Senin, 21 Mei 2018

DOA YANG DI JAMIN ALLAH DENGAN KEMULYAAN DAN KEAGUNGAN

Di riwayat kan dari Rasululloh saw, bahwasanya Alloh swt berfirman: 

*Wahai (Kekasihku) Muhammad,tidak ada seorang pun dari Ummat Mu yang membaca do'a ini walaupun sekali dalam umur nya kecuali dengan kemulyaan dan keagungan Ku,* 


*Aku akan menjamin untuk nya tujuh perkara* *:* 


1. Aku akan angkat kefakiran dari nya.

2. Aku akan amankan dia dari pertanyaan Mungkar dan Nakir. 

3. Aku akan tuntun jalan nya di Shirat.

4. Aku akan menjaga nya dari kematian mendadak.

5. Aku akan haramkan neraka atasnya.

6. Aku akan menjaga nya dari himpitan kubur.

7. Aku akan melindungi nya dari kemurkaan raja yang jahat dan dzalim.


MARI BERDOA BERSAMA WALAU HANYA DI BACA SATU KALI SEUMUR HAYAT KITA, MAKA ALLAH MENJAMINNYA.


لَا اِلـهَ اَلٌَااللٌَهُ اَلْجَلِیْلُ الْجَبٌَارُ

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْوَاحِدُ الْقَهٌَار

ُلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ الْکَرِیْمُ السٌَتٌَار

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُوْنَ

َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ قَانِتُوْن

َلَا اِلهَ اِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ اِلَهًا وَاحِدًا رَبًٌا وَ شَاهِدًا اَحَدًا وَصَمَدًا وَنَحْنُ لَهُ صَابِرُوْنَ

لَا اِلهَ اِلاّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّه

اللَّهُمَّ اِلَیْکَ فَوٌَضْتُ اَمْری،

، وَعَلَیْکَ تَوَكَّلْتُ يَا اَرْحَمَ الرٌَاحِمٍیْنَ. 

اللَّهُمَّ صَلٌِ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما صَلٌَیْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ

وَبَارِکْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَما بَارَکْتَ عَلَى اِبْرَاهِیْم وَآلِ اِبْرَاهِیْم فِي الْعالَمينَ اِنٌَکَ حَمِیْدٌ مَجِیْدُ. 

*Laa ilaaha illalloohul jaliilul jabbaar,*

*Laa ilaaha illalloohul waahidul qohhaar,*

*Laa ilaaha illalloohul kariimus sat taar,* 

*Laa ilaaha illalloohul kabiirul mutta 'aal* 

*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu muslimuun,*

*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu 'aabiduun,*

*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu koonituun,*

*Laa ilaaha illalloohu wahdahu laa syarii ka lahu ilahan wahidan robban wa syaahidan ahadan wa shomadan wa nahnu lahu shoobiruun,*

*Laa ilaaha illalloohu muhammadan rosuululloh,*

*Allohumma ilaika fawadh'tu amrii,wa 'alaika tawak kaltu yaa arhamar roohimiin,*

*Allohumma sholli 'alaa Muhammad wa ali muhammad kamaa shollaita 'alaa ibroohiim wa ali ib'roohiim innaka hamiidum majiid,*

*Wa baarik 'alaa muhammad wa ali muhammad kamaa barokta 'alaa ibroohiim wa ali ibroohiim fil 'aalamina innaka hamiidum majiid.*

*Wassalamu'alaikum wr.wb*...🙏

TV Yang Islami Klik Disini


Sabtu, 19 Mei 2018

Acara Keluarga Rd.Piping Danawiria

Acara Arisan Keluarga di Sukabumi

Acara Akad Nikah Neng Ruli Febrian

Kegiatan Pernikahan Ruli

Milad Putri Pak Rd.Piping
Hj.Jeni Ratna Hermiati



Kamis, 10 Mei 2018

Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Ruly Febrian

Pernikahan Ruly Febrian dengan Maulana Firmansyah
Anak Kedua dari pasangan Ade dan Momi, Keluarga Besar Rd. Piping Danawiriya anak No. 10
Semoga menjadi Keluarga yang Sskinah, Mawadah dan Warohmah

BAROKAH


Almarhum Kyai Haji Nur Hasan sering berdoa dan mendoakan dgn lafal "BAROKAH" ini... "Mugo mugo Alloh paring BAROKAH".


Berikut adalah kisah hikmah ttg penjelasan apa itu yg dimaksud "BAROKAH"


Al Kisah... pada suatu hari Syeikh Al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya. 

Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar, dan sang isteri pun marah.

