Rabu, 23 Januari 2019

20 DOSA ISTRI KEPADA SUAMI

Ini 20 Dosa Istri Kepada Suami, Nomor 5 dan 6 Sering Dilakukan, Nomor 9 Sering Diabaikan

Rabu, 17 Januari 2018 

 Agama Islam sudah mengatur semuanya tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya.

Firman-firman Allah dan hadits Rasulullah menjadi rujukan bagi umat Islam.

Jangan melanggar apa yang sudah diatur dan sesuai syariat apalagi sampai membuat peraturan-peraturan sendiri.

Sekarang tidak sedikit dijumpai seorang istri yang membangkang kepada suaminya, berkelakuan tidak baik terhadap suaminya, bahkan ada sampai memaki suaminya.

Padahal suaminya merupakan seseorang pria yang saleh, baik akhlaknya, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Tidak salah perempuan lebih banyak menjadi penghuni neraka.

Sabda Rasulullah SAW : “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur“. Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau bersabda: “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu“ (HR : Bukhari dan Muslim).

Berikut ini ulasan dosa istri terhadap suami yang menjerumuskan istri ke neraka :

1. Mengabaikan kedudukan suami sebagai pemimpin rumah tangga

Rumah tangga dipimpin oleh suami dengan segala peraturan yang sesuai dengan ajaran Islam dan Rasulullah SAW.

Sudah seharusnya istri menuruti semua bentuk peraturan atau perintah suami.

Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.


2. Menentang perintah suami.

Didalam rumah tangga sudah kewajiban seorang istri untuk mematuhi suami dan taat kepada suami.

Istri juga harus menuruti perkataan suami baik larangan atau suruhan asal masih dalam hal kebaikan.

Sabda Rasulullah : ” Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Dari hadits dapat disimpulkan istri harus taat kepada suaminya dengan mengharap ridha Allah SWT.

Namun, kewajiban kepada Allah SWT tetap paling utama.

3. Menolak untuk bergaul dengan suami (hubungan suami istri).

Allah sudah mengatur manusia berpasangan dan untuk memperoleh keturunan, pasangan pria dan perempuan diikat dalam sebuah pernikahan yang sah sesuai dengan syariat Islam.

Dengan demikian pasangan tersebut sudah halal dan saling melengkapi untuk mempunyai keturunan.

Didalam Islam seorang istri yang menolak ajakan suami untuk bergaul, berarti ia (istri) membuka pintu laknat dari Allah terhadap dirinya.


4. Tidak menemani suami tidur.

Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda :

” … Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh.”

Jika seorang istri ingin tidur sendirian atau ingin menemani anak-anaknya yang masih kecil. Ia harus meminta izin suami terlebih dahulu.


5. Memaksa dan memberatkan beban suami dalam mencari nafkah.

Kewajiban suami adalah mencari nafkah (rezeki) yang halal untuk memenuhi kecukupan rumah tangganya.

Tugas suami hanyalah mencari dan Allah SWT sudah mengatur semuanya baik sedikit maupun lebih.

Sebagai istri jangan pernah sama sekali memaksa lebih dari suami.

Terimalah pemberian suami selagi cukup untuk menghidupi.

Itulah rezeki yang halal yang dibawa pulang kerumah oleh suami.

Dan rezeki tersebut sungguh besar keberkahan dibandingkan rezeki tidak halal.

6. Tidak mau (tidak pernah) berdandan didepan suami.

Dalam Islam istri hanya diperbolehkan hanya berdandan, mempercantik diri atau berhias hanya kepada suaminya saja.

Sehingga suami semakin cinta dan sayang kepada istri dengan mengharap ridha Allah SWT.

7. Menjerumuskan suami kedalam hal-hal dilarang Allah SWT.

Seorang istri yang menjerumuskan suami ke hal-hal yang tidak benar dan tidak sesuai syariat Islam, ini akan mengantarkan mereka berdua ke neraka.

Istri yang solehah tentunya selalu menjadi pendamping bagi suami yang baik.

Bersama-sama beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

8. Mengesampingkan kepentingan suami karena kepentingan lain.

Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : ” Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?” Sabdanya : ” Suaminya”. Saya bertanya : ” Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. ” Jawabnya : “Ibunya”. (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)

Dari hadits diatas dapat diambil kesimpulan seorang Istri terlebih dahulu mementingkan suaminya dibandingkan Ibunya atau ayahnya.

Istri harus meminta izin suaminya jika ingin memenuhi kepentingan orang tuanya.

Ridha Allah , ridha suami, Surga istri mengalir dari suami.

9. Keluar dari rumah tanpa seizin (sepengetahuan) suami.

Dalam Islam seorang istri menjadi pendamping suami, dimana sudah tugasnya mengurus rumah tangga.

Jika istri ingin pergi keluar rumah untuk keperluan apapun itu harus dengan izin dari suami.

Bagaimana jika pergi tanpa izin ?

Jika pergi tanpa izin berarti istri sudah melanggar apa yang diajarkan oleh Islam.

Dengan demikian dia durhaka kepada Suami. Dan ia berdosa.

10. Lari dari rumah suami tanpa suami tahu kemana

Rasulullah SAW bersabda : “Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali.” (HR. Hakim, dari Ibnu ‘Umar)

11. Menerima tamu laki-laki yang dibenci oleh suami.

Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya.

Diantaranya yaitu :

a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.

b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.

(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)

12. Tidak menolak jamahan (disentuh) oleh lelaki Lain.

“…. maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya…” (QS. An-Nisaa’ (4) ayat 34).

Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan.

Hal tersebut sangat besar dosanya dan sudah durhaka kepada suami.

Allah akan menurunkan azab jika berbuat demikian.

13. Tidak mau merawat ketika suami jatuh Sakit.

Seperti penjelasan diatas, kepentingan seorang suami harus didahulukan.

Jika istri menolak merawat suami ketika sakit dengan alasan apapun bahkan sekalipun orang tuanya sedang sakit juga, maka sudah kewajiban bagi istri merawat suaminya.

14. Puasa sunnah tanpa izin saat suami berada di rumah.

Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits tersebut sangat jelas, berpuasa sunnahpun harus dengan seizing suaminya ketika suami berada di rumah.

15. Menceritakan tentang fisik wanita lain kepada suami.

Dari Ibnu Mas’ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: “Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan pernah mengumbar sesuatu yang dilarang dan dibenci oleh Allah.

Sudah seharusnya menjaga rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun.

16. Menolak kedatangan suami bergilir kepadanya (suami yang memiliki lebih satu istri).

Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang.

Seorang suami yang memperistri lebih dari satu harus memenuhi persyaratan sesuai syariat Islam.

Salah satunya harus bersikap adil kepada satu sama lain.

17. Mentaati perintah orang lain di rumah suaminya.

Seorang istri jangan pernah sama sekali mentaati perintah dari siapapun dirumah suaminya.

Satu-satunya orang yang dituruti istri hanyalah suaminya semata.

18. Menyuruh suami menceraikan madunya.

Tidak pantas bagi seorang istri yang sudah dimadu untuk menceraikan istri suami yang lainnya.

19. Meminta cerai tanpa alasan yang sah.

Jangan menjadi istri yang mencari-cari alasan yang tidak jelas.

Perceraian suatu hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

20. Mengambil harta suami tanpa izinnya.

Jangan pernah sama sekali mengambil harta benda suami tanpa izin darinya walaupun hanya sedikit saja.

Sahabat renungan islam dimanapun sahabat berada, khususnya kepada perempuan (yang sudah memiliki suami).

Taat dan patuhi perintah suamimu jika masih dalam batas-batas syariat Islam.

Jangan pernah sampai suamimu menangis karena kelakuanmu, itu akan mendatangkan azab dari Allah.

Minta maaflah kepada suamimu dan mohon ampunan kepada Allah SWT jika dirimu (istri) pernah bersalah walaupun hanya sedikit saja.

Jika ada sesuatu hal yang berkaitan dengan rumah tangga (permasalahan dengan suami) jangan jadikan media social untuk bercurhat, jangan cerita kepada orang lain.

Minta petunjuk kepada Allah SWT.







