Minggu, 29 Maret 2020

SETIAP TUTUR KATA YG BAIK ADALAH SEDEKAH



Dari ‘Adi bin Hatim, Rasulullah Saw. bersabda :

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ

_"Selamatkanlah diri kalian dari siksa neraka, walaupun dengan separuh kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur kata yang baik.”_
 *(HR. Bukhari no. 602 dan Muslim no. 1016)*

ISI KANDUNGAN HADITS :

 1. Bertutur kata yang baik dan santun adalah merupakan amalan kebaikan, bahkan bila seseorang tidak mendapatkan sesuatu untuk bersedekah di jalan Allah Swt, maka kata-kata yang baik akan dapat menggantikannya sebagai sedekah.

Rasulullah Saw. bersabda :

وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

_"Kata-kata yg baik adalah sedekah.”_
 *(HR. Bukhari No. 2707 dan Muslim No. 2332)*

 2.  Tutur kata yang baik menjadi salah satu sebab mendapatkan ampunan dari Allah Swt. dan menjadi  sebab masuk surga. 

Dari Abu Syuraih, ia berkata pada Rasulullah Saw. :

يَا رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ

_“Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat memasukkanku ke dalam surga.”_

Rasulullah Saw. bersabda :

إِنَّ مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ

 _"Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan salam dan bertutur kata yang baik."_
 *(HR. Thobroni dalam Mu’jam Al Kabir no. 469)*

3. Siapa yang tutur katanya baik dan santun, akan  mendapatkan kamar yang istimewa di surga nantinya. 

Dari ‘Ali, Ra. Nabi Saw. bersabda :
  _“Di surga terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar.”_ *Kemudian seorang Arab Badui bertanya :_Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?”_
 *Beliau pun bersabda :

لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

_"Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur katanya baik, gemar memberikan makan (pada orang yang butuh), rajin berpuasa dan rajin shalat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.”_
 *(HR. Tirmidzi no. 1984 dan Ahmad (1/155)*

AYAT AL QUR'AN YG BERKAITAN DNG HADITS :

1. Allah SWT berfirman :
_"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."_
 (QS. Qaf/50, Ayat : 18)

 2. Allah SWT berfirman :
.... _" Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik."_
 *(QS. Al-Isra'/17, Ayat : 23)*

 3. Allah SWT berfirman :
 _"Mereka menginginkan agar engkau bersikap lunak maka mereka bersikap lunak (pula)."_
 (QS. Al-Qalam/68, Ayat : 9)

 4. Allah SWT berfirman :
.... _" Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."_
 (QS. An-Nisa'/4, Ayat : 9)

 5. Allah SWT berfirman :
  _"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar,"_
 (QS. Al-Ahzab/33, Ayat : 70)

1. wardah.or.id
2. rumahtahfidz.net
3. asysyariah.com

SEMOGA MANFAAT


Selasa, 10 Maret 2020

KEUTAMAAN MENGENAL DIRI SENDIRI

*Vitamin Pagi* 

*1. Jika Kita Memelihara Kebencian/Dendam,* maka
seluruh 'Waktu & Pikiran' yg kita miliki akan habis begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif'.

*2. Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala' bagi kita untuk :*
» Memaafkannya,
» Mendoakannya,
» Memperbaikinya, dan
» Menjaga Aib-nya.

*3. Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia',* Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.

*4. Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu " Baik'* akan Tampak dari :
» Kematangan Pribadi,
» Buah Karya,
» serta Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.

*5. Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan,* maka Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.

*6. Jangan Pernah Menyuruh Orang lain utk Berbuat Baik,* Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari Diri Kita Sendiri.

*7. Pastikan Kita sudah melakukan yg terbaik dan 'Beramal' hari ini,* Baik dengan :
» Materi,
» dengan Ilmu,
» dengan Tenaga,
» atau Minimal dgn
'Senyuman yg Tulus'...

*8. Para Pembohong* akan
'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.
Orang yg Jujur akan
'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.

*9. Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yg akan 'Menjaga Harta'.*
Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.

*10. Bila 'Hati Kita Bersih',* 
Tak ada Waktu untuk :
» Berpikir Licik,
» Curang,
» atau Dengki,
sekalipun terhadap Orang lain.

*11. Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik',* Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah
'Bagian Dari Hati'.

