Sabtu, 16 Oktober 2021

JANGAN MENUTUP PUNTU HAI SAUDARA2 KU

 T   A   M   U



Jangan biasakan menutup pintu dengan tujuan biar tidak ada tamu.

Apalagi menutup jalan memasang portal. 


Ada seorang perempuan mengeluh kepada Rasulullah SAW, karena perilaku suaminya.


Suaminya selalu mengundang orang² datang ke rumahnya dan menjamunya sehingga tamu² tersebut menyebabkan sang istri menjadi repot dan merasa kelelahan.


Namun ia tidak mendapatkan jawaban apa pun dari Rasulullah SAW tentang hal itu.


Setelah beberapa waktu...


Rasulullah SAW pergi ke rumah suami-istri tersebut. Rasulullah SAW berkata kepada sang suami, _"Sesungguhnya aku adalah tamu di rumahmu hari ini."_


Betapa bahagianya sang suami demi mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut, maka dia segera menghampiri istrinya untuk mengabarkan bahwa, tamu hari ini adalah Rasulullah SAW.


Si istri pun merasa bahagia karena kabar tersebut, dia pun segera memasak makanan yang lezat dan nikmat. 


Dia melakukan hal tersebut dengan penuh rasa bahagia di dalam hatinya.


Ketika Rasulullah SAW akan pergi dari rumah itu, beliau berkata kepada sang suami :

_"Ketika aku akan keluar nanti dari rumahmu, panggil istrimu dan perintahkan dia untuk melihat ke pintu tempat aku keluar."_


Maka sang istri melihat Rasulullah SAW keluar dari rumahnya diikuti oleh binatang² melata, seperti kalajengking dan berbagai binatang yang berbahaya lainnya dibelakang Rasulullah SAW.


Terkejutlah sang istri dengan apa yang dilihat di depannya.


Maka Rasulullah SAW bersabda, _"Seperti itulah yang terjadi setiap kali tamu keluar dari rumahmu, maka keluar pulalah segala bala, bahaya dan segala binatang yang membahayakan dari rumahmu."_


Maka inilah hikmah memuliakan tamu dan tidak berkeluh kesah karena kedatangannya.


Rumah yang banyak dikunjungi tamu adalah rumah yang dicintai Allah.


Begitu indahnya rumah yang selalu terbuka untuk anak kecil atau orang dewasa.


Rumah yang di dalamnya turun rahmat dan berbagai keberkahan dari langit.


Rasulullah SAW bersabda, _"Jika Allah menginginkan kebaikan terhadap satu kaum, maka Allah akan memberikan hadiah kepada mereka."_


Para sahabat bertanya, _"Hadiah apakah itu,  ya Rasulullah ?"_


Rasulullah SAW bersabda, _"Tamu akan menyebabkan turunnya rezeki untuk pemilik rumah dan  menghapus dosa² penghuni rumah."_


Rasulullah SAW bersabda, _"Rumah yang tidak dimasuki tamu (tidak ada tamu), maka Malaikat Rahmat tidak akan masuk kedalamnya."_


Rasul SAW bersabda, _"Tamu adalah penunjuk jalan menuju surga."_


Rasulullah SAW bersabda, _"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya."_


Jangan gara²  Corona kita tidak mau lagi menerima tamu. Maka malaikat pembawa rahmat dan perlindungan tdk akan masuk ke rumah kita.

iman Kepada Rasul Allah adalah yakin kepada segala sesuatu yang telah di Katakan Kepada kita, tentang segala sesuatunya


*Semoga Bermanfaat...*

🙏🙏🙏🤝🤝🤝

Rabu, 13 Oktober 2021

Alhamdulilah Rengse Dan

 Bandung, 12 Oktober 2021

Alhamdulilah Anak Bungsu Ahmad Ramadhan rengse sakolana kenging Predikat Sangat Memuaskan di Bidang Hukum, eta anu janten pangharepan Keluarga Mugi di lancarkeun sagalarupi Cita citana.