Selasa, 22 Januari 2019

Etika dan Sopan Santun di Sosial Media

Perkembangan teknologi informasi saat ini yang begitu pesat atau biasa disebut dengan dunia maya, seolah-olah telah menggantikan peran hubungan manusia dengan manusia yang saling bertemu tergantikan oleh aplikasi-aplikasi yang ada gadget/android.Dulu, hubungan antar manusia yang biasanya bercengkerama, berinteraksi dan bersosialisasi dengan langsung bertemu/bertatap muka, saat ini cukup dilakukan berinteraksi lewat aplikasi di gadget/android sehingga muncul yang disebut Sosial Media atau Media Sosial bahasa kerennya ”Sosmed”.
Banyak media sosial yang kita kenal lewat aplikasi yang tersedia di gadget/android antara lain Facebook, Line, Path, WhatsApp, Instagram, twitter, dan lain-lain. Kehadiran media sosial ini berkembang begitu pesat karena salah satu manfaatnya dapat mempertemukan kita dengan saudara, teman dan orang lain dimanapun berada tanpa ada batasan tempat/lokasi, waktu dan keadaan sehingga menjelma sebagai permainan baru yang seolah-olah tidak bisa lepas dari tangan kita.
Efeknya, adalah setiap orang semakin tergantung dan tidak bisa lepas dengan “device-nya” yaitu gadget/android. Hal ini membuktikan bahwa manusia adalah mahluk social selalu ingin berinteraksi dengan banyak orang tanpa ada batasan waktu dan tempat. Kemana dan dimanapun kita jumpai orang yang sedang membawa gadget/android dan sesekali melihat sosial medianya dan tak jarang berkomentar untuk menunjukkan eksistensinya. Entah hanya mengubah “status-nya”, berbagi pengetahuan, maupun berkomentar di kelompok Sosmed-nya.
Namun terkadang tanpa disadari dari beberapa komentar/curhat yang ada di sosmed kerap terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yaitu menyinggung perasaan orang lain. Banyak contoh kasus pidana yang terkait dengan adanya komentar yang menyinggung orang lain, mencemarkan nama baik atau dianggap menyudutkan seseorang/kelompok tertentu sehingga mendapat sangsi hukum berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi danTransaksi Elektronik ( UU ITE ).
Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu “setiap orang sengaja tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.”
Kadang kita berfikir, berkomentar di Sosmed aja kok sampai dapat sangsi pidana ? mengapa Negara sampai mengatur hal demikian diatas.
Hal ini harus kita pahami bahwa dari sekian banyak tugas Negara salah satunya adalah melindungi hak setiap Warga Negara sehingga menerbitkan UU ITE dimaksud.


Sebagai pengguna Sosmed tentu kita tidak ingin bersinggungan dengan kasus pidana tersebut. Untuk itulah saat ber-sosial media hendaknya kita menyikapinya dengan bijak atas komentar/argumen yang di sosmed entah itu komentar yang baik maupun negatif. Terima saja komentar/argument itu berfikir positif/positif thinking dan jadikan sosmed sebagai sarana informatif, inovatif, aktual, factual dan motivasi perbaikan diri apabila ada komentar negatif.
Untuk itu dalam ber-Sosial Media hendaknya kita mengenal Etika dan Sopan Santun sehingga kita tidak terjebak dalam hiruk pikuk komentar-komentar yang bias membawa kita berhadapan hukum. Disini saya mencoba untuk men-share Etika dan Sopan Santun dalam SosMed, antara lain :
  1. Pakai Bahasa yang Tepat
    Pakailah bahasa yang tepat dan sopan serta santun dengan siapapun kita berinteraksi dan kiranya kita perlu memahami dengan siapa kita berinteraksi. Salah satu cara mengetahui bahasa yang cocok untuk berinteraksi adalah dengan membaca gaya bahasa saat yang bersangkutan berkirim pesan/komentar atau saat menulis status atau merespon status orang lain. Karena dengan membaca komentar kadang masing-masing orang bermacam-macam persepsi, berbeda apabila diucapkan dengan bertatapmuka.
  2. Menghargai Privasi Orang Lain
    Hargai rahasia/privasi orang lain dengan tidak mengumbarnya di Media Sosial sekalipun hanya untuk bercanda/bergurau yang dapat menyebabkan orang lain merasa tersinggung privasinya.
  3. Hindari SARA dan Pornografi
    Tidak menuliskan/berbicara/menuliskan kalimat yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) dan membagikan konten/berita/gambar yang mengandung pornografi yang dapat membuat sesorang merasa dihina, dilecehkan dan lain-lain.
  4. Update Status yang krusial dan Hal Pribadi
    Hindari meng-update status bersifat privacy diri kita.Misalnya sedang galau, jengkel, sendiri dirumah, sedang mengambil uang di Bank. Update status seperti ini berbahaya apabila ada orang yang berniat jahat terhadap kita. Dan untuk hal-hal pribadi sebaiknya tidak diungkap lewat sosmed karena hal bukan untuk konsumsi publik.
  5. Menghasut Orang dan Menebar Kebencian
    Hindari meng-udate status atau memberi komentar yang dapat dianggap sebagai hasutan dan menyebarkan kebencian atau permusuhan baik itu kepada seseorang atau kelompok tertentu. Apabila hal demikian terjadi, maka kita dapat dikenakan tindakan pidana sesuai dalam UU ITE pasal 28 ayat 2
Untuk itu marilah dalam kita berinteraksi didunia maya lewat Sosial Media ini, hendaknya tetap dalam koridor yang ber-etika, sopan dan santun serta arif dan bijak.Tentu kita semua, tidak menginginkan berhubungan dengan hukum hanya gara-gara update status atau memberi komentar.Kebebasan berbicara adalah Hak setiap Warga Negara, tetapi harus dibarengi dengan tanggung jawab.
Sumber : http://rssoedono.jatimprov.go.id/berita-etika-dan-sopan-santun-di-sosial-media.html


AKHLAK(Tingkah laku seseorang)

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.

Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. cara membedakan akhlak, moral dan etika yaitu Dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.

Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Aminmenyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.

Definisi

Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.[4] Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat.[2] Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.

Dalam Encyclopedia Brittanica[5], akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilai baik, buruk, seharusnya benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral.


Budi pekerti

Budi pekerti pada kamus bahasa Indonesiamerupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti [1]. Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran.[2] Pekerti berarti kelakuan.[2] Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang disebut dengan nama karakter. Sedangkan pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi dari kedua kata tersebut budipekerti dapat diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia. Penerapan budi pekerti tergantung kepada pelaksanaanya.[2] Budi pekerti dapat bersifat positif maupun negatif.  Budi pekerti itu sendiri selalu dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Budi pekerti didorong oleh kekuatan yang terdapat di dalam hati yaitu rasio.  Rasio mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, yang masuk akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang tidak masuk akal.

Selain unsur rasio di dalam hati manusia juga terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa. Perasaan manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan, pengetahuandan suasana lingkungan. Rasa mempunyai kecenderungan kepada keindahan Letak keindahan adalah pada keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara cipta, rasa dan karsa, harmonis antara individu dengan masyarakat, harmonis susunan keluarga, harmonis hubungan antara keluarga. Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati. Perasaan hati itu sering disebut dengan nama “hati kecil” atau dengan nama lain yaitu “suara kata hati”, lebih umum lagi disebuut dengan nama hati nurani.Suara hati selalu mendorong untuk berbuat baik yang bersifat keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang buruk dan brusaha mencegah perbuatan yang bersifat buruk dan hina. Setiap orang mempunyai suara hati, walaupun suara hati tersebut kadang-kadang berbeda. . Hal ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan, perbedaan pengalaman, perbedaan lingkungan, perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun mempunyai kesamaan, yaitu keinginan mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan yang tertinggi sebagai tujuan hidup.


Akhlak Baik (Al-Hamidah)Sunting

1. Jujur (Ash-Shidqu)Sunting

adalah suatu tingkah laku yang didorong oleh keinginan (niat) yang baik dengan tujuan tidak mendatangkan kerugian bagi dirinya maupun oranglain.

2. Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)Sunting

adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya dengan cara yang terpuji.

3. Malu (Al-Haya')Sunting

adalah akhlak (perangai) seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk dan tercela,sehingga mampu menghalangi seseorang untuk melakukan dosa dan maksiat serta dapat mencegah seseorang untuk melalaikan hak orang lain.

4. Rendah hati (At-Tawadlu')Washiyatul mushtofaSunting

adalah sifat pribadi yang bijak oleh seseoarang yang dapat memposisikan dirinya sederajat dengan orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.

5. Murah hati (Al-Hilmu)Sunting

adalah suka (mudah) memberi kepada sesama tanpa merasa pamrih atau sekadar pamer.

6. Sabar (Ash-Shobr)Sunting

adalah menahan atau mengekang segala sesuatu yang menimpa diri kita(hawa nafsu).

Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, semoga Allah merelakannya, berkata, "Rasulullah SAW. bersabda", "Ketika Allah mengumpulkan segenap makhluk pada hari kiamat kelak, menyerulah Penyeru", "Di manakah itu, orang-orang yang utama (ahlul fadhl) ?". Maka berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang utama (ahlul fadhl)". "Apa keutamaan kalian ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami, jika didzalimi, kami bersabar. Jika diperlakukan buruk, kami memaafkan. Jika orang lain khilaf pada kami, kamipun tetap bermurah hati". Akhirnya dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". Setelah itu menyerulah lagi penyeru, :"Di manakan itu, orang-orang yang bersabar (ahlush shabr) ?". Maka berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang sabar (ahlush shabr). "Kesabaran apa yang kalian maksud ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami sabar bertaat pada Allah, kamipun sabar tak bermaksiat padaNya. Akhirnya Dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". (Hilyatul Auliyaa'/ Juz III/ Hal. 140)

Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)Sunting

1. Mencuri/mengambil bukan haknya 

2. Iri hati 

3. Membicarakan kejelekan orang lain (bergosip)

4. Membunuh 

5. Segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan orang lain ( mahluk lain)



Minggu, 20 Januari 2019

Makna Kehidupan Dengan Keluarga

Assalamu Alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh,
Banyak catatan hubungan kita dengan Anak, istri dan saudara, namun tiada arti semuanya tanpa kita landasi dengan Cinta dan kasih sayang yang se ikhlas ikhlasnya dengan penuh kesabaran.
Kenangan itu akan tersimpan dalam hati yang penuh dengan rahasianya,
Mari kita menyimak kenangan itu bersama keluarga.
Keceriaan Cucu cucuku

Ceritaku di Pantai Anyer Banten, sebelum Tsunami

Saat buka bersama Keluarga RD. Piping Danawiria di Bandung
Kumpul Keluarga RD.Piping Danawiria di Citra Tangerang


Mengiring Kakak Ku tercinta, Kang Ajat Sudrajat, Selamat Jalan Kang Semoga semua kebaikannya menjadi penolong menuju perjalanan yang abadi.

Mengawali dan Memaknai Kehidupan di Tahub 2019

Semoga kita semua di beri Barokah atas semua yang kita perbuat.

Selamat Tahun 2019

Jumat, 11 Januari 2019

TALQINKAN DAN INGATKAN AKU

DIKALA MENJELANG AJAL


*Talqinkan aku, anakku*


"Bu... tolong ibu saya. Tolong talqinkan ibu saya. Tolong ...," pinta Ipung, anak tetanggaku, wajah memelas dalam nafas terengah-engah.


Mungkin untuk menuju kemari, ia harus berlari-lari.


Aku kaget bukan kepalang mendengar ucapan Ipung. Memang Bu Min, ibunya Ipung, sudah sakit sejak lama. Penyakit diabetes yang dideritanya terus menggerogoti daya tahan tubuh. Terakhir kali, beliau sudah tidak bisa berjalan. Jika kebetulan lewat dan melihatnya terduduk di kursi roda di teras rumah, biasanya aku akan menyapa dan bercengkrama sebentar. Bahkan, tadi pagipun, sepulang belanja sayur, aku masih menyapanya. Tak dinyana, sore hari harus mendengar kabar ini.


"Inna lillahi ... oh iya, Pung. Hayuk. Eh, bentar dulu," tukasku.


Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Menyimpan sendok nasi yang masih tergenggam di tangan. Tadi, gedoran keras dari luar membuatku terburu-buru membuka pintu.


Tanpa sempat berganti baju, aku dan Ipung berjalan cepat menuju rumah Bu Min.


Di komplek ini, entah apa alasannya, aku sudah beberapa kali dipanggil untuk menalqinkan orang. Profesi? Bukan. 

Mengiyakan permintaan bantuan para tetangga untuk menalqinkan orang dalam kondisi darurat seperti itu, banyak pelajaran yang bisa kudapat. 


Meski, seringkali ada tanya yang menghampiri, "Bagaimana kelak kondisiku saat di situasi seperti itu? Adakah yang bersedia membimbingku? Apakah aku bisa lolos dalam ujian itu?"

Ngeri! Terkadang muncul rasa ngeri membayangkan pertanyaan-pertanyaan ini.


Sampai di sana,

Beberapa tetangga sudah datang terlebih dulu. Aku bergegas menuju pembaringan Bu Min dan segera duduk di sampingnya. 

Wanita itu berusia hampir sama denganku, enam puluh tahunan, dalam kondisi sakaratul maut. Kini badan tambunnya tergeletak tak berdaya. Mulutnya terbuka. Suara nafas terdengar kencang. Kusentuh kulit Bu Min, sudah mulai dingin. Mungkin inilah yang bernama detik-detik perjuangan. 

Seketika hati ikut trenyuh.


Setelah mendekat ke telinganya, perlahan kubisikkan dua kalimat syahadat. Lalu kuulangi perlahan untuk menuntunnya. Bu Min terlihat kepayahan mengikuti. Atau mungkin konsentrasinya sudah separuh pergi.


Kucoba lagi. Kali ini kutuntun dengan kalimat yang lebih pendek, kalimat tauhid. 


"Laa Ilaaha illallah ...."

 

Bu Min tidak bereaksi. Ku usap kepalanya seraya kembali menuntun kalimat tauhid. Kuulangi, lagi dan lagi. Sesekali kuselipkan kalimat penyemangat, bahwa ia akan memenangkan pertarungan ini.


"Ayo, Bu. Bisa. Ayo kita coba lagi ...."


Hampir setengah jam berlalu. Waktu terasa berjalan sangat lambat. Bersyukur, kerja keras Bu Min mulai membuahkan hasil. Lidahnya makin bisa mengikuti apa yang ku tuntunkan. Terbata-bata. Penuh kepayahan. Namun bisa sampai tuntas.


Jangan tanya lagi air mataku. Tumpah ruah saat menyaksikan kesungguhan perjuangan seorang manusia, untuk terakhir kalinya.


Sampai ...

Perjuangan itu mencapai puncaknya. Setelah rampung mengucap kalimat tauhid, rampung pula deru nafas di dada.


Bu Min berpulang pada pemilik sejati.


Dua anak Bu Min, Ipung dan Yana, menangis tergugu. Ratapan mereka terasa menyayat hati.

Begitupun aku, mata ini terus membasah.  Sekalipun wajah tenang Bu Min menjadi mimik terakhir, tetap saja, seindah apapun sebuah kematian, kesedihan tetap menggelora. Bersebab fisik tak lagi bisa bersua, untuk selama-lamanya.


Sore menjelang maghrib,

Urusan pemandian jenazah telah usai. Aku pamit pada Ipung untuk pulang ke rumah.

Menurutnya, malam ini juga jenazah almarhumah akan dimakamkan.


"Pung, Ibu pulang dulu sebentar, ya. Mau angkat jemuran yang tadi masih diluar. Nanti ba'da maghrib Ibu balik lagi," ucapku pada anak sulung Bu Min.


Ipung berkali-kali mengucapkan terima kasih. Ia menawariku untuk mengantar, tapi langsung kutolak. Nenek enam cucu ini Alhamdulillah masih diberi kesehatan.

Aku langsung melangkah pulang.


Sesampainya di rumah, lekas mengangkat jemuran, bebersih badan, lantas sholat maghrib.


Seusai sholat, tanpa diminta memory berputar mundur sejenak.


Saat menalqinkan, konsentrasiku sempat agak oleng. Beberapa kali harus menyaksikan realita yang ... akh! Membuat hati ini miris.


Beberapa tetangga yang menengok Bu Min, sesekali mengarahkan handphone untuk memotretnya.


Cekrek!.

Dalam kondisi Bu Min yang tengah kepayahan.


Duhai ... untuk apa?

Kenang-kenangan?

Bukankah masih banyak cara untuk mengenang?

Bukankah lebih baik memberi kenangan yang utama, dengan menyokong perjuangannya?

"Mari ikut mendo'akan." Seru hatiku kala itu


Argh ... Astaghfirullah


Hatiku kian menangis, saat menyaksikan Yana, putri bungsu Buk Min, sepanjang aku menalqin, sepanjang itu pula ia sibuk dengan handphone-nya. Membuat video di menit-menit terakhir sang bunda, seraya satu tangan berkali-kali menyeka air mata.


Duhai, Sayang ...

Ini ibumu sedang berjuang.

Tak inginkah kau memompa kekuatan?

Setidaknya agar beliau mampu bertahan, dari serangan syetan yang akan terus membelokkan lidah, dikesempatan terakhirnya

Ambil posisiku, Sayang ...


Sadarkah, Nak ...

Hanya untuk sebuah kenangan yang bertahun kemudian akan menghilang, kau tukar dengan sesuatu tak tergantikan. Kesempatan.


Kesempatan berbakti sepenuh hati, saat raganya masih bisa kau lihat.

Kesempatan mewujudkan cinta, menuntunkan kalimat tauhid sebagai bekal kehidupan alam selanjutnya.

Yah ... nak,

Berilah bekal itu,

Tuntunlah ibumu,


Tapi ... akh, iya, dia bukan anakku.


--


Kini aku memiliki satu pesan untuk kalian, anak-anakku ...

Jika saat agung itu tiba,

Talqinkan aku, hingga ujung waktu


Percayalah ...

Aku lebih membutuhkan itu

Aku sangat membutuhkan itu

Aku ingin lisanmu yang menuntunku


Tangan berlekas melipat mukena, lalu menyeka bulir bening yang membasahi pipi berkulit keriput.

Malam ini, aku berniat menelpon Gina dan Rumi, untuk menyampaikan permintaan ini.


"Talqinkan aku, anakku ..."