*12. Jadikanlah setiap 'Kritik'* bahkan 'Penghinaan' yg Kita Terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.

*13.Kita tdk pernah tahu Kapan* 'Kematian' akan 'Menjemput Kita, tapi yg Kita Tahu  adalah kematian itu pasti datang dan seberapa Banyak Bekal yg Kita Miliki untuk Menghadapinya.

Semoga Bermanfaat. 


Selamat Pagi



Senin, 09 Maret 2020

100 PERINTAH DALAM AL-QUR'AN



100 PERINTAH ALLAH PADA MANUSIA YANG TERCATAT DI DALAM QURAN

1. Jangan berkata kasar
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.
(QS 3 – Ali Imran : 159)

2. Tahanlah marah.
(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan,
(QS 3 – Ali Imran : 134)

3. Berbaiklah kepada orang lain.
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,
(QS 4 – An Nisaa’ : 36)

4. Jangan sombong dan congkak.
(Allah) berfirman, “Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk makhluk yang hina.”
(QS 7 – Al A’raaf : 13)

5. Maafkanlah kesalahan orang lain.
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.
(QS 7 – Al A’raaf : 199)

6. Berbicaralah dengan nada halus dan bersopan.
Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.
(QS 20 – Thaahaa : 44)

7. Rendahkanlah suaramu.
Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
(QS 31 - Luqman : 19)


8. Jangan mengejek orang lain.
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zhalim.
(QS 49 – Al Hujuraat : 11)


9. Berbaktilah pada orang tua (ibu bapak).
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
(QS 17 – Al Israa’ : 23)


10. Jangan mengeluarkan kata yang tidak menghormati orang tua ( ibu bapak).

 Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai beru
(QS 17 – Al Israa’ : 23)


