Kamis, 29 Maret 2018

Ka'bah Bangun Sejarah Islam


Sebuah bangunan megah yang sarat hubungannya dengan religiusitas dan kentalnya sejarah peradaban Timur Tengah adalah Ka’bah. Bangunan ini lebih ramai pengunjung dibanding 

ketiga bangunan bersejarah tersebut sama-sama diwarnai sejarah Islam, suatu agama dengan penganut besar di dunia.

Sejarah Ka’bah memang sangat panjang. Namun pemerintah Saudi tidak melakukan pembangunan hanya demi pemasukan ke kas negara. Ada nilai-nilai luhur sebagai penghormatan terhadap ilmu pengetahuan serta peradaban manusia. Baik di Arab sendiri atau secara global.

Setiap tahunnya, jutaan manusia silih berganti mendatangi Ka’bah. Tujuannya beragam. Mulai dari berdagang, menunaikan ibadah haji, melaksanakan umrah, atau memang ada maksud terselubung lain. Para ulama dunia banyak yang berkumpul di area ini. Merekalah tempat menimba ilmu calon-calon ulama dari seluruh penjuru bumi.

Biasanya murid yang berguru ke ulama-ulama di sini nantinya membawa pulang ilmu barokah. Buktinya mereka menjadi ulama penyambung lidah nabi di kampung halaman masing-masing. Contohnya saja KH. Hasyim Asyari pendiri sejarah Nahdlatul Ulama dan kawan karibnya KH. Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.

Beberapa kaum pembenci Islam dari penjuru dunia berkali-kali mencoba menistai Ka’bah. Ada yang dalam bentuk mengencingi, berusaha menyerang, hingga di era modern saat ini ada game yang menggambarkan kakbah sebagai pintu setan. Penyanyi Hollywood, Lady Gaga juga pernah mencoba menistai bangunan suci ini. Namun semuanya gagal. Hal ini justru menunjukkan kepada dunia dan sejarah bahwa bangunan ini sangat layak menjadi bagian dari keajaiban dunia.

Lokasi Awal Pendirian Ka’bah

Sungguh tidak dapat dipercaya akal sehat jika dahulunya tempat keberadaan kakbah sekarang ini adalah sebuah gurun pasir luas yang sangat tandus. Sejarah pendirian kakbah dimulai sejak zaman Nabi Ibrahim as. Beliaulah seorang Nabi yang menjadi tokoh penting bagi 3 agama di dunia. Beliau ini menyandang gelar ‘Bapaknya Para Nabi’ karena telah menurunkan beberapa putra yang kemudian menjadi Nabi.

Perjalanan sejarah Ka’bah sungguh tidak singkat. Ia menembus batas waktu dan zaman. Beberapa generasi sempat memperlakukan kakbah sesuai peradabangty pada zamannya. Hingga saat ini ketika Saudi Arabia dikuasai oleh Kerajaan Saudi yang dipimpin Raja Fahd dan keturunannya, Ka’bah ikut mengalami pembangunan. Hal tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah setempat memfasilitasi para jamaah haji dan umrah yang membuat kota Mekkah tidak pernah sepi.

Dahulu ketika Nabi Ibrahim as masih muda, beliau memiliki dua orang istri. Istri pertamanya adalah Siti Sarah. Sementara yang muda bernama Siti Hajar. Dari perut istri kedua beliau inilah sejarah kakbah dimulai. Siti Hajar memberikan Ibrahim as keturunan laki-laki yang kemudian diberi nama Ismail. Pada waktu bersamaan, Siti Sarah belum dapat mengaruniai Ibrahim as seorang putra pun.

Konon ceritanya, Siti Hajar bersama Ismail ditinggalkan Ibrahim as di tengah padang pasir tandus. Mereka berdua tidak lantas mengeluh dan menyalahkan Tuhan atau pun Ibrahim as sebagai kepala rumah tangga. Siti Hajar adalah seorang perempuan kuat. Dengan sisa-sisa tenaganya, ia terus berlari mencarikan anaknya air untuk bertahan hidup.

Bagaimana mungkin ada sumber air bersih di tengah padang pasir ?. Ketidak mungkinan ini tidak dihiraukan oleh Siti Hajar. Wanita tersebut dengan gigih terus mencarikan sumber air agar Ismail tidak menangis karena kehausan. Ia berlarian di antara bukit Sofa dengan Marwa yang terletak di sana. Sampai sekarang orang Islam yang menunaikan ibadah haji di kakbah harus juga melaksanakan lari-larian kecil di antara kedua bukit tersebut. Kewajiban ini masuk ke dalam rukun haji yang dinamakan sa’I sebagai upaya mengingat perjuangan Siti Hajar.

Munculnya Mata Air Zam – Zam

Di waktu-waktu genting hampir terbunuh gersangnya padang pasir, Allah SWT menurunkan kasih sayangnya. Malaikat Jibril as atau yang dalam agama lain disebut Gabriel tiba-tiba datang kepada ibu dan anak ini. Malaikat yang dalam agama Islam bertugas sebagai penyampai wahyu kepada utusan-utusan Allah SWT ini menyampaikan sebuah perintah ajaib.

Malaikat Jibril as menyuruh Ismail menggedorkan kaki ke tanah terus menerus agar air memancar dari bekas tapak kakinya. Sesuatu yang jelas sulit dinilai logis bagi pemikiran orang biasa. Namun siapa sangka, berkat iman yang mereka miliki tanah bekas tapak kaki Ismail as memancarkan air segar nan bersih. Air yang keluar tersebut diklaim oleh penelitian modern sebagai air paling berkualitas sedunia.