Syeikh Al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya pada sang istri dengan halus :

"Kepada siapakah kau marah wahai istriku.?"

Kepada pedagang buahnya kah.?

Kepada pembelinya.?

Kepada petani yang menanamnya.?

Ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu? _tanya Syeikh Al-Imam Syaqiq_

Istri beliau terdiam.

Sembari tersenyum.

Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya :

"Ketahuilah wahai istriku seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik...Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!

Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"

Pertanyaan Syeikh Al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...

Syeikh Al-Imam Syaqiq Al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :

"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Alloh memberikan kebarokahnnya pada kita”

Mendengar nasehat suaminya itu... 

Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Alloh Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."


Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa

"Setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Alloh SWT, sehingga barokah Alloh jauh dari kita."


Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi

"Barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Alloh dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya"


Barokah itu adalah :

"... bertambahnya ketaatanmu kepada Alloh SWT."


*Makanan Barokah* itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya.


*Hidup yang Barokah* bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Alloh SWT.


*Barokah itu tak selalu panjang umur,* ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair.


*Tanah yang Barokah* itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Alloh...tiada banding....tiada tara.


*Ilmu yang Barokah* itu bukan hanya yang banyak hafalan Al Qur'an Hadits, telah mengkhatamkan kitab kitabnya dan memiliki banyak catatan catatan nasehat nya, akan tetapi yang Barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang lebih taqorub kepada Alloh bisa berbagi dengan keluarga sahabat dan kerabatnya jauh dari hasrat untuk riya' sum'ah dan sombong.


*Penghasilan Barokah* juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut.


*Anak² yang Barokah* bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi Anak yang Barokah ialah yang senantiasa taat kepada Alloh dan Rosul_Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya.


Semoga Alloh pareng kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur pada Alloh, agar kita mendapatkan kebarokahanNYA.


#Barokallohu lanaa walakum fiddunyaa wal-akhiroh... Aamiin.

Minggu, 06 Mei 2018

Pertemuan Bulan Mei 2018 di Sukabumi

Pertemuan Keluarga di Sukabumi















Pertemuan Keluarga Besar Rd. Piping Danawiria.

Di Sukabumi, Jalan Raya Goalpara, pada Hari Minggu, Tanggal 6Mei 2018. Di Rumah Hj. Ningrum, putri nomor 7 Rd.Piping.

Alhamdililah pertemuan berjalan lancar, hampir semua hadir, diantaranya keluarga dari:

Hj. Rusmiati

Hj. Ikeu Sartika

Hj. Jeni

Hj. Popi

Hj. Momi

Hj. Rismawati

H. Ahmad Sadikin

Hj. Ningrum

Semoga pertemuan ini mendapatkan Barokah, dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.


Untuk selanjutnya Klik Disini


Pahala Sedekah

Klik Disini

Sesudah jumatan aku masih duduk di teras mesjid di salah satu kompleks sekolah. Jamaah mesjid sudah sepi, bubar masing-masing dengan kesibukannya.


Seorang nenek tua menawarkan dagangannya, kue traditional. Satu plastik harganya lima ribu rupiah. Aku sebetulnya tidak berminat, tetapi karena kasihan aku beli satu plastik.


Si nenek penjual kue terlihat letih dan duduk di teras mesjid tak jauh dariku. Kulihat masih banyak dagangannya. Tak lama kulihat seorang anak lelaki dari komplek sekolah itu mendatangi si nenek. Aku perkirakan bocah itu baru murid kelas satu atau dua.


Dialognya dengan si nenek jelas terdengar dari tempat aku duduk.


“Berapa harganya Nek?”

“Satu plastik kue Lima ribu, nak”, jawab si nenek.


Anak kecil itu mengeluarkan uang lima puluh ribuan dari kantongnya dan berkata :


“Saya beli 10 plastik, ini uangnya, tapi buat Nenek aja kuenya kan bisa dijual lagi.”


Si nenek jelas sekali terlihat berbinar2 matanya :


“Ya Allah terima ksh bnyk Nak. Alhamdulillah ya Allah kabulkan doa saya utk beli obat cucu yg lagi sakit.” Si nenek langsung jalan.


Refleks aku panggil anak lelaki itu.


“Siapa namamu ? Kelas berapa?”

“Nama saya Radit, kelas 2, pak”, jawabnya sopan.

“Uang jajan kamu sehari lima puluh ribu?'”


” Oh .. tidak Pak, saya dikasih uang jajan sama papa sepuluh ribu sehari. Tapi saya tidak pernah jajan, karena saya juga bawa bekal makanan dari rumah.”

“Jadi yang kamu kasih ke nenek tadi tabungan uang jajan kamu sejak hari senin?”, tanyaku semakin tertarik.