TIKET PERJALANAN MANUSIA



*(IDENTITAS PENUMPANG)*


*_Nama_*  : *Anass/Manusia*

*_Tempat Asal_*  : *Tanah*

*_Alamat_*  : *Planet Bumi*


*(KETERANGAN PERJALANAN)*


*_Terminal Keberangkatan_*  : *Dunia*

*_Transit_*  : *Alam Kubur*

*_Terminal Kedatangan_*  : *Padang Mahsyar*

*_Tujuan Akhir_*  : *Syurga/Neraka*

*_Jam Keberangkatan_*  : *Shurprise/Menunggu ijra'il Menjemput*

*_Check In_*  : *Akan Dilakukan Oleh Malaikat Maut*


*(BARANG BAWAAN YANG DIIJINKAN)*


1. *_Kain Kafan_*

2. *_Iman_*

3. *_Amal Sholih_*


*(BARANG BAWAAN YANG TIDAK DIIJINKAN)*


1. *_Istri/Suami Berikut Anak"_*

2. *_Harta Benda_*

3. *_Jabatan_*


*(BARANG YANG BOLEH DATANG MENYUSUL)*


1. *_Shodaqoh/Jariyyah_*

2. *_Ilmu Yang Bermanfaat_*

3. *_Do'a Anak Sholeh_*



*(PERHATIAN‼)*

*Kami Sarankan Kepada Para Penumpang* ↩

*_1._* *Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu membaca, mempelajari, dan mengamalkan buku petunjuk kehidupan yang sudah tercantum dalam al-Quran'nul Qarim.*

*_2._* *Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu mengamalkan Standard Operating Procedure (SOP) seperti yang ditunjukkan oleh rosullullah SAW.*

*_3._* *Kami sarankan untuk selalu waspada dan Hati-hati dengan calo syaithan yang selalu menawarkan tiket ke neraka jahanam*.


*(✍🏽CATATAN PENTING)*

Kpd Para Penumpang, Sebelum Keberangkatan, Kami Ingatkan untuk selalu Memeriksa kembali barang bawaan yang akan anda titipkan :  Tolong cek dulu Istri/Suaminya jangan sampai mereka tidak pernah di arahkan ke jalan Allah dan rasulnya, cek dulu anak-anaknya jangan sampai mereka tidak pernah di ajarkan pendidikan-pendidikan agama, cek dulu harta-nya jangan sampai ada yang belum pernah di zakatkan, cek dulu jabatannya jangan sampai di jadikan fasilitas untuk menindas rakyat-rakyat yg lemah, dan tentunya kami anjurkan bagi para penumpang untuk selalu berdo'a terlebih dahulu supaya selamat sampai tujuan.


# *DO'A YANG KAMI ANJURKAN* #


*🤲🏻Ya Allah Ya Robbi*.. Selamatkanlah kami semuanya, ibu&bapak, suami/istri, anak-anak, saudara, dan sahabat-sahabat kami dalam perjalanan panjang ini, tunjukan kpd kami petunjuk yg benar saat tiba di terminal keberangkatan kami (dunia ini), dan istirahatkanlah kami saat tiba di stasiun alam kubur, berikanlah kami kemudahan saat sampai di terminal akhir padang mahsyar nanti, sampaikanlah kami ke tujuan kami (syurga), dan berilah pahala yang besar kepada orang yang membagikan/men-share pesan ini *_AaMiiN_*


 *_Kami Berharap Anda Untuk Bisa Menta'ati Semua Peraturan_Peraturan Agama Yg Terus Berlaku,Agar Anda Tidak Tersesat Dan Bisa Selamat Sampai Tujuan,Atas Perhatiannya Kami Ucapkan Salam & Terimakasih._*

====================================


*Sobat, sekarang anda mempunyai 2 pilihan :*

*1*.Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya sampai di baca sendiri.

*2*.Membagikan sedikit pengetahuan ini kepada semua teman_teman di GROUP Watsapp'mu,Insya allah akan menjadi pahala bagimu.🙏🙏🙏

MENGELOLA HATI

بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم      

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.


*1. Jika Kita Memelihara Kebencian/Dendam,* maka

seluruh 'Waktu & Pikiran' yg kita miliki akan habis begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif'.


*2. Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala' bagi kita untuk :*

» Memaafkannya,

» Mendoakannya,

» Memperbaikinya, dan

» Menjaga Aib-nya.


*3. Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia',* Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.


*4. Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu " Baik'* akan Tampak dari :

» Kematangan Pribadi,

» Buah Karya,

» serta Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.


*5. Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan,*  maka Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.


*6. Jangan Pernah Menyuruh Orang lain utk Berbuat Baik,* Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',

Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari Diri Kita Sendiri.


*7. Pastikan Kita sudah melakukan yg terbaik & 'Beramal' hari ini,* Baik dengan :

» Materi,

» dengan Ilmu,

» dengan Tenaga,

» atau Minimal dgn

'Senyuman yg Tulus'...


*8. Para Pembohong* akan

'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.

Orang yg Jujur akan

'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.


*9. Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yg akan 'Menjaga Harta'.*

Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.


*10. Bila 'Hati Kita Bersih',* 

Tak ada Waktu untuk :

» Berpikir Licik,

» Curang,

» atau Dengki,

sekalipun terhadap Orang lain.


*11. Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik',* Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah

'Bagian Dari Hati'.


*12. Jadikanlah setiap 'Kritik'* bahkan 'Penghinaan' yg Kita Terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.


*13.Kita tdk pernah tahu Kapan* 'Kematian' akan 'Menjemput Kita, tapi yg Kita Tahu  adalah kematian itu pasti datang & seberapa Banyak Bekal rohani yg Kita Miliki untukn Menghadapinya..

Senin, 07 Januari 2019

LA'TADAN (JANGAN BERSEDIH)

  Makna "La Tahzan, Innallaha Ma'ana" dan Hikmahnya

Muhammad harish Abdurrahim Penulis Muhammad harish Abdurrahim

Tentang Islam





Posting kali ini adalah mengenai kalimat "La Tahzan, Innallaha Ma'ana".
Tahukah sobat mengenai arti maupun makna dari kalimat tersebut? Untuk
itu, sekarang akan saya berikan penjelasan mengenai arti, makna, beserta
hikmah yang dapat diambil dari kalimat tersebut.

Kalimat "La Tahzan, Innallaha Ma'ana" merupakan kalimat berbahasa Arab
yang berasal dari Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 40, dan memiliki arti,
"Janganlah engkau bersedih, Sesungguhnya Allah bersama kita.". Dalam
pengertian kalimat tersebut dapat disimpulkan bahwa Allah swt. tidak
menuntut kita untuk bersedih dalam berbagai permasalahan hidup duniawi,
karena sungguh bahwa Allah ada untuk kita.

Makna "La Tahzan, Innallaha Ma'ana" dan Hikmahnya

Dalam setiap masalah yang kita hadapi, kita sebaiknya bersikap sabar
agar kita dapat mengatasi berbagai kesedihan maupun duka yang kita alami
ketika mendapat cobaan dari Allah swt. Dan kita harus yakin bahwa setiap
cobaan maupun ujian dari Allah, pasti ada jalannya jika kita mau
berikhtiar dan bertawakkal dengan sebenar-benarnya tawakkal kepada
Allah. Karena Allah tidak akan membebani setiap hambanya melainkan
sesuai dengan kesanggupannya.

Hendaknya kita meyakini bahwa Allah pasti ada bersama-sama kita, dan
pasti Allah akan memberikan yang terbaik bagi hambanya. Bahkan jika kita
kehilangan sesuatu yang menurut kita berharga, maka percayalah bahwa
Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang jauh lebih baik.

Ingat!, Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu! karena
sesungguhnya Allah bersama dengan orang yang sabar.

Demikianlah posting mengenai Makna "La Tahzan, Innallaha Ma'ana" dan
Hikmahnya,
Semoga bermanfaat.

Wallahu a'lam bisshowwab.

================================



  La Tahzan, Jangan Bersedih Menghadapi Masa Sulit


Larut dalam kesedihan tidak akan membawa perubahan apa pun. Kesedihan
tak bisa mengubah keadaan. Kegelisahan tidak akan menaikkan nilai tukar
rupiah. Duka tidak akan mampu mengurangi jumlah PHK.

Kesedihan hanya membuat jiwa merana. Gelisah hanya membuat pikiran
tertekan. Kekhawatiran yang tak beralasan hanya mengundang sakit dan
kelemahan.

La tahzan. Jangan bersedih. Di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Di
setiap masa sulit, Allah pasti menyediakan pertolongan; bagi hambaNya
yang senantiasa berdoa dan giat berusaha.

Daripada waktu tersita untuk bersedih, hamparkan sajadah dan tunaikan
shalat sunnah. Ikhlaskan niat menghambakan diri kepadaNya dan akan kau
rasakan lapangnya dada dan luasnya rahmat Allah Azza wa Jalla. Hayati
setiap takbir yang terucap, bahwa Allah Maha Besar. Segala masalah di
dunia tak ada yang besar bagiNya. Bahkan dunia itu sendiri bukan sesuatu
yang besar di hadapan kekuasaan-Nya.