Pada waktu Ismail as menggedorkan kaki ke tanah, Malaikat Jibril as terus menerus mengucapkan ‘Zam zam zam.’ Karena itulah sampai sekarang mata air tersebut disebut mata air zam-zam. Setiap pengunjung kota Mekkah dan penduduk aslinya menggantungkan diri pada mata air yang tak pernah habis dan tak kunjung kering apapun serta berapapun banyaknya orang mengambil airnya.

Dengan keberadaan mata air zam-zam, banyak kafilah yang melalui daerah tempat keberadaan Siti Hajar dan Ismail kemudian singgah. Beberapa dari mereka memutuskan menjadi penduduk di sana, mengikuti Siti Hajar dan putranya yang dianggap sebagai pendahulu. Kehidupan mereka pun lama kelamaan menjadi lebih baik tanpa keberadaan Ibrahim as.

Membangun Kehancuran Ka’bah

Sementara itu, Ibrahim as sedang berada di Kan’an. Beliau mendapatkan wahyu kenabian agar datang kembali ke tempatnya meninggalkan buah hati serta istri tercinta dengan perasaan berat. Wahyu tersebut juga menginstruksikan kepada Ibrahim as agar segera membangun kakbah dan mendirikan kota di sana.

Arti nama ka’bah adalah tempat dengan penghormatan paling tinggi. Ibrahim sebenarnya hanya membangun kembali ka’bah sebagai perbaikan terhadap bangunan ka’bah lama. Sebelumnya, ka’bah yang dibangun Nabi Adam as sejak turun ke bumi sudah luluh lantak akibat bencana banjir semasa Allah SWT menimpakan adzab kepada kaum Nabi Nuh as, kaum Tsamud yang mendustakan beliau.

Sejarah mencatat Nabi Ibrahim as mengulangi pembangunan ka’bah tepat di lokasi dulunya manusia pertama membangun ka’bah. Waktunya diperkirakan 1500 sebelum penanggalan Masehi. Beliau mengajak anak tercintanya, Ismail untuk melaksanakan wahyu Allah SWT tersebut. Bahan-bahan pembangunnya diambil dari batu-batu di Qubays, Gua Hira’ dan beberapa bebatuan di kawasan tersebut.

Lebih jauh dari zaman Nabi Adam as dengan Siti Hawa diusir dari surga akibat melanggar larangan Allah SWT untuk tidak memakan buah khuldi. Ternyata ada beberapa sumber sejarah yang meskipun tidak dapat dibuktikan kebenarannya, namun mereka ini sangat yakin kakbah adalah bangunan pertama di bumi. Malaikat-malaikat Allah adalah pembangunnya. Seperti yang dipercayai oleh semua agama besar, malaikat adalah makhluk Allah SWT yang amat patuh terhadap perintah-Nya. Apapun dan seberapa lama perintah harus dilaksanakan, makhluk yang diciptakan dari nur (cahaya) itu selalu bisa melaksanakannya.

Pendapat lain yang lebih ekstrim lagi mengatakan bahwa ka’bah pertama kali bukan dibangun oleh Adam as. Allah SWT sendirilah yang membangun bangun hitam tersebut jauh sebelum Allah SWT Yang Maha Perkasa menciptakan dunia dan seisinya. Tepatnya 2000 tahun sebelum menciptakan planet bumi, Allah justru mengadakan ka’bah lebih dulu. Teori ini memang sedikit tidak dapat diterima logika. Namun boleh saja diterima sebagai kekayaan wawasan sejarah.

Kembali lagi ke Ka’bah yang didirikan Ibrahim as. Ka’bah ini dikenal dengan sebutan ka’bah al musyarofah. Pada waktu itu, ka’bah masih tidak memiliki atap. Tingginya 30 – 31 hasta dengan lebar 20 hasta. Bentuknya persegi dengan sisi tembok berjumlah empat dan pintu dua buah (pintunya hanya berupa gawang tanpa daun pintu). Untuk melanjutkan hidup sekalian, Pasangan bapak anak membangun beberapa kandang di sebelah utara kakbah yang difungsikan sebagai Hijir Ismail. Dalam bahasa sederhananya, Hijir Ismail adalah kandang kambing peliharaan Ismail as.


Senin, 26 Maret 2018

MASIH ADAKAH TAKABBUR DI HATI ???*•

Saudara dan sahabatku yang di rahmawati Alloh swt


•Memandang rendah orang yang lebih miskin, itu Takabbur.


•Memandang rendah orang yang lebih bodoh, itu Takabbur. 


•Memandang rendah bawahan, pembantu, murid, anak sendiri, itu Takabbur.  


•Memandang rendah ahli dosa tanpa ada upaya untuk merubahnya, itu Takabbur.  


•Memandang diri sudah banyak beramal, itu Takabbur. 


•Memandang diri suci dari dosa, itu Takabbur.  


•Memandang diri tidak butuh nasehat, itu Takabbur. 


•Memandang diri hebat, itu Takabbur. 


👉Kita tidak tahu siapa yang lebih mulia di antara kita. 


👉Kita tidak tahu, kita ahli Syurga (Aamiin), atau kita ahli Neraka (Na'udzubillah).  


👉Kita tidak tahu, mungkin orang gila, justru lebih mulia, daripada kita. 


◾Kasihan orang berbangga dengan hartanya. 


◾Kasihan orang berbangga dengan keturunannya. 


◾Kasihan orang berbangga dengan jabatannya. 


◾Kasihan orang berbangga dengan ilmunya. 


◾Kasihan orang berbangga dengan ibadahnya. 


🎈Takabbur itu penyakit yang bisa mematikan iman. 


🎈Takabbur sumber kebiasaan memaki, menghina orang lain.


🎈Takabbur sumber arogansi, apriori, kemalasan belajar.