11. Jangan memasuki kamar pribadi ibu bapak tanpa izin.
(QS 24 – An Nuur : 58)

12. Catatlah hutang-hutangmu.
(QS 2 – Al Baqarah : 282)

13. Jangan mengikuti orang secara membabi buta.
(QS 2 – Al Baqarah : 170)

14. Berikanlah lanjutan waktu bila orang yang berhutang kepadamu dalam kesempitan.
(QS 2 – Al Baqarah : 280)

15. Jangan makan riba’/membungakan uang 
(QS 2 – Al Baqarah : 1)


16. Jangan melakukan korupsi)
(QS 2 – Al Baqarah : 188)


17. Jangan ingkar atau melanggar janji
(QS 2 – Al Baqarah : 177)

18. Jagalah kepercayaan orang lain kepadamu
(QS 2 – Al Baqarah : 283)


19. Jangan campur adukan kebenaran dengan kebohongan
(QS 2 – Al Baqarah : 42)


20. Berlakulah adil terhadap semua orang
(QS 4 – An Nisaa’ : 58)


21. Tegakkanlah keadilan dengan tegas
(QS 4 – An Nisaa’ : 135)

22. Harta yang meninggal harus dibagikan kepada anggota keluarga
(QS 4 – An Nisaa’ : 7)


23. Wanita memiliki hak waris
(QS 4 – An Nisaa’ : 7)


24. Jangan memakan harta anak yatim
(QS 4 – An Nisaa’ : 10)

25. Lindungi anak yatim
(QS 2 – Al Baqarah : 220)


26. Jangan memboroskan harta dengan sewenang-wenangnya
(QS 4 – An Nisaa’ : 29)

27. Damaikanlah orang yang berselisih 
(QS 49 – Al Hujuraat : 9)


28. Hindari perasangka buruk
(QS 49 – Al Hujuraat : 12)

29. Jangan memfitnah orang
(QS 2 – Al Baqarah : 283)


30. Jangan memfitnah orang (QS 49 – Al Hujuraat : 12)

31. Gunakan harta untuk kegiatan sosial (QS 57 – Al Hadid : 7)

32. Biasakan memberi makan orang miskin
(QS 107 – Al Maa’uun : 3)

33. Bantulah orang fakir yang berada di jalan Allah (QS 2 – Al Baqarah : 273)

34. Jangan menghabiskan uang untuk bermegah-megah
(QS 17 – Al Israa’ : 29)

35. Jangan menyebut-nyebut tentang sedekahmu(QS 2 – Al Baqarah : 264)

36. Hormatilah tamu anda (QS51AdzDzaariyaat26)

37. Perintahkan kebajikan setelah kita melakukannya sendiri
(QS 2 – Al Baqarah : 44)

38. Jangan berbuat kerusakan di muka bumi
(QS 2 – Al Baqarah : 60)

39. Jangan menghalangi orang datang ke masjid
(QS 2 – Al Baqarah : 114)

40. Perangilah mereka yang memerangi mu
(QS 2 – Al Baqarah : 190)

41. Jagalah etika perang
(QS 2 – Al Baqarah : 191)

42. Jangan lari dari peperangan
(QS 8 – Al Anfaal : 15)

43. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) (QS 2 – Al Baqarah : 256)

44. Berimanlah kepada para Nabi(QS 2 – Al Baqarah : 285)

45. Jangan melakukan hubungan intim di saat haid(QS 2 – Al Baqarah : 222)

46. Susuilah anak-anakmu selama dua tahun penuh(QS 2 – Al Baqarah : 233)

47. Jauhilah hubungan intim di luar nikah
(QS 17 – Al Israa’ : 32)

48. Pilihlah pemimpin yg pantas. Pilihlah pemimpin berdasarkan ilmu dan jasanya
(QS 2 – Al Baqarah : 247)

49. Jangan membebani orang di luar kesang gupannya 
(QS 2 – Al Baqarah : 286)

 50. Jangan mau dipecah belah
(QS 3 – Ali Imran : 103)

51. Renungkanlah keajaiban dan penciptaan alam semesta ini
(QS 3 – Ali Imran 3 :191)

52. Lelaki maupun wanita mendapat balasan yang sama sesuai perbuatannya
(QS 3 – Ali Imran : 195)

53. Jangan menikahi mereka yang sedarah denganmu (QS 4 – An Nisaa’ : 23)

54. Keluarga harus di-imami oleh seorang lelaki (QS 4 – An Nisaa’ : 34)

55. Jangan pelit
(QS 4 – An Nisaa’ : 37)

56. Jangan iri hati
(QS 4 – An Nisaa’ : 54)

57. Jangan saling membunuh
(QS 4 – An Nisaa’ : 92)

58. Jangan membela ketidakjujuran atau kebohongan (QS 4 – An Nisaa’ : 105)

59. Jangan bekerja-sama dalam dosa dan kekerasan (QS 5 – Al Maa-idah : 2)

60. Bekerja samalah dalam kebenaran (QS 5 – Al Maa-idah : 2)

61. Mayoritas bukanlah merupakan kriteria kebenaran (QS 6 – Al An’aam : 116)

62. Berlaku adil
(QS 5 – Al Maa-idah:8)

63. Berikan hukuman untuk setiap kejahatan
(QS 5 – Al Maa-idah : 38)

64. Berjuanglah melawan perbuatan dosa dan melanggar hukum (QS 5 – Al Maa-idah : 63)

65. Dilarang memakan binatang mati, darah dan daging babi (QS 5 – Al Maa-idah : 3)

66. Hindari minum racun dan alkohol
(QS 5 – Al Maa-idah : 90)

67. Jangan berjudi
(QS 5 – Al Maa-idah : 90)

68. Jangan menghina keyakinan atau agama orang lain (QS 6 – Al An’aam : 108)

69. Jangan mengurangi timbangan untuk menipu (QS 6 – Al An’aam : 152)

70. Makan dan minumlah secukupnya
(QS 7 – Al A’raaf : 31)

71. Kenakanlah pakaian yang bagus di saat sholat (QS 7 – Al A’raaf : 31)

72. Lindungi dan bantulah mereka yang meminta perlindungan 
(QS 9 – At Taubah:6)


73. Jagalah kemurnian 
(QS 9 – At Taubah : 108)

74. Jangan pernah putus asa akan pertolongan Allah
(QS 12 – Yusuf : 87)

75. Allah mengampuni orang yang berbuat dosa kerana kebodohannya
(QS 16 – An Nahl : 119)

76. Berserulah/ajaklah  kepada jalan Allah dengan cara yang baik dan bijaksana (QS 16 – An Nahl : 125)

77. Tidak ada seorangpun yang menanggung dosa orang lain (QS 17 – Al Israa’ : 15)

78. Jangan membunuh anak-anakmu kerana takut akan kemiskinan
(QS 17 – Al Israa’ : 31)

79. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya (QS 17 – Al Israa’ : 36)

80. Jauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanafaat (QS23–Al Mu’minuun:3)

81. Jangan memasuki rumah orang lain tanpa izin pemilik rumah
(QS 24 – An Nuur : 27)

82. Allah menjamin balasan kebaikan hanya kepada mereka yang percaya kepada Allah
(QS 24 – An Nuur : 55)

83. Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati (QS 25 – Al Furqaan : 63)

84. Jangan melupakan kenikmatan dunia yang telah Allah berikan
(QS 28–Al Qashash : 77)

85. Jangan menyembah Tuhan selain Allah
(QS 28 – Al Qashash:88)

86. Jangan terlibat dalam homosexual
(QS29–Al ‘Ankabuut : 29)

87. Berbuat baik dan cegahlah perbuatan munkar (QS 31 - Luqman : 17)

88. Janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong (QS 31 - Luqman : 18)

89. Wanita dilarang memamerkan diri
(QS 33 – Al Ahzab : 33)

90. Allah mengampuni semua dosa-dosa kita
(QS 39 – Az Zumar : 53)

91. Jangan berputus asa akan keampunan dari Allah (QS 39 – Az Zumar : 53)

92. Balaslah kejahatan dengan kebaikan (QS 41 – Fushshilat : 34)

93. Selesaikan persoalan dengan bermusyawarah (QS 42–Asy Syuura : 38)

94. Orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa
(QS 49 – Al Hujuraat : 13)

95. Tidak ada dikenal biara dalam agama (Islam) (QS 57 – Al Hadid : 27) 

96. Allah akan meninggikan darjat mereka yang berilmu (QS 58–Al Mujaadilah11)

97. Perlakukan kaum bukan Islam dengan baik dan adil (QS60-Al Mumtahanah: 

98. Hindari diri dari sifat kikir (QS64–At-Taghaabun:16)

99. Mohon keampunan kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS73–AlMuzzammil;20)

100. Jangan menghardik orang yang meminta-minta (QS 93–Adh Dhuhaa: 10)











https//samporaindah14.blogspot.com


Kamis, 05 Maret 2020

MATAHARI MENGELILINGI BUMI



Kesepakatan Ulama dan Aqidah Islam bahwa Bumi Diam dan Matahari Mengelilingi Bumi