Bawa seluruh jiwa berdialog melalui ayat-ayatNya. Hadirkan rasa ketika
melafalkan seluruh tasbih, tahmid dan lafadz-lafadz doa. Nikmati
ketundukan dalam ruku’ tanpa keterpaksaan. Pasrahkan diri dalam sujud
dan letakkan segala beban yang kau rasakan. Seperti bumi yang mampu
menyerap air hujan, penyerahan diri akan mengosongkanmu dari segala
jerih-letih.

Duduklah bersimpuh menghadapNya, tundukkan hati dan kepala, tengadahkan
tangan dan panjatkan doa. Kau tidak sedang memberitahu Yang Maha Tahu,
namun kau mengadukan segala yang tak kau mampu. Bermunajatlah memohon
pertolongan-Nya, bisikkan segala yang kau pinta.

La tahzan. Jangan bersedih. Di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Di
setiap masa sulit, Allah pasti menyediakan pertolongan; bagi hambaNya
yang senantiasa berdoa dan giat berusaha.

Daripada mengutuk kegelapan, lebih baik kau nyalakan sebuah pelita.
Daripada bersedih, lebih baik kau berusaha. Tatap dunia bahwa dengan
izinNya mereka akan mendatangimu. Sebab rezeki telah digariskan dan
takkan pernah tertukar. Takkan berakhir usia seorang hamba sebelum
seluruh rezekiNya tunai terdistribusikan. Jika demikian, mengapa harus
bersedih soal rezeki dan nasib diri?

Tumbuhkan rasa optimis dalam dada. Kembangkan bibir membentuk senyuman.
Buka sorot mata penuh harapan. Berbahagialah… menyongsong masa depan.

Lihat setiap peluang, amati setiap kesempatan. Allah takkan membiarkan
masalah tanpa memberikan solusinya. Sebagaimana Dia tidak membiarkan ada
penyakit melainkan menurunkan obatnya. Allah takkan membiarkan hambaNya
yang telah beriman mengadu-meminta lalu bermujahadah dalam ikhtiar,
melainkan akan memberinya pertolongan dan kemudahan; dengan cara yang
tampak biasa-biasa saja hingga dari arah yang tak pernah
disangka-sangka. 

================================

  La Tahzan, Jadilah Wanita yang Paling Bahagia




Sekali lagi air mata itu tumpah, bagai melegakan hati pemiliknya.

 

Wanita,

Kadangkala diuji dengan sehebat-hebat ujian.

Zahirnya lemah tapi batinnya gagah anugerah Tuhan.

 


    La tahzan.

Optimislah dengan ujian. Itu hadiah Tuhan.

Bersyukurlah. Beruntunglah.

Dari jutaan, engkau pilihanNya.

 

Kita rasa kitalah yang besar ujiannya. Kita rasa kitalah paling berat
bebanannya.

Come on. Ada orang lagi besar ujiannya. Lagi berat bebanannya.

Jangan merungut sayang. Jangan mengeluh walau sedetik.

Kita milik Dia. Dulu, Kini. Dan selamanya.

Maka Dia berhak menentukan yang sebaiknya buat kita.

Bukan hanya di dunia. Bahkan hingga ke daerah sana.

 

Jalan takdir Allah tak pernah salah.

Berbaik sangkalah dengan aturanNya.

Jika perlu untuk engkau menangis, maka menangislah.

Tapi sayang, jangan sedih lama-lama.

Nampak macam kita kurang redha dengan apa yang Allah aturkan.

Takdir Allah is something yang unexpected.

Miracle things may come soon. Soon.

Engkau harus percaya.

Ya, percaya.

 

La tahzan.

Syurga itu mahal sayang, bukan mudah kita nak dapat.

Even people always said, benda yang payah nak dapat itulah yang kita
akan benar-benar hargai.

Dan kita pasti bahagia sangat bila dapat.

Itu pasti.

Senyum.

 

Tapi terkadang ada masa kita jatuh.

Tak mampu nak bangun.

Tapi, ingatlah. Walau apa pun, Allah akan tetap menemani.

Just beside you.

Selalu.

Allah akan ubat luka di hati kita.

Perlahan. Perlahan.

Inilah hadiah buat hambaNya yang bertabah!

Tears.

 

InsyaAllah, bila Allah redha, Allah akan mudahkan.

Tak mudah. Siapa kata mudah?

Tapi inilah kasih sayang Tuhan.

Berdamailah dengan takdirNya.

Dan sampai masa kita akan faham, ada perkara yang memang dah tertulis
akan terjadi.

Dan tertulis di Luh Mahfuz.

Dan kita mesti berhenti daripada memaksa ia jadi macam yang kita nak.

Tetaplah sabar dan redha dengan aturanNya.

 

Bukalah surat cinta dariNya.

Pasti akan damai hatimu.

 

    ” Maka hanya bersabar itulah yang terbaik (bagiku)” [Yusuf: 18]

 

La tahzan. Kesatlah air matamu.

Allah ada.

Allah tahu.

 

    “Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mengetahui segala
    isi hati.” [Al-Maidah:7]

 

Dan ingatlah,

     

    “Kebahagiaan kita tidak terletak pada harta, tidak pada penampilan
    diri, tidak juga pada gemerlap perhiasan dan keindahan dunia. Ukuran
    kebahagiaan terkait erat pada hati dan ruh manusia yang mendamba
    redha Tuhannya.” -Hasan Al-Banna-
================================


  La Tahzan Sahabat!




Jangan bersedih, meskipun kau merasa sangat  sakit dengan apa yang
dikatakan orang lain terhadapmu..

Jangan bersedih, meskipun apa yang dibuat belum membuahkan hasil yang
memuaskan untuk dirimu..

Jangan bersedih, meskipun tatkala orang lain memandang rendah terhadap
kemampuan yang kau miliki...

Jangan bersedih, meskipun engkau telah banyak kali terjatuh dan
tersungkur sehingga hendak menangis..

Jangan bersedih, meskipun banyak onak duri yang menjadi rintangan dalam
mencapai apa yang kau inginkan..

Jangan bersedih, meskipun saat itu kau merasa tersisih  dari kehidupanmu..

Kerana ketahuilah, apa yang kau lakukan itu, jika bersedih,  tidak akan
membuahkan hasil,

Tidak akan boleh merubah apa – apa pun menjadi lebih baik,


    La tahzan

Bersedih tidak akan menghilangkan sakit hatimu,

Bersedih tidak  akan menghasilkan  kerja yang  memuaskan,

Bersedih tidak membuat orang memandang hormat kepadamu,

Bersedih tidak membantumu untuk tidak terjatuh lagi,

Bersedih tidak menghilangkan rintangan yang kau hadapi, dan

Bersedih juga tidak membuat mu boleh  diterima didalam lingkunganmu..


Hidup ini memang penuh dengan cubaan yang harus dihadapi,

Tetapi yakinkanlah dari dalam lubuk hatimu,

Bahawa Allah tidak akan menguji seseorang melebihi kemampuan dirinya,

Yakinlah setelah gelap pasti terang akan menjelang..

Ujian dan cubaan yang diberikan kepada kita, kepahitan dan keperitan
yang kita rasai,

Pasti ada makna disebalik itu semua,

Cuma bagaimana cara kita untuk mensyukurinya..

 

Jika ini ketentuan Allah,

Mari kita cuba tabahkan hati,

kerana pasti tersirat sesuatu di balik yang tersurat itu…

Kerana kita manusia biasa,

Tidak terdaya memikirkan apakah hikmahnya..

Apakah rahsianya..


Hidup ini terus berputar!

Tiada masa untuk berlengah!

Tiada masa untuk berpatah!


mari kita kuatkan hati yang serapuh kaca ini,

salutkan bersama doa tulus suci,

kerana doa itu tersimpan satu kekuatan,

kekuatan dari yang Empunya segalanya..


Dan pastinya dunia bukan milik kita, untuk kita atur segalanya,

Kerana takdir itu mengatasi tadbir…

Tadbir dari manusia yang lemah,

Takdir dari Tuhan Yang Maha Mencipta,

 

Simpan segala pahit dan duka, dalam surat kehidupan ini,

Yang penuh sirat pengajaran.

Disebalik yang terjadi pasti ada yang terjanji termateri sesuatu yang
pasti jika kau ridha akan ketentuan Ilahi..

la tahzan. la tahzan. la tahzan wahai sahabat!

 

    Siapa yang berbaik sangka kepada Penguasa ‘Arasy dia akan memetik
    manisnya buah yang dpetik di tengah tengah pohon berduri..

    ” Pimpinlah kami dalam menjalani kehidupan fana ini dengan kasih
    sayangMU yang tiada batasannnya..”

================================




  Motivasi Terdahsyat dari "La Tahzan (Jangan Bersedih)" | Sering Galau
  & Pilu?



