Minggu, 30 Desember 2018

Pahala Bagi Istri Soleh

KEUTAMAAN WANITA :

1. doa seorang isteri yang taat memiliki kekuatan 70 wali


2. isteri yang membuatkan minum suami tanpa diminta, pahalanya 3 x khatam Qur'an.


3. Masakan isteri yang dilakukan secara sunah dan dimakan suami beserta keluarga pahalanya semua untuk isteri dan do'a suami yang memakan masakannya menjadi do'a yg diijabah.


4. isteri yang membangunkan suami untuk sholat atau mengingatkan sholat berjamaah di masjid pahalanya 27+1


5. Isteri yang kelelahan bangun malam karena anaknya minta susu sama dengan pahala 70 x haji mabrur


6. Seorang ibu yang menyusui setiap tetes susunya senilai 200 x sholat khusu dan doanya di ijabah' (fadilah wanita)


7. burung di udara dan malaikat di langit akan selalu memintakan ampunan kepada Allah selama Isteri dalam keridhoan suami.


8. bila seorang suami pulang dengan gelisah dan isteri menghiburnya maka isteri mendapatkan 10 pahala jihad.


9. bila seorang wanita hamil sholatnya dua rokaat adalah lebih baik dari 80 rakaat sholat wanita yg tidak hamil.


10. bila seorang wanita hamil akan mendapatkan pahala 70 tahun sholat dan 70 tahun puasa.


11. wanita yg mencuci pakaian suami dan anak-anaknya akan mendapat 1000 kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari memintakan ampun baginya dan Allah SWT mengangkat derajatnya 1000 tingkat.


12. Wanita yang menyusui anaknya, maka setiap tetesan air susu tersebut akan mendapatkan 1 pahala dan apabila cukup 2 tahun menyusui maka malaikat di langit akan mengabarkan berita bahwa SURGA wajib baginya".


13. Apabila sorang wanita kedatangan haid maka haidnya akan menghapus dosa-dosanya.


14. apabila ia membaca pada hari pertama keluar haid "Alhamdulilahi ala kullu halin wa astagfirullaha min kulli zanbi" Maka Allah Swt akan membebaskannya dari jahanam, shirat & adzab.


15. Setiap hari dari haidnya, Allah tinggikan dia dengan pahala 40 orang mati syahid apabila ia berdzikir.

SUBHANALLAAH...betapa sayangnya Allah Swt terhadap kaum wanita.


Disarikan dr berbagai sumber.


Senin, 24 Desember 2018

ILUSTRASI HAREPAN JEUNG PANGEMUT TI NU JANTEN INDUNG


"Panggeuing keur hate anu tibra sare

tawis kasono ka Indung

anu tos dipundut kunu Gaduhna"

 

Anakiiing, anak Ema....

kiwari Ema geus nepi

ka lembur anu sabenerna,

lembur nu beda

jeung lembur urang baheula.....

 

Anakiiing, anak incu Ema.....

mun isuk-pageto

hidep sono hayang papanggih jeung Emma, tuluy hidep baralik ka lembur jiga baheula,

omat tong angkaribung barang bawa, sabab Ema

geus lain Ema nu baheula.... !

do'akeun wae Ema ku aranjeun... ayeuna Ema ngan butuh do'a ti aranjeun.....


Anakiiing, kamelang Ema...!

mun hidep nyaah ka Ema...., teu kudu bingung mulang tarima..., tapi cukup bejaan Ema:

yen hidep geus jadi jalma sholeh....,

geus jadi hamba Alloh ahli ibadah.....

bari salawasna terus ngadu’a sangkan aya dina ridlo ManteunNA

 

Anakiiing...,

mun hidep nyaah ka Ema...,

cukup bejaan Ema...:

yen hidep nyaah ka Ema..., 

hidep teh akur jeung dulur..., 

runtut-raut sauyunan..... 

silih hargaan..... 

silih elingan.... 

silih tulung silih bantu.....

gogonjakan jiga baheula.....!