Matahari Beredar Mengelilingi Bumi
Sesunggunya telah pasti di dalam Al Quran dan As Sunnah bahwa matahari beredar mengelilingi bumi.
Firman Allah:
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) yang Maha Perkasa lagi Maha mengetahui.” [QS. Yasin:38]
Yang dimaksud peredaran matahari disini adalah peredaran yang menyebabkan terjadinya siang dan malam, sebagaimana dijelaskan dalam bayak hadits:
Imam Ahmad meriwayatkan, bahwasanya Abu Dzarr r.a berkata:
“Aku bersama Rasulullah Saw di dalam masjid ketika matahari terbenam. Lalu Rasulullah Saw bersabda:
‘Hai Abu Dzarr, apakah engkau tahu kemana perginya matahari?’ Aku menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.’
Rasulullah Saw bersabda; ‘Dia pergi, hingga sujud di hadapan Rabb-nya ‘azza wa jalla untuk meminta izin kembali.
Lalu dia diizinkan seakan dikatakan kepadanya: ‘Kembalilah dari mana engkau datang. Lalu dia kembali ke tempat terbitnya dan itulah tempat peredarannya.’
Kemudian, beliau membaca, ‘Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. (QS. Yasin:38)” [Tafsir Ibu katsir, disebutkan dalam banyak redaksi hadits]
Juga disebutkan dalam banyak ayat yang lain, seperti:
لَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” [QS. Al-Anbiya’:33]
Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata: ”Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal”. Tafsir ini terkenal dari beliau.
Bumi Diam dan Tidak Berotasi
Firman Allah:
…أَمَّنْ جَعَلَ الأرْضَ قَرَارًا
“Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam…” [QS. An Naml:61]
Yakni tempat menetap yang kokoh, tenang, tidak bergerak serta tidak bergoyang mengguncangkan penduduknya, tidak pula menggetarkan mereka.
Karena sesungguhnya andaikata bumi selalu berguncang dan bergetar, tentulah tidak akan enak hidup di bumi dan tidak layak untuk kehidupan.
Bahkan tidaklah demikian Allah menjadikan bumi sebagai karunia dan rahmat-Nya menghampar lagi tetap, tidak bergetar dan tidak bergerak. [Tafsir Ibnu Katsir]
Ini adalah petunjuk bahwa sangkaan sebagian orang bahwa bumi ini berotasi dan berevolusi adalah tidak sesuai dengan realitas ayat diatas.
Bagaimana mungkin bumi berotasi tanpa kita rasakan, sementara gempa sedikit saja kita sudah panik?
Bumi tidak berotasi juga merupakan konsekuensi ayat-ayat tentang terjadinya siang dan malam yang sudah disebutkan di awal, yakni karena peredaran matahari.
Hal ini juga dikuatkan oleh beberapa hadits berikut:
1. Kisah Nabi Yusya Alaihi salam
Disebutkan sejarahnya oleh Nabi Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhoriy dalam kitab Shohih-nya dan Imam Muslim juga dalam kitab Shohih-nya bahwa ketika Nabi Yusya’ hendak melakukan jihad melawan kaum kafir yang menguasai Baitul Maqdis, maka ia memberikan nasihat kepada semua pasukannya.
Kemudian beliau pun melakukan perjalanan dalam memerangi kaum kafir.
Ketika beliau melihat perang belum usai, sedang matahari hampir tenggelam, maka ia pun memohon kepada Allah agar matahari ditahan.
Akhirnya, Allah -Azza wa Jalla- menahan matahari sampai Nabi Yusya’ menyelesaikan perang dan mengalahkan kaum kafir.
Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- bersabda,
إِنَّ الشَّمْسَ لَمْ تُحْبَسْ لِبَشَرٍ إِلَّا لِيُوشَعَ لَيَالِيَ سَارَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ
“Sesungguhnya matahari tak pernah ditahan untuk seorang manusia pun, selain untuk Nabi Yusya’ di hari beliau melakukan perjalanan menuju Baitul Maqdis”. [HR. Ahmad dalam Al-Musnad (2/325) dari Abu Hurairah. Hadits ini di-shohih-kan oleh Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-Shohihah (no. 202)]
Perhatikan dalam kisah diatas, apa yang berhenti? matahari, bukan rotasi bumi.
Andaikan rotasi yang berhenti, tentulah waktu itu semua yang ada di muka bumi akan berantakan karena momentum inersia yang berhenti mendadak.
Buktinya semua orang waktu itu baik-baik saja. Berarti rotasi bumi tidak ada.
2. Baitul Makmur
At-Thabari juga menyebutkan riwayat yang mursal dari Qatadah (ulama tabi’in), beliau mengatakan,
Sampai kepada kami informasi bahwa satu hari, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda di hadapan para sahabatnya, “Tahukah kalian, apa itu Baitul Makmur?” jawab beliau, “Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu.”
Lalu beliau menjelaskan, “Baitul Makmur adalah bangunan masjid di langit, tepat di bawahnya adalah Ka’bah. Andai masjid ini jatuh, dia akan jatuh di atas Ka’bah.” (Tafsir at-Thabari 22/456. Riwayat ini juga dikutip Ibnu Katsir dalam Tafsirnya, 7/429).
Dalam Silsilah as-Shahihah dinyatakan,
Kesimpulan keterangan bahwa tambahan riwayat ‘sejajar dengan Ka’bah’ statusnya shahih, dengan gabungan semua jalur periwayatannya. (as-Silsilah as-Shahihah, 1/476).
Perhatikan, dimana posisi baitul makmur andaikan jatuh? tepat diatas kabah!
Jika bumi ini berputar-putar, bagaimana bisa tepat diatas kabah?
Berarti bumi ini diam, tidak berotasi, juga tidak berevolusi.
Ijma Ulama tentang Diamnya Bumi dan Beredarnya Matahari
Tidak ada ulama salaf yang menyelisihi hal ini, sebagaimana pernyataan mereka berikut:
Berkata ‘Abdul Qohir Al-Baghdadi -semoga Alloh merahmatinya-:
“Dan mereka sepakat tentang berhentinya bumi, dan tenangnya. Dan bergeraknya terjadi karena adanya sebab seperti gempa atau semisalnya.” [lihat “Al-Farq bainal Firoq” (hal.318)]
Berkata Al-Qurthubi -semoga Alloh merahmatinya-:
“Dan yang di pegang oleh kaum muslimin dan Ahlul Kitab adalah perkataan bahwasanya berhentinya bumi serta terbentangnya. Dan bergeraknya di karenakan pada saat adanya gempa bumi.” [lihat Tafsir Al-Qurthubi pada surat Ar-Ro’d:3]
Berkata Asy-Syaikh At-Tuwaijiri -semoga Alloh merahmatinya-:
“Dan ini jelas tentang hikayat Ijma’ dari Muslimin dan Ahlul Kitab tentang tetapnya bumi dan diamnya.” [lihat “Ash-Showa’iq Asy-Syadidah” (hal.54)]
Berkata Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrohim Alu Syaikh -semoga Alloh menjaganya-:
“Dan perkataan bahwa bergeraknya bumi adalah bathil, karena perkataan tersebut hampir-hampir tidak ada dalil satu pun yang bisa di terima…” [lihat “Fatawa wa Rosa’il Muhammad bin Ibrohim Alu Syaikh” (13/99)]
Berkata Asy-Syaikh Bin Baz -semoga Alloh merahmatinya-:
“Adapun berputarnya bumi, aku telah mengingkari dan menjelaskan dalil-dalilnya tentang batalnya hal tersebut…” [Majmu’ Fatawa Ibnu Baz” (9/228)]
Berkata Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin -semoga Alloh merahmatinya-:
“Dhahirnya dalil-dalil syar’i menetapkan bahwa mataharilah yang berputar mengelilingi bumi dan dengan perputarannya itulah menyebabkan terjadinya pergantian siang dan malam di permukaan bumi,
tidak ada hak bagi kita untuk melewati dhahirnya dalil-dalil ini kecuali dengan dalil yang lebih kuat dari hal itu yang memberi peluang bagi kita untuk menakwilkan dari dhahirnya. [Majmu Fatawa Arkanul Islam]
Berkata Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan -semogag Alloh menjaganya-:
“Alloh telah mengabarkan bahwasanya bumi ini diam dan matahari berputar…” [“I’anatul Mustafid” (4/86)]
Jadi sudah jelas bahwa BUMI DIAM dan MATAHARI MENGELILINGI BUMI. Ini adalah ketetapan syar’i yang tidak bisa dipungkiri.
Semoga Allah senantiasa mengokohkan kita diatas AlQuran dan Sunnah.
I