Yaa Allah Paparin Katurunan abdi sadayana,  para putra, putri putu buyut sadayana di jantenkeun jalmi anu saroleh, anu tetep nyepeng kaimanan sareng akidah tauhid anu di diridhoi ku Allah Subhanahu wata'alla sareng nabi Muhammad Salahu Alaihi Wassalam.

Yaa Allah mugi ngalungsurkeun Rizkina ka Putra putra abdi, cucu buyut sareng katurunan abdi sadayana dugi ka Akhir Zaman.

Yaa Allah Hapunten Dosa dosa abdi sareng istri Abdi bilih abdi Hilap Taubat ka Gusti Allah.

Yaa Allah Mugi gusti ngahapunten kana sagala kelepatan Bapak Abdi Bapak Cece Danumiharja Bin H. Yahya, sareng Pun Biang Ibu Yuyu Yuharyanah Binti H. Hasan, oge Bapak Mertua Bapak Rd. Piping Danawiria Bin H.Maksum, sareng Ibu Mertua Ibu Hj. Rindangsih Binti Mochammad Juhdi, muhi sepuh sepuh abdi sadayana di kempelkeun sareng jalmi jalmi saleh Para Akhli Sorga.

Yaa Allah mugi Allah mapiran barokah ka Abdi sadayana, ka para putra putrana, putu putuna anu ngadaroakeun ka Para Mantenana Pini sepuh Karuhun Abdi sadayana, ku Ngaoskeun Surat Umul Qur'an, Alfatihah....




Minggu, 10 Oktober 2021

Ilustrasi Kehidupan Di Usia Lanjut



SUAMI DI USIA SENJA 💐🍀🌺

Yang membaca jangan menangis ya? Saya suka postingan ini, meski sudah berulang kali membacanya... 😊

Di sebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.
Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.

Sang suami merupakan seorang pensiunan, sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.
Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka, menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.

Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu, menghabiskan waktu mereka yang tersisa, di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa, dalam keluarga itu.

Suatu senja ba’da Isya di sebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi.
Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra :
“Kenapa Bu?”
Istrinya menoleh sambil menjawab: “Sandal Ibu tidak ketemu, Pak”.
“Ya sudah pakai ini saja”, kata suaminya, sambil menyodorkan sandal yang dipakainya.
Walau agak ragu, sang istri tetap memakai sandal itu, dengan berat hati.

Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.
Jarang sekali ia membantah, apa yang dikatakan oleh sang suami.
Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.

“Bagaimanapun usahaku untuk ber terima kasih pada kaki istriku, yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya".

Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku, saat aku pulang kerja,

Kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.

Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus, dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah, tempat bahagia bersama….

Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan.
Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut, mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.
Jari-jari yang mulai keriput itu, dalam genggamannya mulai dirapikan, dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut, dan bergumam :
“Terima kasih ya Bu ”.
“Tidak, Ibu yang seharusnya berterima kasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu”, tukas sang istri tersipu malu. ☺😊

“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa, yang belum tentu sanggup aku lakukan.
Aku takjub, betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun”, kata suaminya tulus.

Dua titik bening menggantung di sudut mata sang istri....
“Bapak kok bicara begitu?
Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama, adalah sesuatu yang luar biasa.
Ibu selalu bersyukur, atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk.
Semuanya dapat kita hadapi bersama”.

Hari Jum’at yang cerah, setelah beberapa hari hujan.
Siang itu, sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at.
Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri, menatap tepat pada matanya, sebelum akhirnya melangkah pergi.
Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri, hingga saat beberapa orang mengetuk pintu, membawa kabar yang tak pernah diduganya......
Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.
Ia telah pulang menghadap Sang Penciptanya, ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tasyahud Akhir.

Masih dalam posisi duduk sempurna, dengan telunjuk ke arah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.
*"Innaa Lillaahi Wainnaa ilaihi Rooji'uun"*

“Subhanallah.... sungguh akhir perjalanan hidup yang indah”, demikian gumam para jama’ah, setelah menyadari ternyata dia telah tiada, di akhir shalat Jum'at....