🎈Takabbur sumber sifat dendam dan balas dendam. 


🎈Takabbur sumber kemalasan beribadah dan beramal. 


Saatnya sucikan diri dari Takabbur. 


Niatkan semua ibadah untuk therapy ini. 


Setiap melihat orang yang lebih tua, ucapkan dalam hati: “Dia lebih dulu beramal shaleh dari saya''. 


Setiap melihat orang yang lebih muda, ucapkan dalam hati: ''Saya lebih dulu berbuat dosa dari dia”.


Do'akan selalu sesama muslim yang kita lihat dan kita ingat, dengan semua kebaikan. 


Ingat selalu sabda Rasululloh SAW : “Tidak masuk Syurga orang yang di hatinya ada sebesar dzarrah (benda terkecil) dari takabbur.”


Kalau dipuji orang, berdo'alah dengan do'a Umar bin Khattab RA: ”Ya Alloh, Jadikan aku lebih baik dari sangkaan mereka, dan ampuni aku atas dosa-dosaku yang mereka tidak ketahui”


Ya Rahman...,

“Jauhkan kami sifat takabbur ini..” 


Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.


*Robbana Taqobbal Minna*

Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin


Mensucikan diri


Sabtu, 24 Maret 2018

Iman dan berbuat Kebajikan

Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda (Ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih utama dari dua perkara tersebut, yaitu iman kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama muslim). Baik degan ucapan atau kekuasaannya atau dengan hartanya atau dengan badannya.

RasuuluLlah SAWW bersabda, (barang siapa yang pada waktu pagi hari tidak mempunyai niat untuk menganiaya terhadap seseorang maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Dan barang siapa pada waktu pagi hari memiliki niat memberikan pertolongan kepada orang yang dianiaya atau memenuhi hajat orang islam, maka baginya mendapat pahala seperti pahala hajji yang mabrur).

Dan Nabi SAW bersabda (Hamba yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Dan amal yang paling utama adalah membahagiakan hati orang mukmin dengan menghilangkan laparnya, atau menghilangkan kesusahannya, atau membeyarkan hutangnya. Dan ada dua perkara, tidak ada sesuatu yang lebih buruk dari dua tersebut yaitu syirik kepaad Allah dan mendatangkan bahaya kepada kaum muslimin).

Baik membahayakan atas badannya, atau hartanya. Karena sesungguhnya semua perintah Allah kembali kepada dua masalah tersebut. Mengagungkan Allah dan berbuat baik kepada makhluknya, sebagaimana firman Allah Ta’ala Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan firman Allah Ta’ala Hendaklah kamu bersyukur kepadaKu dan kepada kedua orang tuamu.

Sumber

Sukabumi

Haleuang Sukabumi Tandang

Waasna Sukabumi



Haleuang sora ti Sukabumi






Jumat, 23 Maret 2018

*CARILAH TEMAN YANG BISA MEMBAWAMU KE SORGA*

🍀 Imam Syafi'i berkata:

*_"Jika engkau punya teman  yang selalu membantumu dlm rangka ketaatan kepada Allah- maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -baik- itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali"_*


*_Sahabat fillah luangkanlah waktu sejenak untuk membaca hadits yg mulia berikut ini....!!!_*


_Diriwayatkan bahwa:_

*_Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan Sahabat2 mereka yang selalu bersama mereka dahulu di dunia.Mereka bertanya tentang Sahabat mereka kepada_*

*_اللّهُ سبحانه و تعالى .._*


*_"Yaa Rabb...Kami tidak melihat Sahabat2 kami yang sewaktu di dunia shalat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami...??_*                          *_"Maka_*

اللّهُ سبحانه و تعالى

berfirman:

*_"Pergilah ke neraka, lalu keluarkan Sahabat2mu yg di hatinya ada Iman walaupun hanya sebesar zarrah."(HR. Ibnul Mubarak dalam kitab "Az Zuhd")._*


_Al-Hasan Al-Bashri berkata:_

*_"Perbanyaklah Sahabat2 mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pada hari kiamat"._*


_Ibnul Jauzi pernah berpesan kepada Sahabat2nya sambil menangis:_


*_"Jika kalian tidak menemukan aku nanti di Syurga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada اللّهُ تعالى  tentang aku:_*


*"Wahai Rabb Kami... Hamba-Mu fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang ENGKAU.. Maka masukkanlah dia bersama kami di Syurga-Mu"*


*_Sahabat fillah Mudah-mudahan dengan ini, aku telah  Mengingatkanmu tentang اللّهُ تعالى .. Agar aku dapat besertamu kelak di Syurga & Ridho-Nya.._*


*Yaa Rabb...ْ             Aku Memohon kepada-Mu.. Karuniakanlah kepadaku   Sahabat2 yang selalu mengajakku untuk Tunduk Patuh & Taat Kepada Syariat-Mu..*


*_Kekalkanlah persahabatan kami hingga kami bertemu di Akhirat dengan-Mu.._*.


*آمِيْن يَا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ*


*Semoga kita bisa mencari dan bersahabat dengan orang2 sholeh ...*


*.آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.*


Mental Miskin Berjiwa Pengemis

Seorang sahabat yang tinggal di Australia bercerita tentang pengalamannya, 

"Suatu sore, sesudah menikmati secangkir capucino di Gloria Jeans Café yang capucino-nya paling enak (menurut saya), kami mampir ke toko roti yg sudah hampir tutup. Membeli sebatang roti kismis dan minta kepada si mbak penjaga toko roti, untuk dipotongkan, sehingga nanti di rumah gampang, tinggal comot dan makan.


Selesai dipotong dan dibungkus rapi, lalu diserahkan kepada saya. Langsung saya berikan uang lembaran 10 dollar. 