AL-QURAN - Perputaran matahari dan bulan (23 ayat)


بِسمِ اللَّهِ الرَّحمٰنِ الرَّحيمِ
1. QS AL BAQARAH:164
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
2. QS AL BAQARAH:189
Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
3. QS AL BAQARAH:258
Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,“ orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan“.Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,“ lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
4. QS ALI IMRAN:27
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas)“.
5. QS ALI IMRAN:190
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
6. QS AL ANAM:96
Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
7. QS YUNUS:5
Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
8. QS AR RAD:2
Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ´Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan(mu) dengan Tuhanmu.
9. QS IBRAHIM:33
Dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar (dalam orbitnya); dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.
10. QS AN NAHL:12
Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami(nya),
11. QS AL ANBIYA:33
Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
12. QS AL HAJJ:61
Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
13. QS FATHIR:13
Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-Nya-lah kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari.
14. QS YASIN:38
dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
15. QS YASIN:40
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.
16. QS AZ ZUMAR:5
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
17. QS AL MUMIN:61
Allah-lah yang menjadikan malam untuk kamu supaya kamu beristirahat padanya; dan menjadikan siang terang benderang. Sesungguhnya Allah benar-benar mempunyal karunia yang dilimpahkan atas manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
18. QS FUSHSHILAT:37
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah Yang menciptakannya, Jika Ialah yang kamu hendak sembah.
19. QS AL JATSIYAH:5
dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.
20. QS AR RAHMAN:5
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.
21. QS ASY SYAMS:2
dan bulan apabila mengiringinya,
22. QS ASY SYAMS:3
dan siang apabila menampakkannya,
23. QS ASY SYAMS:4
dan malam apabila menutupinya,