“Betul Pak, jadi setiap jumat saya bisa sedekah Lima puluh ribu rupiah. Dan sesudah itu saya selalu berdoa agar Allah berikan pahalanya untuk ibu saya yang sudah meninggal. Saya pernah mendengar ceramah ada seorang ibu yang Allah ampuni dan selamatkan dari api neraka karena anaknya bersedekah sepotong roti, Pak”, anak SD itu berbicara dengan fasihnya.


Aku pegang bahu anak itu :


” Sejak kapan ibumu meninggal, Radit?”

“Ketika saya masih TK, pak”


Tak terasa air mataku menetes :


“Hatimu jauh lebih mulia dari aku Radit, ini aku ganti uang kamu yg Lima puluh ribu tadi ya…”, kataku sambil menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan ke tangannya.


Tapi dengan sopan Radit menolaknya dan berkata :


“Terima kasih banyak, Pak… Tapi untuk keperluan bapak aja, saya masih anak kecil tidak punya tanggungan… Tapi bapa punya keluarga…. Saya pamit balik ke kelas Pak”.


Radit menyalami tanganku dan menciumnya.


“Allah menjagamu, nak ..”, jawabku lirih.


Aku pun beranjak pergi, tidak jauh dari situ kulihat si nenek penjual kue ada di sebuah apotik. Bergegas aku kesana, kulihat si nenek akan membayar obat yang dibelinya.


Aku bertanya kepada kasir berapa harga obatnya. Kasir menjawab : ” Empat puluh ribu rupiah..”


Aku serahkan uang yang ditolak anak tadi ke kasir : ” Ini saya yang bayar… Kembaliannya berikan kepada si nenek ini..”


“Ya Allah.. Pak…”


Belum sempat si nenek berterima kasih, aku sudah bergegas meninggalkan apotik… Aku bergegas menuju Pandeglang menyusul teman-teman yang sedang keliling dakwah disana.


Dalam hati aku berdoa semoga Allah terima sedekahku dan ampuni kedua orang tuaku serta putri tercintaku yang sudah pergi mendahuluiku kembali kepada Allah.


Sahabat ada kalanya seorang ank lebih jujur dri pada orang dewasa,ajrkan lah ank2 kita dri dini tindakan nyata yg bukan teori semata.


Kisah ini dari hamba Alloh.


Silahkan di share sahabat



Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Silahkan Klik Like dan Bagikan di halamanmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.

Ya ALLAH...

✔ Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan status ini

✔ Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid

✔ Lapangkanlah hatinya

✔ Bahagiakanlah keluarganya

✔ Luaskan rezekinya seluas lautan

✔ Mudahkan segala urusannya

✔ Kabulkan cita-citanya

✔ Jauhkan dari segala Musibah

✔ Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.

✔ Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang



Kamis, 03 Mei 2018

Kewajiban Seorang Anak

MENAFKAHI ORANG TUA

Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka._

_Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya dimasa tuanya._

_Lihat diri kita saat ini,_

_Sehebat apapun,_ 

_Suksespun setinggi langit,_

_tapi tanpa doa restu orang tua yang membesarkan kita_

_maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan & kebahagiaan dalam hidup._


_Uang bisa dicari,_

_ilmu bisa digali_

_jabatan bisa kita raih_

_tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali._


_Satu ibu, bisa merawat sebelas anaknya_

_tapi sebelas orang anak belum tentu bisa membahagiakan satu orang ibu.

_Satu ayah, bisa menghidupi 11 anaknya_

_tapi sebelasvorang anak belum tentu dapat menghidupi satu orang ayah._

_Sesekali tengoklah orang tuamu,_

_bayangkan wajahnya ketika ia terlelap tidur_

_lihat kerutan di wajahnya,_

_lihat rambutnya yang kini mulai memutih,_

_lihat badannya,_

_yang dulu tegap kini mulai membungkuk,_

_semua telah berubah termakan waktu tapi tidak dengan kasih sayangnya...

_Sudahkah kita membuatnya bahagia hari ini?_

_Sudahkah kita membuatnya bangga hari ini?_

_Sudahkah kita membuatnya tersenyum hari ini?_

_Tidak akan ada jasa yang mampu kita balas,_

_Tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas,_

_semua begitu banyak, begitu tulus._

_Hadiahkanlah Kebahagiaan untuk kedua orangtua kami atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan.

_Perlakukanlah orang tuamu dengan penuh hormat maka rezekimu akan semakin diberkati.._

Dan berdoalah untuk orang tua, mana kala mereka tidak ada. Dengan membaca surat Al-Fatihah.

Klik Disini