Tapi ditolak dengan senyum manis, sambil berucap,

*”It's free nothing to pay.”* 


“Are you sure?” kata saya. 


Gadis remaja yang tugas jualan disana, menjelaskan, bahwa kalau toko sudah hampir ditutup, roti tidak boleh lagi dijual. _Boleh diberikan. kepada siapa yang mau atau diantarkan ke Second Hand shop untuk orang yang membutuhkan._


Agak tercengang juga saya dengar penjelasannya. Terbayang, kalau di Indonesia, wah bisa bangkrut ini, karena orang bakalan menunggu toko tutup supaya dapat yang gratis.


Belum selesai ngobrol dengan si mbak, tiba-tiba ada suami istri, yang juga mau belanja roti. Rupanya mereka tanpa saya sadari sudah mendengar percakapan kami. Kelihatan si pria adalah orang Australia, sedangkan istrinya adalah tipe orang Asia. Si wanita juga minta roti dari si mbak, tapi di cegah oleh suaminya, sambil berkata,

 

*”No darling, please.*

*We have enough money to buy. Why do we have to pick up a free one?*

*Let’s another people who need it more than us take it."*


Wah... wah, merasa tersindir wajah saya panas…

Egoisme saya melonjak ke permukaan, merasa tersindir dengan perkataannya.

Dalam hati saya bergumam, ”Hmm saya ini dulu pengusaha tau”.


Tapi, syukur cepat sadar diri, gak sampai terucapkan. Karena orang yang bicara suami ke istrinya, masa iya saya tiba-tiba nyelak ditengah tengah? 


Hampir saja saya berbuat kesalahan. Karena toh mereka tidak omongin saya… Kalau saya merasa tersindir, itu salah saya sendiri.


Hingga menjelang tidur, kata-kata si Suami kepada istrinya masih terngiang-ngiang rasanya:

*"We have enough money to buy... why do we have to pick up a free one."*


Setelah saya renungkan, saya merasakan bahwa _*kata-kata ini benar.*_ Kalau semua orang yang punyai duit, ikut antri dan dapatkan roti gratis, yang biasanya diantarkan ke Second Hand Shop untuk dibagi bagikan gratis, berarti *orang yang sungguh-sungguh membutuhkan tidak bakalan kebagian lagi roti gratis.*


Walaupun saya sesungguhnya mau membayar, namun si mbak yang nggak mau terima uang saya. Pelajaran hidup ini tidak mungkin akan saya lupakan. 


_*Kalau kita sanggup beli. jangan ambil yang gratis.*_ _Biarlah orang lain yang lebih membutuhkan mendapatkannya._


Sungguh sebuah kepedulian akan sesama yang diterapkan dengan kesungguhan hati.


Kini saya baru tahu, kenapa kalau di club ada kopi gratis, tapi jarang ada yang ambil, mereka lebih suka membeli. Bukan karena gengsi2an, tetapi terlebih karena *rasa peduli mereka pada orang lain, yang mungkin lebih membutuhkan.*


Pelajaran yang sungguh sungguh memberikan inspirasi bagi diri saya.


Tuhan sudah memberikan berkah yang cukup untuk kita, tidak perlu lagi kita mengambil bagian berkah yang diperuntukkan bagi orang lain. 



Ketika kita mendengar ada program pemerintah untuk membantu orang miskin, apa yang ada dalam benak kita? 


Apa kita akan ikut bersiasat agar mendapat bagian? Ataukah kita merekayasa data agar kerabat dan saudara kitat dapat bagian juga? 


Atau kita *sok jadi pahlawan* dengan mengajukan diri sebagai pendamping program, tapi dalam pikiran kita tersimpan niat busuk untuk memperkaya diri sendiri?


Sahabat.......

Kemiskinan bukan untuk dipolitisir dan dieksploitasi. Orang miskin dan kemiskinan adalah ladang amal. Keberadaan orang miskin adalah cara Tuhan untuk menguji sejauh mana kepedulian dan keimanan kita.  *_"Jangan ngaku beriman jika tetangga kanan kirinya masih ada yang kelaparan"._*


Sementara *kemiskinan adalah mental yang mesti dirubah dan diberantas.* 

Mental *minta-minta,* 

mental *gratisan,* 

mental *pemalas*, 

mental *potong kompas,*

termasuk mental *jualan data orang miskin,*

semua itu adalah *_Mental Pengemis_* yang membuat bangsa ini rendah dan terhina, itulah kemiskinan kultural. 


Sudah saatnya kita *HARUS BANGKIT & SADAR,*

bahwa: *TANGAN DIATAS LEBIH BAIK DARIPADA TANGAN DIBAWAH* _Menjaga harga diri lebih baik dari pada menjatuhkan kehormatan hanya demi sesuap nasi._


*_"Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?"_*


Semoga berguna dan bermanfaat...


Menyambut datangnya bulan yang di sucikan Allah SWA


Rabu, 21 Maret 2018

Doa Sembahyang Dhuha

Yaa Alloh, dengan waktu dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan penjagaan-Mu, 

apabila rezeki kami berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah pada kami apa yg Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yg soleh”.

Aamiin allahumma aamiin


Menyambut bulan suci klik

Kemaren, hari ini dan besok

Ketika kita ingat hari ini, Terbetang luas hamparan yang harus kita kerjakan, semuanya jelas nampak apa yang kita hasilkan, tersiratkah hari ini kita untuk bersyukur kepadanya apa apa yang kita rasakan.

Ketika kita ingat ingat kemaren yang telah berlalu apakah kita mengingatnya, semuanya tersimpan dalam relung hati yang tak pernah nampak, bila tidak kita gali kembali.