Mungkin agan sudah pernah mendengar ataupun membaca salah satu
buku best seller motivasi terbaik karyaDr. Aidh al-Qarni, yaitu La
Tahzan (Jangan Bersedih). Jika agan sudah bosan dengan yang namanya buku
motivasi, sebaiknya agan tidak bosan dengan yg satu ini. Menurut TS buku
fenomenal ini benar2 sebuah lembaran2 dahsyat yg dapat meningkatkan
gairah positifisme seseorang dalam menjalani kerasnya hidup, seperti
keinginan penulisnya agar pembaca senantiasa "Jangan Bersedih" dalam
tiap keadaan dunia. 

Nah, berbeda dengan buku motivasi lain yg lebih menekankan materi pada
sisi duniawi, Buku ini sangat padat dengan nuansa rabbani tanpa
mengesampingkan sisi2 duniawi pula. Kita seakan diajak untuk menatap
dunia ini dengan pandangan yang seimbang: menjadi idealis dengan tetap
realistis, fokus pada duniawi dan ukhrawi sekaligus, diajak bekerja
dengan keras dan diajak pula beristirahat, dan akhirnya menunjukkan
kepada kita bagaimana harus meniti jalan kehidupan dan membangun diri
yang bahagia dengan berpedoman pada satu kata: _La Tahzan, Jangan
Bersedih_. 

Dibalut dengan bahasa syair yang halus, buku ini dengan mudah menembus
pikiran sesak seseorang dan mengisinya dengan kejernian bak ventilasi
disebuah atap rumah. Dan mengingat bahasa motivator Mario Teguh, TS
yakin motivasi2 pak Mario banyak terinspirasi dari buku ini. Bahkan TS
pun sempat meneteskan air mata ketika menghayati beberapa kutipan dari
buku ini. 


Sebelum mengutip beberapa uraian bukunya, berikut beberapa potongan
pengantar dari penulis Dr. Al-Qarnimengenai La Tahzan:


Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga
tercurah ke haribaan Rasulullah s.a.w., keluarganya serta para
shahabatnya. Wa Ba'du.
Berikut ini buku La Tahzan. Semoga Anda senang membacanya dan dapat
mengambil manfaat darinya. Namun sebelum membaca, telitilah dahulu buku
ini dengan nalar yang sehat, logika yang jernih dan, di atas itu semua,
dengan ayat-ayat Allah yang senantiasa terjaga dari kekeliruan.

Saya menulis buku ini untuk siapa saja yang senantiasa merasa hidup
dalam bayang-bayang kegelisahan, kesedihan dan kecemasan, atau orang
yang selalu sulit tidur dikarenakan beban duka dan kegundahan yang
semakin berat menerpa. Dan tentu saja, siapa di antara kita yang tidak
pernah mengalami semua itu?

Buku ini akan mengatakan kepada Anda, "Bergembiralah dan
berbahagialah!" atau "Optimislah dan tenanglah!" Bahkan, mungkin pula
ia akan berkata, "Jalani hidup ini apa adanya dengan penuh ketulusan
dan keriangan!" 

Lebih dari itu, buku ini mengajak Anda agar merasa yakin dengan semua
potensi dalam diri diri Anda dan menyimpan semua energi positif yang
ada. Buku ini menggiring Anda untuk melupakan tekanan hidup, sesaknya
perjalanan usia dan beban perjalanan hidup.

Ada beberapa hal penting dari buku ini yang perlu saya ingatkan sebelum
kita melangkah lebih jauh. Diantaranya adalah:
Pertama, buku ini ditulis untuk mendatangkan kebahagiaan, ketenangan,
kedamaian, kelapangan hati, membuka pintu optimisme dan menyingkirkan
segala kesulitan demi meraih masa depan yang lebih indah. Buku ini
merupakan pengetuk hati agar selalu ingat akan rahmat dan ampunan Allah,
bertawakal dan berbaik sangka kepada-Nya, mengimani qadha' dan
qadar-Nya, menjalani hidup sesuai apa adanya, melepaskan kegundahan
tentang masa depan, dan mengingat nikmat Allah. 
Kedua, buku ini mencoba memberikan resep-resep bagaimana mengusir rasa
duka, cemas, sedih, tertekan, dan putus asa.
Ketiga, saya berusaha menyertakan dalil-dalil dari al-Qur'an dan hadits
yang sesuai dengan tema setiap bahasan. Selain itu, tak jarang saya
nukilkan pula pelbagai permisalan yang bagus, kisah yang penuh 'ibrah
dan mengandung pelajaran berharga, serta bait-bait syair yang memiliki
kekuatan. Dalam banyak tempat, para pembaca juga akan menjumpai
kutipan-kutipan dari perkataan para bijak bestari, dokter dan sastrawan.
Demikianlah, semua hal yang ada dalam buku ini hanya ingin mengajak Anda
untuk senantiasa berbahagia.
Keempat, buku ini bersifat umum, alias untuk siapa saja. Singkatnya,
untuk kaum muslim maupun non-muslim. Pasalnya, pembicaraan dalam buku
ini secara umum adalah berkaitan watak dan sifat naluriah dan
persoalan-persoalan umum kejiwaan manusia. Namun begitu, buku ini tetap
menempatkan Manhaj Rabbani sebagai penyuluh. Karena memang manhaj itulah
yang menjadi agama fitrah kita.

Buku, La Tahzan, ini, setidaknya, saya tulis untuk konsumsi pribadi saya
sendiri dan mereka yang bernasib sama dengan saya. Sayalah orang yang
pertama kali mengambil manfaat dari buku ini. Setiap kali membaca ulang
buku ini, selalu terasa seakan baru membacanya. Setiap kali merasa
tertekan, marah atau sedih, selalu saya katakan pada diri ini,
"Bukankah Anda penulis buku La Tahzan?" Dan, sesaat setelah itu, api
kemarahan pun meredup, dan hati saya kembali menjadi tenang.
Demikianlah; dalam buku ini saya mencoba berbicara kepada dan untuk
semua orang; bukan untuk segolongan orang, generasi, dan penduduk negeri
tertentu. Buku ini adalah untuk semua orang, yakni siapa saja yang ingin
hidup bahagia!
'Aidh al-Qarni

Hari itu telah berlalu

Mengingat dan mengenang masa lalu, kemudian bersedih atas nestapa dan
kegagalan didalamnya merupakan tindakan bodoh dan gila. Itu, sama
artinya dengan membunuh semangat, memupuskan tekad dan mengubur masa
depan yang belum terjadi.

Bagi orang yang berpikir, berkas-berkas masa lalu akan dilipat dan tak
pernah dilihat kembali. Cukup ditutup rapat-rapat, lalu disimpan dalam
'ruang' penglupaan, diikat dengan tali yang kuat dalam 'penjara'
pengacuhan selamanya. Letakkan dalam ruang gelap yang tak tertembus
cahaya. Yang demikian, karena masa lalu telah berlalu dan habis.
Kesedihan tak akan mampu mengembalikannya lagi, keresahan tak akan
sanggup memperbaikinya kembali, kegundahan tidak akan mampu merubahnya
menjadi terang, dan kegalauan tidak akan dapat menghidupkannya kembali.

Jangan pernah hidup dalam mimpi buruk masa lalu, atau di bawah payung
gelap masa silam. Selamatkan diri Anda dari bayangan masa lalu! Apakah
Anda ingin mengembalikan air sungai ke hulu, matahari ke tempatnya
terbit, seorok bayi ke perut ibunya, air susu ke payudara sang ibu, dan
air mata ke dalam kelopak mata? Ingatlah, keterikatan Anda dengan masa
lalu, keresahan Anda atas apa yang telah terjadi padanya, keterbakaran
emosi jiwa Anda oleh api panasnya, dan kedekatan jiwa Anda pada
pintunya, adalah kondisi yang sangat naif, ironis, memprihatinkan, dan
sekaligus menakutkan.

Membaca kembali lembaran masa lalu hanya akan memupuskan masa depan,
mengendurkan semangat, dan menyia-nyiakan waktu yang sangat berharga.
Dalam al-Qur'an, setiap kali usai menerangkan kondisi suatu kaum dan apa
saja yang telah mereka lakukan, _Allah selalu mengatakan, "Itu adalah
umat yang lalu."_Begitulah, ketika suatu perkara habis, maka selesai
pula urusannya. Dan tak ada gunanya mengurai kembali bangkai zaman dan
memutar kembali roda sejarah.

Orang yang berusaha kembali ke masa lalu, adalah tak ubahnya orang yang
menumbuk tepung, atau orang yang menggergaji serbuk kayu.

Adalah bencana besar, manakala kita rela mengabaikan masa depan dan
justru hanya disibukkan oleh masa lalu. Itu, sama halnya dengan kita
mengabaikan istana-istana yang indah dengan sibuk meratapi puing-puing
yang telah lapuk. Padahal, betapapun seluruh manusia dan jin bersatu
untuk mengembalikan semua hal yang telah berlalu, niscaya mereka tidak
akan pernah mampu.