 

Anakiiing...,

pang bejakeun ka anak incu Ema...,

yen Ema nyaah ka hidep....!

nyaah ku lucuna....,

nyaah ku belana....,

nyaah ku sumanget na....!

 

Bejakeun ka kulawarga hidep.....

Ema geus nepi ka nu dituju....,

Ema rek satia nungguan di dieu...,

di hareupeun panto surga....!

 

Anakiiing, anak-incu Ema.....

Ema hayang mere beja, nyambung beja anu baheula:

nu manfaat di dieu, di alam baka;

geuning lain harta, lain tahta, lain pangkat, lain jabatan,

tapi wungkul amal soleh waktu di dunya, nu dibungkus iman jeung taqwa....!

 

Ayeuna ku Ema geus karasa..., geus karasa...!

karasa endahna solat jeung puasa, karasa endahna zakat,

karasa endahna mikanyaah fakir-miskin, karasa endahna akur jeung dulur, bari heman ka tatangga..!

 

Anakiiing, anak-incu Ema...., Ema nitip :

* poma ulah takabur, tapi kudu loba syukur...

* ulah sasar tapi kudu loba istigfar...,

* ulah salah tapi kudu loba ibadah...., 

  

Anakiiing....,

hampura Ema..., 

Ema sono ka aranjeun kabeh...

meungpeung aya keneh di alam dunya

poma ulah tinggaleun sholat..., ngaji qur'an..., ulah poho ka fakir miskin..., 

Nulung kanu butuh..., 

Nalang kanu susah.... 

Ulah poho, du'akeun Ema tiap ba'da sholat...


Sakitu surat ti Ema....

Hampura Ema


Senin, 17 Desember 2018

MEMBUAT KOPI PANAS DAPAT MENGUSIR JIN DARI DALAM RUMAH

*KABAR BAIK BAGI PENIKMAT KOPI*



Al Habib Ahmad bin Hasan Alattas :


وكان الحبيب أبو بكر بن عبد الله العطاس يقول : إن المكان الذي يُترك خالياً يسكنون فيه الجن ، والمكان الذي تفعل به القهوة لا يسكنونه الجن ولا يقربونه.


Bahwasannya Al Habib Abu Bakar bin Abdillah Alattas berkata :  "Sesungguhnya tempat / rumah kalau ditinggalkan dalam keadaan sepi / kosong, maka para Jin akan menempatinya...Sedangkan rumah / suatu tempat yang mana disitu biasa membuat hidangan minuman kopi, maka para Jin tidak akan bisa menempatinya dan tidak akan bisa mendekat/mengganggu ". 


Sumber :

Kitab : Tadzirunnas, hal: 177.


Dalam Tarikh Ibnu Toyyib dikatakan :


يا قهوة تذهب هم الفتى # انت لحاوى العلم نعم المراد


شراب اهل الله فيه الشفا # لطالب الحكمة بين العباد


حرمها الله على جاهل # يقول بحرمتها بالعناد


"Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari Ilmu".


"Kopi adalah minuman Orang yang dekat pada Allah, didalamnya ada kesembuhan bagi pencari Hikmah diantara Manusia".


"Kopi diharamkan bagi orang bodoh yang mengatakan keharamannya dengan keras kepala".


Kita juga bisa melihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami :


ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار وقد اختلف في حلها اولا وحاصل ما رجحه ابن حجر في شرح


العباب بعد ان ذكر أنها حدثت في اول قرن العاشر . ان للوسائل حكم المقاصد ،فمهما طبخت للخير كانت منه وبالعكس فافهم الأصل 


Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa Kopi ini telah dijadikan oleh Ahli Shofwah (Orang-Orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya Cahaya dan Rahasia Tuhan, penghapus kesusahan. 


Para Ulama berbeda pendapat akan kehalalannya, namun alhasil yang diunggulkan oleh Ibnu Hajar dalam Kitab Syarhul Ubab setelah penjelasan bahwa asal usul Kopi di awal abad kesepuluh hijriyah memandang dari Qoidah "bagi perantara menjadi hukum tujuannya" maka selama kopi ini dimasak untuk kebaikan maka mendapat kebaikannya begitu juga sebaliknya, maka fahami asalnya".