Ketika kita berharap hari esok untuk lebih baik mencapai cita cita yang di harapkan, apakah kita memohon dan berdoa kepadanya agar keinginan kita dapat di wujudkan.

Kemaren, Hari dan besok adalah satu rangkaian yang tidak dapat di pisahkan satu dengan yang lainnya, yaitu apabila kita ingat kemaren maka memohon ampunan atas kesalahan yang telah dilakukan, karena kemaren banyak yang salah kita laksanakan, hari ini itulah intinya yaitu bersyukur, atas apa yang di berikan hari ini, karena dengan bersyukur hari ini kita mendapatkan kebahahiaan yang hakiki, meyakini bahwa hari ini Alloh mewujudkan kehendaknya, dan pada esok hari kita tidak tahu, apakah keinginan dan doa kita di kabulkan atau tidak.

Untuk itu kita hidup, karena hidup itu di tuntut untuk berpikir, berdzikir dan berdoa, semoga Alloh senantiass mengabulkan doa kita.

Amin ya robal alamin


perjalanan hidup

mencari ketenangan

promosi

Rindu Kami Padamu Ya Rossullullah

Mekah dan Madinah adalah tempat yang di sucikan oleh Alloh Subhanahu Wataala, tiada tempat yang di wajibkan di kunjungi bagi kita pemeluk agama islam.
Alangkah rindunya kami menghadap baitullah, alangkah rindunya aku bersujud menghadap rumah mu Ya Alloh,
Ibadah haji adalah perintahmu yang di wajibkan bagi umatnya Rosullullah, dan Umrah adalah kegiatan Rosullullah yang di sunatkan bagi umat islam yang masih taat kepada ajarannya.
Mudah mudahan tayangan link di bawah ini bisa mendekatkan diri kepada Alloh SWA.
Semoga yang berhaji dan ber umrah tahun ini mendapatkan pahala dan barokah, serta menjadi Haji yang Mabrur.

pemandangan di Mesjidil Harom, klik disini
kabah dan askar klik disini
panorama Makam Rosullullah di Madinah Almunawaroh klik disini
sponsor pendukung

Selasa, 20 Maret 2018

Ngalastarikeun Keluaraga Ku seueurna Ngumpul Ngariung Sadudulur


Lestarikan Batu Alam Indonesia


Kuliner di Pasir Anteng Bandung Utara


BERSEDEKAH

Tubuh Mengalami Hal Ini Saat Kita Bersedekah*


Banyak orang yang menyebutkan bahwa bersedekah bisa membuat kita mengalami banyak hal yang positif. Sebagai contoh, sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat berhasil membuktikan bahwa dengan rajin bersedekah atau menolong orang lain, maka kita akan cenderung lebih berbahagia dan memiliki kesehatan psikis yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang menerima sedekah atau bahkan yang jarang bersedekah. Bagaimana hal ini bisa terjadi?


Dalam penelitian ini, sejumlah peserta diberi 5 Dollar Amerika Serikat, jumlah yang setara dengan Rp 73 ribu. Uang ini diminta untuk dibelanjakan untuk kebutuhan dirinya sendiri dan dibelikan hadiah untuk orang lain. Setelahnya, mereka dicek kondisi otaknya.


Hasilnya adalah, para partisipan yang menyedekahkan uang tersebut justru lebih bahagia jika dibandingkan dengan mereka yang membelanjakannya untuk kepentingan sendiri. Menurut para peneliti, syaraf kebahagiaan yang ada pada otak orang yang bersedekah menjadi lebih aktif seakan-akan menyala sehingga menandakan bahwa pemberinya sangat berbahagia setelah melakukannya.


Saat kita berbagi, hormon endorphin di dalam tubuh akan cenderung dilepaskan dengan jumlah yang lebih banyak. Selain itu, hormon oksitosin yang berperan dalam membuat kita lebih berempati juga meningkat jumlahnya. Yang menarik adalah, sensasi bahagia ini bisa bertahan hingga dua jam lamanya. Bahkan, kebahagiaan dan empati ini bisa menular pada orang yang diberi sedekah sehingga menginspirasinya untuk bisa bersedekah pada orang lain.


Penelitian lainnya bahkan menyebutkan bahwa mereka yang rajin membantu orang lain, termasuk teman dan tetangganya, cenderung menurunkan resiko kematian hingga 5 tahun. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kemampuan daya tahan tubuh sehingga resiko untuk terkena penyakit mematikan juga menurun.


Jadi, siapa bilang berbuat baik tidak ada gunanya bagi kesehatan?

Jauh sebelum penelitian 1400 tahun yg lalu Rosululloh sdh bersabda bahwa sedekah bisa menolak bala dan memanjangkan umur.

Semoga bermanfaat

pendukung  Samudra

Ngabageakeun Sasih anu di Mulyakeun ku Alloh SWA.

📿Wilujeng Enjing,

Dinten ieu urang sadayana aya dina perlindungan Alloh Subhanawataala, mugi sadayana di paparinan kasehatan, kakiatan kangge urang ikhtiar dina ngajalankeun syariat hirup urang sadayana mangga geura simak dileubeut ieu cobi di klik di dieu

Dina sasih ieu urang moal lami deui bakal tepang sareng sasih anu di mumule sareng di mulyakeun ku Alloh Subhanahu Wataala, hayu sasarengan urang ngamumulena mudah mudahan anu tiasa ngalantarankeun urang di pikaridlo ku Alloh Subhanahu Wataala. klik wae ieu

Sanes kanten kitu urang oge kedah ngaraketkeun tatali silaturahmi sareng nga mumule keluarga, mudah mudahan urang tiasa kempel ngariung dina kabarokahan sareng dina kabagjaan dunia sareng akhirat. Cobi geura simak dina blog Bale Keluarga, cobi di klik

Jumat, 16 Maret 2018

Arisan Keluarga bulan Maret.