Orang yang berpikiran jernih tidak akan pernah melihat dan sedikitpun
menoleh ke belakang. Pasalnya, angin akan selalu berhembus ke depan, air
akan mengalir ke depan, setiap kafilah akan berjalan ke depan, dan
segala sesuatu bergerak maju ke depan. _Maka itu, janganlah pernah
melawan sunah kehidupan!__
_
Hari ini adalah milikmu 

Jika kamu berada di pagi hari, janganlah menunggu sore tiba. Hari inilah
yang akan Anda jalani, bukan hari kemarin yang telah berlalu dengan
segala kebaikan dan keburukannya, dan juga bukan esok hari yang belum
tentu datang. Hari yang saat ini mataharinya menyinari Anda, dan
siangnya menyapa Anda, inilah hari Anda.

Umur Anda, mungkin tinggal hari ini. Maka, anggaplah masa hidup Anda
hanya hari ini, atau seakan-akan Anda dllahirkan hari ini dan akan mati
hari ini juga. Dengan begitu, hidup Anda tak akan tercabik-cabik
diantara gumpalan keresahan, kesedihan dan duka masa lalu dengan
bayangan masa depan yang penuh ketidakpastian dan acapkali menakutkan.
Jadikanlah setiap menitnya laksana ribuan tahun dan setiap detiknya
laksana ratusan bulan. Tanamlah kebaikan sebanyak-banyaknya pada hari
itu. Dan, persembahkanlah sesuatu yang paling indah untuk hari itu.
Ber-istighfar-lah atas semua dosa, ingatlah selalu kepada-Nya,
bersiap-siaplah untuk sebuah perjalanan menuju alam keabadian, dan
nikmatilah hari ini dengan segala kesenangan dan kebahagiaan!

Terimalah rezeki, isteri, suami, anak-anak, tugas-tugas, rumah, ilmu,
dan jabatan Anda hari dengan penuh keridhaan. Hiduplah hari ini tanpa
kesedihan, kegalauan, kemarahan, kedengkian dan kebencian.
Jangan lupa, hendaklah Anda goreskan pada dinding hati Anda satu
kalimat: Harimu adalah hari ini. Yakni, bila hari ini Anda dapat memakan
nasi hangat yang harum baunya, maka apakah nasi basi yang telah Anda
makan kemarin itu akan merugikan Anda? Jika Anda dapat minum air jernih
dan segar hari ini, maka mengapa Anda harus mengkhawatirkan air hambar
dan panas esok hari yang belum tentu terjadi? Jika Anda percaya dengan
semangat dan tekad yang kuat, maka Anda akan dapat menundukkan diri
untuk berpegang pada prinsip: aku hanya akan hidup hari ini.
Dan itu, akan membuat Anda berkata dalam hati, "Hanya hari ini aku
berkesempatan untuk mengatakan yang baik-baik saja. Tak berucap kotor
dan jorok yang menjijikkan, tidak akan pernah mencela, menghardik dan
juga membicarakan kejelekan orang lain. Hanya hari ini aku berkesempatan
menertibkan rumah dan kantor agar tidak semrawut dan berantakan. Dan
karena hanya ini saja aku akan hidup, maka aku akan memperhatikan
kebersihan tubuhku, kerapian penampilanku, kebaikan tutur kata dan
tindak tandukku."

Karena hanya akan hidup hari ini, maka aku akan berusaha sekuat tenaga
untuk taat kepada Rabb, mengerjakan shalat sesempurna mungkin, membekali
diri dengan shalat-shalat sunah nafilah, berpegang teguh pada al-Qur'an,
mengkaji dan mencatat segala yang bermanfaat. Aku hanya akan hidup hari
ini, karenanya aku akan menanam dalam hatiku semua nilai keutamaan dan
mencabut darinya pohon-pohon kejahatan berikut ranting-rantingnya yang
berduri, baik sifat takabur, ujub, riya', dan buruk sangka.
Aku hanya akan hidup hari ini, maka aku akan mengucapkan, "Wahai masa
lalu yang telah berlalu dan selesai, tenggelamlah seperti mataharimu.
Aku tak akan pernah menangisi kepergianmu, dan kamu tidak akan pernah
melihatku termenung sedetik pun untuk mengingatmu. Kamu telah
meninggalkan kami semua, pergi dan tak pernah kembali lagi."

"Wahai masa depan, engkau masih dalam kegaiban. Maka, aku tidak akan
pernah bermain dengan khayalan dan menjual diri hanya untuk sebuah
dugaan. Aku pun tak bakal memburu sesuatu yang belum tentu ada, karena
esok hari mungkin tak ada sesuatu. Esok hari adalah sesuatu yang belum
diciptakan dan tidak ada satu pun darinya yang dapat disebutkan."
Prinsip inilah yang akan menyibukkan diri Anda setiap detik untuk selalu
memperbaiki keadaan, mengembangkan semua potensi, dan mensucikan setiap
amalan. "Hari ini milik Anda", adalah ungkapan yang paling indah dalam
"kamus kebahagiaan". Kamus bagi mereka yang menginginkan kehidupan yang
paling indah dan menyenangkan.

Bagimu pemilik waktu luang

Orang-orang yang banyak menganggur dalam hidup ini, biasanya akan
menjadi penebar isu dan desas desus yang tak bermanfaat. Itu karena akal
pikiran mereka selalu melayang-layang tak tahu arah. Bila pada suatu
hari Anda mendapatkan diri Anda menganggur tanpa kegiatan, bersiaplah
untuk bersedih, gundah, dan cemas! mulai dari mengingat kegelapan masa
lalu, menyesali kesialan masa kini, hingga mencemaskan kelamnya masa
depan yang belum tentu Anda alami. Singkatnya, membiarkan diri dalam
kekosongan itu sama halnya dengan bunuh diri dan merusak tubuh dengan
narkoba.

Berhenti dari kesibukan itu kelengahan, dan waktu kosong adalah pencuri
yang culas. Adapun akal Anda, tak lain merupakan mangsa empuk yang siap
dicabik-cabik oleh ganasnya terkaman kedua hal tadi; kelengahan dan si
"pencuri". Berhentinya seorang mukmin dari beraktivitas adalah
kelalaian. Kekosongan adalah musuh yang mematikan, dan kesenggangan
adalah sebuah kemalasan. Dan, kebanyakan orang yang selalu gundah dan
hidup dalam kecemasan adalah mereka yang terlalu banyak waktu
senggangnya dan sedikit aktivitasnya.
Karena itu _bangkitlah sekarang juga!_ Kerjakan shalat, baca buku,
bertasbih, mengkaji, menulis, merapikan meja kerja, merapikan kamar,
atau berbuatlah sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain untuk mengusir
kekosongan itu!

Usirlah setiap kegalauan! Bunuhlah setiap waktu kosong dengan pisau
kesibukan!
Dengan cara itu, dokter-dokter dunia akan berani menjamin bahwa Anda
telah mencapai 50% dari kebahagiaan. _Lihatlah para petani, nelayan, dan
para kuli bangunan!_ Mereka dengan ceria mendendangkan lagu-lagu seperti
burung-burung di alam bebas. Mereka tidak seperti Anda yang tidur di
atas ranjang empuk, tetapi selalu gelisah dan menyeka air mata kesedihan.

Bagimu dirundung takdir ketentuan

Tinta pena telah mengering, lembaran-lembaran catatan ketentuan telah
disimpan, setiap perkara telah diputuskan dan takdir telah ditetapkan.
Maka, Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami, melainkan apa
yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami."

Jika keyakinan tersebut tertanam kuat pada jiwa Anda dan kukuh
bersemayam dalam hati Anda, maka setiap bencana akan menjadi karunia,
setiap ujian menjadi anugerah, dan setiap peristiwa menjadi penghargaan
dan pahala.
Karena itu, jangan pernah merasa gundah dan bersedih dikarenakan suatu
penyakit, kematian yang semakin dekat, kerugian harta, atau rumah
terbakar. Betapapun, sesungguhnya Sang Maha Pencipta telah menentukan
segala sesuatunya dan takdir telah bicara. Usaha dan upaya dapat
sedemikian rupa, tetapi hak untuk menentukan tetap mutlak milik Allah.
Pahala telah tercapai, dan dosa sudah terhapus. Maka, berbahagialah
orang-orang yang tertimpa musibah atas kesabaran dan kerelaan mereka
terhadap Yang Maha Mengambil, Maha Pemberi, Maha Mengekang lagi Maha Lapang.

