Kamis, 09 Juli 2020

CARA ALLOH SAYANG PADAMU




Cara Allah menyayangimu bukan dengan meringankan masalahmu, tapi dengan menguatkan jiwamu sehingga sehebat apapun masalahmu kau tetap bertahan dan tak menyerah.

Cara Allah menyayangimu bukan dengan mengurangi beban yang kau pikul, tapi dengan mengokohkan pundakmu, sehingga kau mampu memikul amanah yang diberikan kepadamu,

Cara Allah menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin berkesan dan istimewa.

Hidup itu

Butuh masalah supaya kita punya kekuatan.

Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras.

Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati.

Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai.

Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur,

Butuh senyum supaya tahu kita punya cinta,

Butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri

Beberapa luka tidak diciptakan untuk sembuh, tidak pula untuk menetap.

Jika ia berakhir dengan ke IKHLASAN, ia akan lahir menjadi cahaya yang itu adalah hadiah terindah dari Allah.

Berbahagialah pada taqdir dengan penerimaan yang tulus, Sungguh mengajari hati BERBAIK SANGKA itu Indah.

Semoga kita semua diberikan keselamatan, kesehatan, kekuataan, kesabaran dan rezeki yang melimpah, Aamiin.*

Awali pagi dengan doa dan hati yg ikhlas.

Sabtu, 04 Juli 2020

HUKUM GIBAH DAN MENDENGARKAN


Membicarakan keadaan seseorang, termasuk aib seseorang, adalah perbuatan yang bisa mendatangkan dosa pada pengghibah itu sendiri. Apalagi jika yang dibicarakan ditambahkan atau dibumbui dengan cerita dia sendiri, hal itu bisa menimbulkan fitnah.

Bahwa fitnah itu adalah membicarakan keburuhan orang lain yang belum tentu kebenarannya. Ghibah dan fitnah bisa menimbulkan bahaya dan kesalahfahaman.

Sanksi bagi pengghibah sangat berat. Salah satunya, pahala yang mengghibah pindah kepada orang yang dibicarakan dan dosa-dosa yang dibicarakan pindah kepada pengghibah tersebut.

"Coba kita bayangkan bagaimana rasanya memakan bangkai menjijikan sekali ya, apalagi itu bangkai saudara sendiri. Namun ada juga yang tidak sadar dengan perbuatannya itu. Bahkan mengghibah menjadi sebuah kebiasaan rutin yang tidak bisa dilepaskan,"

Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa orang yang mengghibah diibaratkan memakan daging bangkai. "Demi Allah, salah seorang dari kalian memakan daging bangkai ini (hingga memenuhi perutnya) lebih baik baginya daripada ia memakan daging saudaranya (yang muslim). (H.R. Bukhari)

Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah bersabda: Ketika saya dimirajkan, saya melewati suatu kaum yang memiliki kuku dari tembaga sedang mencakar wajah dan dada mereka. Saya bertanya: Siapakah mereka ini wahai Jibril? Jibril menjawab: Mereka adalah orang-orang yang memakan daging manusia (ghibah) dan melecehkan kehormatan mereka, (HR Abu Daud 4878. Hadis shahih).

Lalu bagaimana hukumnya orang yang mendengarkan ghibah?  ia mengatakan, orang yang mendengarkan ghibah mendapatkan dosa yang sama seperti pelakunya. Dengan demikian, orang yang mendengarkan ghibah tidak selamat dari dosa. Kecuali, jika ia mengingkari dengan lisannya atau dengan hatinya.



Sebaiknya orang yang mendengarkan Ghibah meninggalkan majelis, atau se kumpulan  atau tempat yang tengah mengghibah tersebut. Jika tidak, ia bisa memutusnya dengan mengalihkan ke pembicaraan yang lain.

"Karena orang yang diam ketika mendengar ghibah, maka ia termasuk bergabung dengan pelakunya," 

Sehingga, kata  Ibnu Mubarak mengingatkan agar pergi meninggalkan ghibah. Pergilah dari orang yang menggunjing, sebagaimana engkau lari dari kejaran singa.

Setiap orang memiliki cacat, kekeliruan, kesalahan dan aib masing-masing. Oleh karenanya, ia mengingatkan agar kita tidak merasa mengetahui apa yang tidak diketahui orang lain.

"Daripada mengurusi aib orang lain, mengapa kita tidak menyibukkan diri dengan aib sendiri? Jagalah hak dan kehormatan saudaramu!" ujarnya.

Dalam sebuah hadis dinyatakan:"Barangsiapa yang membela daging (kehormatan) saudaranya dari ghibah, maka menjadi hak Allah untuk membebaskannya dari api Neraka."

"Barangsiapa yang berkata tentang seorang mukmin yang tidak ada padanya, (maka) Allah akan menempatkannya pada lumpur ahli Neraka, sampai dia keluar dari apa yang dia ucapkan."