Sang istri terbayang, tatapan terakhir suaminya, saat mau berangkat ke masjid.
Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan, pengganti ucapan "Selamat Tinggal ...".
Ataukah suaminya khawatir, meninggalkannya sendiri, di dunia ini. Ada gundah menggelayut di hati sang istri, Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,

Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun, cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun, keikhlasan dihatinya, yang bisa menghambat perjalanan sang suami, menghadap Sang Khalik.

Dalam do’a, dia selalu memohon kekuatan, agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan, pada tempat yang layak.

Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.
Dengan wajah yang cerah, sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri, dengan lembut.
“Apa yang Bapak lakukan?", tanya istrinya senang bercampur bingung.
“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang...
» Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan di dunia ini berakhir sekalipun.
» Bapak selalu butuh Ibu.
» Saat disuruh memilih pendamping, Bapak bingung, kemudian bilang "Pendampingnya tertinggal", Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu”.

Istrinya menangis, sebelum akhirnya berkata :
“Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong, kalau Ibu takut sekali tinggal sendirian....
Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi, dan untuk selamanya, tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."
Sang istri mengakhiri tangisannya, dan menggantinya dengan senyuman.

❤Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya….

هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

*_"Istri mu itu adalah 'Bajumu' dan Suamimu itu adalah 'Bajumu' pula"_*
*QS Al-Baqarah : 187*

Semoga bisa mempererat cinta kasih yang sejati pasutri (pasangan suami istri), ... karena Allah... Aamiin.😭😭😭

Ya Rabb... jadikan keluarga kami _Sakinah Mawaddah wa Rahmah_, wafatkan kami dalam keadaan HUSNUL KHATIMAH... Aamiin..

Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak, kalo pelit di simpan sendiri juga gak apa apa 

*_Rasulullah S.A.W bersabda :_*! "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." *(HR. Al-Bukhari)*

Silahkan bagikan di groupmu agar kamu dan teman-temanmu senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaannya kepada ALLAH SWT.
Ya ALLAH..
*Aamiin ya Rabbal Alamin.*



Sabtu, 02 Oktober 2021

Makanan Gosong

MAKANAN GOSONG TIDAK MENYAKITI SIAPAPUN...




Mantan presiden India, DR. Abdul Kalam berkata:
“Waktu aku masih kecil, ibuku memasak makanan untuk kami. Suatu malam dia membuat makan malam setelah seharian bekerja keras,
Ibu meletakan sepiring ‘sabzi’ dan roti gosong didepan Ayahku.

Aku menunggu untuk melihat apakah ada respon negatif dari ayah terhadap  roti gosong itu. 

Ternyata Ayahku tenang saja makan rotinya, ayah bertanya padaku bagaimana  kegiatan disekolahmu hari ini.?

Aku tidak ingat apa yang kukatakan padanya malam itu, tapi yang aku ingat aku mendengar Ibu meminta maaf kepada Ayah atas roti yang gosong itu.

Aku tak akan pernah lupa yang ayah katakan.., sambil tersenyum ayah mengatakan ;
“Sayang..., aku sesekali  suka makan roti gosong” sambil mencium kening ibu

Malamnya, sebelum tidur... aku mencium Ayah, mengucapkan selamat malam. Aku bertanya apa Ayah benar-benar menyukai rotinya yang gosong.

Ayah memelukku: 

“Ibumu melalui hari yang berat dengan pekerjaan hariannya dari bangun sampai tidur lagi,   dan tentu ibumu benar-benar lelah.

Roti gosong tidak pernah menyakiti siapapun, Kata-kata kasarlah yang akan "menyakiti” hati ibumu.

“Kau tahu nak..? hidup ini penuh dengan hal-hal yang tidak sempurna dan orang-orang yang tidak sempurna. 

Ayahpun bukan lelaki sempurna, belajarlah untuk menerima "ketidak sempurnaan itu”... supaya kamu bisa menikmati kebahagiaan bersama keluargamu nanti....