Suatu ketika As-Sayyid Ahmad bin Ali Bahr al-Qadimi berjumpa dengan Nabi Muhammad Saw dalam keadaan terjaga. Ia berkata kepada Nabi Saw : “Wahai Rasulullah, aku ingin mendengar Hadits darimu tanpa perantara".


Rasulullah Saw kemudian Bersabda : “Aku akan memberimu tiga Hadits yang salah satunya :


"Selama bau biji Kopi ini masih tercium aromanya di mulut seseorang, maka selama itu pula Malaikat akan Beristighfar (memintakan ampun) untukmu".


اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى اله واصحا به وسلم


Kamis, 13 Desember 2018

HARGA SEBUAH KESOMBONGAN

Ceritra Insfiratif

Seorang lelaki kaya nan sombong berjalan di keramaian pasar ... 


Seorang wanita paruh baya penjual minyak samin, dg kendi di atas kepala sambil membawa ember di tangan kanan... melintas di hadapannya.


Lelaki itu bertanya 

*_"Wahai wanita ... dagangan apa yg engkau bawa?"..._* 


Yg ditanya menjawab 

*_"Minyak samin tuan" .._*


_"Coba aku pingin lihat"_ lelaki itu berkata dg nada suara datar.


Dg susah payah wanita paruh baya itu menaruh ember yg ia bawa lalu berusaha menurunkan kendi & ......


"TES... TES..." gemetar tangan si wanita membuat kendi berguncang & sedikit minyak samin tumpah, menetes mengenai baju lelaki itu... 


Seketika amarah lelaki itu meledak tanpa belas kasihan ia menghardik wanita malang penjual minyak samin : 

*_"Aku tidak terima... kau harus membayar baju & celanaku yg engkau kotori ini .!"_*


*_"Maaf tuan ... saya tidak sengaja ... maafkanlah saya.."_*

Memelas wanita itu bersimpuh menghiba ..


*_"Enak saja ... tidak bisa ... ayo bayar baju celanaku ini"_*& bertambah tinggi suara amarah lelaki itu ...


Tak berdaya ... dg suara lirih wanita malang itu memberanikan diri bertanya : 

_*"Memangnya berapa harga baju celana tuan ini.?"*_ ...


*_"Baju celana ini harganya 1000 dinar  sepasang.. ayo bayar.!" ..._*

 

Kaget sekali wanita itu .. ia menghiba : *_"Dari mana uang sebanyak itu tuan ... saya ini wanita miskin.?" ..._*


Emosi & kesombongan lelaki itu memuncak : *_"Aaah ... saya tidak mau tau itu .. baju celana yg kau kotori ini harus kau bayar.!"_*


Pemandangan menyedihkan ini menyebabkan terhentinya langkah seorang lelaki muda. 

Ia lalu berdiri disisi wanita malang itu sambil berkata 


*_"Ini uang 1000 dinar ... biar baju celana tuan yg mulia ini saya bayar"_*

Ia mengeluarkan kantung uang dari saku bajunya & memberikan-nya pada lelaki jumawa yg lalu menerima & menghitung uang 1000 dinar dg mata berbinar ... 


Wanita itu berterimakasih ber-kali2 pada lelaki muda dewa penolongnya itu ..


Merasa uang yg ia inginkan sudah diperoleh laki2 sombong itu hendak melangkah pergi ... 


*_"Eeh nanti dulu..?" hardik lelaki muda itu .._* 

_"Ada apa lagi ?"_ balasnya ketus ...