Tinta pena telah mengering bersamaan dengan semua hal yang akan Anda
temui. Maka, jangan biarkan diri Anda larut kesedihan. Jangan mengira
diri Anda sanggup melakukan segala upaya untuk menahan tembok yang akan
runtuh, membendung air yang akan meluap, menahan angin agar tak bertiup,
atau memelihara kaca agar tak pecah. Adalah tak benar bila semua itu
dapat terjadi dengan paksaanku dan paksaanmu, karena apa yang telah
digariskan akan terjadi. _Setiap ketentuan akan berjalan dan semua
keputusan akan terlaksana._
{Tiada suatu bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri, melainkan dia telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum
Kami menciptakannya.}
(QS. Al-Hadid: 22)
Anda harus menyerahkan semua hal kepada takdir agar tak ditindas oleh
bala tentara kebencian, penyesalan dan kebinasaan. Dan, percayalah
dengan kebenaran qadha' sebelum Anda dilanda banjir penyesalan! Dengan
begitu, jiwa Anda akan tetap tenang menjalani segala daya upaya dan cara
yang memang harus ditempuh.

Dan bila kemudian terjadi hal-hal yang tidak Anda inginkan, maka itu pun
merupakan bagian dari ketentuan yang memang harus terjadi. Jangan pula
pernah berandai, "Seandainya saja aku melakukan seperti ini, niscaya
akan begini dan begini jadinya." Tapi katakanlah, "_Allah telah

menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan._"
================================


  Kumpulan Kata-kata La-Tahzan Motivasi Islami
 



Sahabat Semuanya pasti sudah mengenal dan malahan tidak asing lagi
dengan kata-kata La-tahzan atau istilah bahasa jermanya jangan bersedih.
kata itu mulai diperbincangkan setelah hadirnya buku karangan *Dr. Aidh
al-Qarni. *bukunya pas awal diterbitkan menjadi buku bestsellter
diseluruh dunia. malahan cetakan bukunya bisa terjual beberapa juta. 

penulis juga alhamdulillah memiliki bukunya yang baru kebeli tahun 2015
dulunya penulis suka baca hasil pinjam dari sahabat penulis tapi karena
keseringan pinjang yah jadinya beli kan malu tau hehe. oke berikut
dibawah ini kutipan Kata-Kata Motivasi dari Buku La-Tahzan>.

    yang dapat menggugah selera hidup anda dan membawa semangat hidup anda.

    Menyendiri itu lebih baik daripada teman yang jahat, teman yang baik
    lebih baik daripada menyendiri”

    “Memakai kepribadian orang lain, larut dalam identitas orang lain
    dan meniru orang lain adalah bentuk tindakan bunuh diri dan
    pembusukkan terhadap nilai-nilai kepribadian”


    “Senyuman itu ada bersama air mata, kegembiraan itu ada bersama
    kedukaan, karunia itu ada bersama bencana dan pemberian itu ada
    bersama ujian”


    “Ketahuilah, bahwa yang terbaik dari hari-hari kita adalah ketika
    kita menjadi tujuan dan bukan kita yang menuju orang lain”


    “Ketenangan itu hanya ada bersama kesendirian, rasa aman itu hanya
    ada bersama tindakan ketaatan, cinta itu hanya ada bersama penetapan
    janji, dan kepercayaan itu hanya ada bersama kejujuran”


    “Kehidupan ini adalah kesempatan yang hanya bisa di rasakan setelah
    kita kehilangan”


    “Kesehatan adalah mahkota yang bersemayam di atas kepala orang-orang
    yang sehat, yang hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang sakit”



    “Ketahuilah bahwa kesulitan itu akan membuka pendengaran dan
    penglihatan, menghidupkan hati, mendewasakan jiwa, mengingatkan
    hamba dan menambah pahala”


    “Ketahuilah, bahwa kesabaran itu akan menutup aib, ketabahan itu
    akan menjadi penutup bagi kekeliruan, dan kedermawanan itu adalah
    pakaian yang besar yang akan menutup semua kekurangan dan cacat”


    “Orang yang dermawan hatinya akan selalu lapang dan jiwanya luas,
    sedangkan orang yang pelit hatinya pengap dan nuraninya kotor”


    “Jangan mudah marah, sebab marah hanya akan merusak keadaan jiwa,
    merubah perilaku, memperburuk pergaulan, merusak cinta, dan
    memutuskan tali silahturahmi”


    “Kunjungilah rumah sakit agar bisa merasakan bagaimana nikmatnya
    sehat, datanglah ke penjara agar bisa merasakan bagaimana nikmatnya
    kemerdekaan, dan datanglah ke rumah sakit jiwa agar bisa merasakan
    bagaimana nikmatnya akal”


    “Jangan takut dengan kesulitan, sebab kesulitan akan menguatkan
    hati, akan membuat kita merasakan nikmatnya sehat, akan membulatkan
    tekad, akan mengangkat kedudukan dan akan memunculkan kesabaran”


    “Di antara tanda-tanda kebahagiaan adalah ketenangan, kedamaian dan
    keteraturan”


    “Kehidupan yang sempurna itu adalah ketika dimasa muda mencurahkan
    seluruh waktu untuk semua emosi-emosi kita, ketika di masa dewasa
    mencurahkan seluruh waktu untuk berjuang, dan ketika di masa tua
    mencurahkan seluruh waktu kita untuk merenung”


    “Tanda kebodohan itu adalah membuang-buang waktu, menunda-nunda
    taubat, menggantung kepada orang lain, durhaka kepada orang tua, dan
    menyebarkan rahasia orang lain.



demikian sahabat yang bisa penulis sampaikan semoga artikel diatas bisa
bermanfaat bagi sahabat semuanya, terutama bagi sahabat kaum muda mudi
yang sedang galau.hehe . pesan penulis "*JANGAN BERSEDIH*

================================



Kumpulan Kata Bijak Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”



“Ketahuilah, bahwa anda bukan satu-satunya orang yang mendapat ujian.
Tidak seorangpun yang lepas dari kesedihan. Dan tidak seorangpun yang
luput dari kesulitan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Salah satu pintu kebahagiaan terbesar adalah doa kedua orangtua.
Berusahalah mendapatkan doa itu dengan berbakti kepada mereka berdua
agar doa mereka menjadi benteng yang kuat yang menjagamu dari semua hal
yang tidak Anda sukai.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

Berbuatbaiklah kepada sesama, dan baktikan kebaikan kepada semua orang
agar Anda akan mendapatkan kebahagiaan dari menjenguk orang sakit, dan
memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkannya, dan dari mengasihi
anak yatim.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Tersenyumlah kepada siapa saja, niscaya Anda akan mendapatkan cinta
kasih mereka, Haluskan turur kata Anda niscaya mereka akan mencintaimu.
Dan rendahkan hati kepada mereka niscaya mereka akan menghormati Anda.”
(Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Ujian itu akan mendekatkan jarak antara diri Anda dengan Rabb. Akan
mengajarkan kepada diri Anda, bagaimana berdoa, dan akan menghilangkan
kesombongan, ujub, dan rasa bangga diri pada diri Anda.” (Dr. Aidh Al
Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Optimislah, jangan pernah berputus asa dan menyerah tanpa usaha.
Berbaik sangkalah kepada Rabb. Dan, tunggulah segala kebaikan dan
keindahan dari-Nya.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Terimalah pilihan Allah dengan gembira. Sebab, Anda tidak tau
kemashlahatan. Bisa jadi kesulitan itu baik daripada kemudahan.” (Dr.
Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Bertawakallah kepada Allah, dan serahkan semua perkara kepada-Nya.
Terimalah semua ketentuann-Nya dengan sepenuh hati, berlindunglah
kepada-Nya, dan bergantunglah kepada-Nya, karena sesungguhnya Dia cukup
sebagai pelindungmu.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan”)

“Maafkanlah orang yang pernah melakukan kezaliman kepada anda.
Sambunglah tali silaturahmi orang yang memutskannya dari anda. Berilah
orang yang tidak pernah memberi kepada anda. Bersabarlah terhadap orang
yang berbuat jahat kepada anda, niscaya Anda akan memperoleh rasa
bahagia, dan aman dalam diri Anda.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya
“La Tahzan”)

“Hiduplah bersama Al Qur’an, baik dengan cara menghapal, membaca,
mendengarkan, atau merenungkan. Sebab, ini merupakan obat paling mujarab
untuk mengusir kesedihan dan kedukaan.” (Dr. Aidh Al Qorni, dalam
bukunya “La Tahzan”)

“Ketika waktu pagi tiba, janganlah menunggu sampai sore. Hiduplah dalam
batasan hari ini. Kerahkan seluruh semangat yang ada untuk menjadi lebih
baik di hari ini.” ~Dr. Aidh al Qarni~

“Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram,
dosa akan diabaikan, Allah akan menjadi ridho, dan tekanan hidup akan
terasa ringan. (Dr. Aidh Al Qorni)

“Terimalah qadha’ yang telah pasti dan rezeki yang telah dibagi itu
dengan hati terbuka. Segala sesuatu itu ada ukurannya. Karenanya,
enyahkan kegelisahan” (Dr. Aidh Al Qorni)

“Keimanan menghapuskan keresahan, dan melenyapkan kegundahan. Keimanan
adalah kesenangan yang diburu oleh orang-orang yang bertauhid dan
hiburan bagi orang-orang yang ahli ibadah.” (Dr. Aidh Al Qarni)

================================