Acara Arisan keluarga Simpay Wargi
Rd. piping Danawiria di Komplek Sampora Indah, jalan Mawar no. 4, sukamenak.
Yang di hadiri oleh anak cucunya .Cicitnya Keluarga Rd. piping.

Selasa, 13 Maret 2018

Kembalinya Jiwa Yang Tenang

Mawar Merah

Mawar Merah

Mawar merah nan indah ku pandang
Sejuk sangat menawan
Kupandang sejenak alangkah indahnya ciptaan Tuhan
Mawar merah yang baru mekar sangat rupawan sangat susah kudapatkan
Mawar merah kau sangat mewah tegak di dahan tanpa ragu seluruh mata memandang
Mawar merah indah, mewah dan menawan tapi engkau punya penjaga yang setia kawan.






Senin, 12 Maret 2018

Perjalanan Ke Ujung Pandang, Makasar


Perjalan keluarga yang sangat penyenangkan

Mendengar berita rencana pernikahan neng Dian Magfirah di Ujung pandang kami sangat bahagia mendengarnya, akan tetapi untuk pergi kesana tidak semudah yang aku bayangkan, Ujung Pandang, Makasar nun jauh di sana menyebrangi lautan.
Akan tetapi Tuhan memberikan jalan lain, kami sekeluarga di undang hadir untuk pergi ke Pulau Sulawesi tersebut, dengan sangat senang sekali kita bersemangat untuk bergegas ingin segera sampai disana, terima kasih Kakak kakak ku yang telah rela untuk menerima Saudaranya yang belum pernah pergi ke sana.
Di Ujung pandang Alhamdulilah kami semua merasa bahagia dapat berkumpul bersama sambil mengucapkan Selamat dan sukses, semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, warohmah, ke pada Neng Dian Magrifah Halla, putri kang ifin dan ka Emma Suryati, terima kasih atas segala sambutan dan penerimaannya, tidak lupa kepada kakaku tercinta ka yati, keluarga besar h.Anas Rasyid yang telah melapangkan hatinya seluruh alo alo dan cucunya yang sangat akrab semoga di berikan barokah dari Alloh Subhanahu wata alLa.



Siapakah Aku


Aku
Siapa aku
Aku di lahirkan dari seorang ibu
Siapakah aku, dimana waktu kecil sangat di manja oleh seorang ibu hingga aku dewasa ibu selalu memberikan nasihat apa itu hidup dan kehidupan.
Aku tak pernah mengeluh kepada ibu tentang apa itu penderitaan, akan tetapi aku ingin membahagiakan ibu.
Siapakah aku
Aku mengenal dunia dengan melangkah selangkah demi selangkah, hingga kini aku tetap melangkah.
Siapakah aku
Tak mengenal lelah untuk berjuang membahagiakan dunia.
Siapakah aku, yang katanya dahulu telah di tetapkan takdirnya oleh yang membuat aku.
Siapakah aku yang kini telah usia senja yang tetap mencari asal usulku darimanakah aku.
Siapakah aku
Sekarang lagi tekun mencari siapakah aku.


Minggu, 11 Maret 2018

Simpay Wargi Rd. Piping Danawiria


Pesona Wisata Bandung Selatan





Acara Arisan dan Silaturahmi keluarga besar rd.piping dana wiria, pada hari minggu, tanggal 11 Maret 2018, bertempat di Komplek Sampora Indah, Jalan Mawar no.4, di rumah akang permana.
Arisan pada hari ini di menangkan oleh neng Dineu, putrinya ceu Eneng alias Ningrum dan Kang Eki putranya bapak Ahmad Sadikin.
Pada kesempatan ini seluruh keluarga mengucapkan syukur untuk keluarga Aa Farli, putranya bapak Rudi Meisal dan neng Risma yang sedang melaksanakan Ekahan putrinya yang pertama selamat buat keluarga Rudi Meisal, selanjutnya keluarga besar rd.piping danawiria menyerahkan pula uluran tangan buat Neng Yuyun istrinya kang Uki yang diserahkan langsung oleh Ibu Rusmiati, bertidak selaku perwskilan keluarga yang paling besar, dan terima kasih atas uluran tangannya, semoga mendapat keridloan dari Alloh Subhanahu wataala, amin amin ya robal alamin.





Jumat, 09 Maret 2018

Menghadiri pernikahan neng Jehan putra H.Dadang H


Arti sebuah keluarga

Memahami sebuah keluarga yang di bangun oleh pasangan masing masing sulit sekali mencapai apa yang di harapkan, karena pasangan keluarga disatukan dari latar belakang yang berbeda, pendidikan yang tidak sama serta berbagai intutisi yang jauh dari persamaa.
Akan tetapi kata kunci membangun keluarga yang sakinah mawadah warohmah harus di bangun atas dasar cinta dan kasih sayang. Bagai mana perwujudannya ???👍