Dg tenang lelaki muda itu berkata :

*_"Kan sudah saya bayar baju celanamu itu .. sini ... berikan baju itu padaku ... itu baju milik-ku "_*


Terbelalak mata lelaki sombong itu berkata 

*_"lha jadi saya harus berjalan di pasar ini telanjang bulat..?"_*


Ketus lelaki muda menjawab 

*_"Itu bukan urusan saya! bawa sini saya sudah bayar 1000 dinar... itu baju celana milik saya sekarang.!! "_*


Orang2 yg sedari tadi berkerumun & geram dg kelakuan si lelaki sombong rame2 berteriak  *_"Ayo buka bajunya..!" & "serahkan bajunya ... itu bukan milikmu lagi.!"_*


Merasa terpojok dg suara memelas si sombong menundukkan kepala berkata pada lelaki muda  *_"Ini ... ambil kembali uangmu ini ... aku tidak jadi menjual bajuku ini."_*


Laki2 muda berkata 

*_"Siapa bilang saya mau menjual baju itu.?_*

*_Saya tidak ingin menjualnya!_*

*_Sini...! serahkan bajuku.!"_*


Pucat pasi wajah si lelaki sombong ... ia menghiba *_"Tolonglah... jual kembali baju ini padaku"..._*


Setelah memohon ber-kali2 akhirnya laki2 muda itu berkata 

*_"Baiklah ... tapi karena baju itu milikku ... aku tidak akan menjualnya kecuali dg harga 2000 dinar " ..._*

 

Pahit dirasa ludah yg terpaksa ditelan laki2 sombong itu demi mendengar omongan ini ... 

Dg wajah yg tetap menunduk ia lalu merogoh koceknya 2000 dinar ... menyerahkannya pada lelaki muda ... & secepatnya berlalu pergi diiringi riuh rendah suara sorakan orang2 di pasar itu ... 


Laki2 muda itu lalu mengulurkan uang keuntungan yg 1000 dinar itu pada wanita penjual minyak samin yg sedari tadi masih terduduk bersimpuh di dekatnya ... *_" Ibu ... ini hadiah dariku untukmu " ...._*


Sahabatku ... ingatlah selalu ...


*_Siapa yg merendah, TUHAN akan meninggikan-nya ..._*

*_Siapa yg sombong ... TUHAN akan merendahkan-nya..._*

*_Di dunia ini ... & juga di akhirat nanti...._*


*_"Semoga TUHAN menghilangkan kesombongan kita"_*



Semoga bermanfaat & bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.


*"Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yg melakukan."*


_*Semoga kita dijauhkan dari sifat sombong*_...

         &

_*selalu diingatkan untuk berbuat baik kepada sesama...*_

Ingin lainnya Klik Disini



Jumat, 07 Desember 2018

*SUAMII DI USIA SENJA* 💐

🍀🌺

Di sebuah rumah sederhana yang asri, tinggal sepasang suami istri yang sudah memasuki usia senja.

Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang telah dewasa dan memiliki kehidupan sendiri yang mapan.


Sang suami merupakan seorang pensiunan, sedangkan istrinya seorang ibu rumah tangga.

Suami istri ini lebih memilih untuk tetap tinggal di rumah, mereka menolak ketika putra-putri mereka, menawarkan untuk ikut pindah bersama mereka.


Jadilah mereka, sepasang suami istri yang hampir renta itu, menghabiskan waktu mereka yang tersisa, di rumah yang telah menjadi saksi berjuta peristiwa, dalam keluarga itu.


Suatu senja ba’da Isya di sebuah masjid tak jauh dari rumah mereka, sang istri tidak menemukan sandal yang dikenakannya ke masjid tadi.

Saat sibuk mencari, suaminya datang menghampiri seraya bertanya mesra :

“Kenapa Bu?”

Istrinya menoleh sambil menjawab: “Sandal Ibu tidak ketemu, Pak”.

“Ya sudah pakai ini saja”, kata suaminya, sambil menyodorkan sandal yang dipakainya.

Walau agak ragu, sang istri tetap memakai sandal itu, dengan berat hati.


Menuruti perkataan suaminya adalah kebiasaannya.

Jarang sekali ia membantah, apa yang dikatakan oleh sang suami.

Mengerti kegundahan istrinya, sang suami mengeratkan genggaman pada tangan istrinya.


“Bagaimanapun usahaku untuk ber terima kasih pada kaki istriku, yang telah menopang hidupku selama puluhan tahun itu, takkan pernah setimpal terhadap apa yang telah dilakukannya".