Minggu, 04 Maret 2018

Renungan Tentang Malam

Malam
Hari hari yang ceria, diisi dengan berbagai ingatan yang telah lalu dan berlalu, tak henti hentinya terpikirkan.
Bangun pagi pagi, sembahyang subuh, bertemu dengan akhwan dan saling sapa, salam dan bercengkrama, pulang dari mesjid kulihat di tumah masih sepi, pagi paginya aku duduk di kursiku, sambil menikmati kopi yang di sediakan istriku, alhamdulilah aku masih bisa menikmati dan merasakan nikmatnya rasa kopi.
Selangkah aku berjalan kedepan kulihat sahabat sahabat ku menyapa sambil tersenyum penuh kebahagiaan, meminta curahan air akan tetapi mereka telah segar di guyur hujan malam, maka sapa mereka dengan tanganku mencabuti tanaman yang selalu mengganggu mereka.
Tidak terasa kumandang adzan dhuhur pertanda matahari itu telah diam di atas awan sambil tersenyum memancarkan cahaya yang terang benderang, dan aku melangkah menuju altar mesjid untuk bersujud memuji Tuhanku yang telah memberikan kenikmatan yang tak terhingga, kita di beri kesempatan menghirup udara tanpa batas dan biaya, demoga Allah menambahkan kenikmatan yang tak terhingga.
Taklama kembali kerumah, segala puji bagi Tuhan Seru sekalian alam, tuhan melalui tangannya istri telah menyiapkan segala seatunya untuk mengisi perut yang sudah bernyanyi menanti di isi.
Sambil bercengkrama, berbicara, hilir mudik dari kamar ke dapur dan ruang depan, kulihat matahari sudah condong ke arah barat pertanda sore hari sudah tiba, dan kudengarlagi kumandang adzan yang di lantunkan oleh bapak tua, aku bergegas bersujud dan bersyukur bahwa aku telah di beri limpahan rahmat yang tak terhingga, banyak yang aku temukan hari ini menjelang sore, dan akupun berjalan perlahan menuju rumah, duduk di bangku teras menjadi kebiasaan menjelaang malam, kutatap sekali lagi teman temanku, mereka terlihat sudah pada lelah menatap matahari pagi dan sore, ku ucapkan selamat sore sahabatku.
Aku berdiri kudengar adzan magrib, maka aku berlari menghampirinya dan sambil bersujuf aku bermohon kepada Tuhanku, kuatkanlah aku, istriku, keluargaku dan saudara saudaraku, untuk tetap berdujud dan bersyukur kepadamu, karena engkau telah memberikan kekuatan hingga malam hari,
Pada akhirnya panggilan malamMu terdengar mengumandang lagi, dan aku lari bersujud tersungkur sambil berdoa Ya Alloh, lindungilah aku dalam tidurku dan bangunkanlah aku, sebagaimana engkau ciptakan aku untuk beriman kepadamu sambil aku ber ucap Ashadu anlla illa ha illalloh, waashadu anna Muhamadar rosullullah, aku bersakti tiada tuhan selain Alloh, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhamad adalah utusan Alloh.

https://banghuis.blogspot.com

Menghapus Kerinduan


Ayah dan bunda
Merupakan sosok yang luar biasa dalam kehidipan kita
Cucuran keringat yang keluar untuk mencari nafkah, semuanya untuk kita
Ibunda
Tak merasa sakit menanggung beban kita

Ya Alloh
Jadikan kedua orang tus ku berada di sorga bersama Mu
Ya Alloh
Ampuni dosa dosa kedua orang tua ku
Ya Alloh
Selamatkan mereka dari segala 
Kepedihannya






Acara Resepsi Pernikaha neng Dian Magfirah, putri sulung Emma Suryati



Semoga mejadi Keluarga yang Sakinah, Mawadah, Warohmah,

Ti, Keluarga Mang Akang Permana & jeni

Memuliakan Keluarga


Memuliakan Keluarga

Islam turun sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, sebagaimana yang disebutkan Allah Taala kepada Rasulullah saw.

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)

Dengan misi yang sangat mulia itulah, dapat dipahami bahwa syariat Islam akan memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap  segala hal yang terkait dengan tindakan-tindakan yang akan membuahkan hasil berupa rahmatan lil ‘alamin.

Sebagai salah satu dari implementasi misi rahmatan lil ‘alaminIslam sangat memperhatikan pola hubungan antar manusia (muamalah insaniyah).

Dalam makalah yang ringkas ini, akan dibahas bagaimana Islam memerintahkan umatnya untuk memuliakan keluarga sebagai bagian dari upaya mewujudkan tata kehidupan sosial yang penuh dengan kedamaian dan sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan.

Memuliakan Keluarga

1. Hubungan suami-istri

Perhatian terhadap keutuhan dan keharmonisan keluarga diingatkan dengan sangat jelas dalam Al-Qur’an mengenai hakikat dan tujuan pembentukan keluarga itu sendiri. Perhatikan firman Allah Taala dalam Ar-Rum: 21

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”

Dengan demikian, sakinah, mawaddah dan rahmah merupakan suatu kondisi yang hendaknya diciptakan oleh pasangan suami istri di dalam  rumah tangganya. Dan ini memerlukan suatu upaya yang sistematis dan konstruktif dari kedua belah pihak. Tuntunan interaksi harmonis suami istri dapat kita lihat dalam beberapa pesan Al-Qur’an dan Hadits:

هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ

“… mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka…” (QS. Al-Baqarah: 187)

وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS An Nisaa:19)

فَالصَّالِحَاتُ قَانِتَاتٌ حَافِظَاتٌ لِلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللَّهُ

“…Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka…” (Q.S. An-Nisaa: 34)

“Tidakkah mau aku kabarkan kepada kalian tentang sesuatu yang paling baik dijadikan bekal seseorang? Wanita shalihah: jika dilihat (suami) menyenangkan dan jika (suami) meninggalkannya ia menjaga dirinya dan harta suaminya.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i)

“ Janganlah seorang (suami) mukmin membenci seorang (istri) mu’minah. Jika ia tidak suka dengan salah satu perilakunya, ia dapat menerima perilakunya yang lain (HR. Muslim)

“Takutlah kepada Allah dalam (memperlakukan ) wanita karena kamu mengambil mereka dengan amanat Allah, dan engkau halalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Dan kewajibanmu adalah memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan baik”

“Sesungguhnya aku berdandan untuk istriku, sebagaimana dia berdandan untukku” (Perkataan Ibnu Abbas RA)

2. Memuliakan anak

Memuliakan keluarga juga berarti meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan anak. Dalam  hal ini, patokan paling utama adalah perintah Allah Taala kepada orang-orang beriman untuk menjaga keselamatan keluarganya dari api neraka (QS. At-Tahrim: 6 ). Sungguh menjadi kewajiban orang tua untuk menjadikan anak-anak mereka orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Memuliakan anak berarti memenuhi hak-hak mereka, bahkan sejak  awal kehidupan  mereka dimulai yakni:

a.  Menerima kelahiran

Menerima kelahiran mereka dengan penuh sukacita, tidak boleh menolaknya. Sabda Nabi: Barang siapa yang mengingkari anaknya, sedang anak itu mengetahuinya maka Allah akan menutup diri dari orang itu. dan keburukannya akan ditunjukkan di hadapan orang-orang terdahulu dan kemudian (HR. Ad Darami).

b. Melantunkan adzan di telinga kanan saat lahir ke dunia

Aku melihat Rasulullah saw azan di telinga Husein ketika dia baru saja dilahirkan oleh Fatimah RA. (HR. al Hakim)

c.  Tahnik

Yaitu sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW berupa pemberian makanan manis dan lembut di saat-saat  pertama kehidupan anak (bisa dengan kurma atau madu)

d.  Menyusuinya dalam waktu yang cukup (2 tahun).

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَنْ يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan” (QS. Al-Baqarah:233)

e.  Memberi nama yang baik.

Imam Ibnu Qayim mengatakan bahwa ada hubungan yang erat antara nama dengan kualitas anak. Pemberian nama yang baik akan mendorong yang punya nama untuk berbuat baik sesuai dengan makna yang terdapat di dalam namanya, karena nama yang diberikan orang tua mengandung doa dan harapan. Sebaliknya seorang anak akan merasa malu dan rendah diri  apabila nama yang disandangnya buruk, atau tiada makna.

f.  Aqiqah

Menyembelih hewan qurban untuk kelahiran mereka pada hari ketujuh. Rasulullah saw. bersabda, “Bayi laki-laki diaqiqahi dengan dua ekor kambing yang memenuhi syarat dan bayi perempuan cukup dengan satu ekor kambing.” (H.R. Ad-Darami)

g.   Cukur rambut

Pada hari yang ketujuh pula dilakukan pencukuran rambut, dan menimbang rambut tersebut lalu dikonversi dalam satuan emas atau perak yang selanjutnya disedekahkan kepada faqir miskin. “Timbanglah rambut al Husain dan sedekahkanlah perak seberat itu” (HR. Al-Hakim)

h. Khitan

Dari segi medis khitan jelas bermanfaat bagi kesehatan. Dengan khitan berarti sejak kecil ia sudah dipelihara harga diri, kehormatan dan kesehatannya.

Selanjutnya memuliakan anak berarti juga memberikan pendidikan yang baik kepada mereka. Al Qur’an secara monumental telah mengisyaratkan pentingnya pendidikan anak ini melalui kisah Lukman ketika sedang mendidik anaknya:

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَابُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Dengan pendidikan yang benar menurut apa yang diajarkan Allah Taala, maka anak akan menjadi individu yang maturedewasa dan bertanggung jawab, serta mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi kemaslahatan umat.

Kewajiban orang tua pada akhirnya disempurnakan dengan membantu mereka dalam membangun keluarga dengan menikahkannya. Orang tua berperan dalam memilih siapa calon suami/istri putra-putri mereka menurut ukuran kebaikan Islam.

3. Memuliakan orang tua

Sedangkan bagaimana anak bersikap kepada orang tuanya, juga sangat jelas diperintahkan Allah Taala:

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا. وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia .Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (QS. Al-Isra: 23-24)

Bahkan Allah selalu mensejajarkan perbuatan mengabdi kepada-Nya dan bertauhid dengan berbuat baik kepada orang tua:

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, ….” (QS. An Nisa: 36)

Ini menunjukkan bahwa memuliakan kedua orangtua bukan perkara sepele. Rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa memuliakan kedua orangtua terus berlanjut meskipun keduanya telah tiada:

Abu Usaid (Malik) bin Rabi’ah Assa’diyah berkata: Ketika kami duduk di sisi Rasulullah SAW mendadak datang seorang dari Bani Salimah dan bertanya: Ya Rasulullah apakah masih ada jalan untuk berbakti terhadap ayah bundaku sesudah mati keduanya? Jawab Nabi: Ya, men-shalatkan atasnya, membacakan istighfar atas keduanya dan melaksanakan janji (wasiat)nya, serta menghubungkan ikatan yang tidak dapat dihubungkan melainkan karena keduanya, dan menghormati teman-teman keduanya (HR. Abu Dawud)

(hdn)

suamiistrikeluargaanakorang tuamuliaModul Materi Tarbiyah Islamiyah

Tim Kajian Manhaj Tarbiyah :Lembaga Kajian Manhaj Tarbiyah (LKMT) adalah wadah para aktivis dan pemerhati pendidikan Islam yang memiliki perhatian besar terhadap proses tarbiyah islamiyah di Indonesia. Para penggagas lembaga ini meyakini bahwa ajaran Islam yang lengkap dan sempurna ini adalah satu-satunya solusi bagi kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akhirat. Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw adalah sumber ajaran Islam yang dijamin orisinalitasnya oleh Allah Taala. Yang harus dilakukan oleh para murabbi (pendidik) adalah bagaimana memahamkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah saw dengan bahasa yang mudah dipahami oleh mutarabbi (peserta didik) dan dengan menggunakan sarana-sarana modern yang sesuai dengan tuntutan zaman.