Kaki yang selalu berlari kecil membukakan pintu untuk-ku, saat aku pulang kerja,


Kaki yang telah mengantar anak-anakku ke sekolah tanpa kenal lelah, serta kaki yang menyusuri berbagai tempat mencari berbagai kebutuhanku dan anak-anakku”.


Sang istri memandang suaminya sambil tersenyum dengan tulus, dan merekapun mengarahkan langkah menuju rumah, tempat bahagia bersama….


Karena usia yang telah lanjut dan penyakit diabetes yang dideritanya, sang istri mulai mangalami gangguan penglihatan.

Saat ia kesulitan merapikan kukunya, sang suami dengan lembut, mengambil gunting kuku dari tangan istrinya.

Jari-jari yang mulai keriput itu, dalam genggamannya mulai dirapikan, dan setelah selesai sang suami mencium jari-jari itu dengan lembut, dan bergumam :

“Terima kasih ya Bu ”.

“Tidak, Ibu yang seharusnya berterima kasih sama Bapak, telah membantu memotong kuku Ibu”, tukas sang istri tersipu malu. ☺😊


“Terimakasih untuk semua pekerjaan luar biasa, yang belum tentu sanggup aku lakukan.

Aku takjub, betapa luar biasanya Ibu. Aku tahu semua takkan terbalas sampai kapanpun”, kata suaminya tulus.


Dua titik bening menggantung di sudut mata sang istri ......

“Bapak kok bicara begitu?

Ibu senang atas semuanya Pak, apa yang telah kita lalui bersama, adalah sesuatu yang luar biasa.

Ibu selalu bersyukur, atas semua yang dilimpahkan pada keluarga kita, baik ataupun buruk.

Semuanya dapat kita hadapi bersama”.


Hari Jum’at yang cerah, setelah beberapa hari hujan.

Siang itu, sang suami bersiap hendak menunaikan ibadah Shalat Jum’at,

Setelah berpamitan pada sang istri, ia menoleh sekali lagi pada sang istri, menatap tepat pada matanya, sebelum akhirnya melangkah pergi.

Tak ada tanda yang tak biasa di mata dan perasaan sang istri, hingga saat beberapa orang mengetuk pintu, membawa kabar yang tak pernah diduganya.......

Ternyata siang itu sang suami tercinta telah menyelesaikan perjalanannya di dunia.

Ia telah pulang menghadap Sang Penciptanya, ketika sedang menjalankan ibadah Shalat Jum’at, tepatnya saat duduk membaca Tasyahud Akhir.


Masih dalam posisi duduk sempurna, dengan telunjuk ke arah Kiblat, ia menghadap Yang Maha Kuasa.

*"Innaa Lillaahi Wainnaa ilaihi Rooji'uun"*


“Subhanallah.... sungguh akhir perjalanan hidup yang indah”, demikian gumam para jama’ah, setelah menyadari ternyata dia telah tiada, di akhir shalat Jum'at....


Sang istri terbayang, tatapan terakhir suaminya, saat mau berangkat ke masjid.

Terselip tanya dalam hatinya, mungkinkah itu sebagai tanda perpisahan, pengganti ucapan "Selamat Tinggal ...".

Ataukah suaminya khawatir, meninggalkannya sendiri, di dunia ini. Ada gundah menggelayut di hati sang istri, Walau masih ada anak-anak yang akan mengurusnya,


Tapi kehilangan suami yang telah didampinginya selama puluhan tahun, cukup membuatnya terguncang. Namun ia tidak mengurangi sedikitpun, keikhlasan dihatinya, yang bisa menghambat perjalanan sang suami, menghadap Sang Khalik.


Dalam do’a, dia selalu memohon kekuatan, agar dapat bertahan dan juga memohon agar suaminya ditempatkan, pada tempat yang layak.


Tak lama setelah kepergian suaminya, sang istri bermimpi bertemu dengan suaminya.

Dengan wajah yang cerah, sang suami menghampiri istrinya dan menyisir rambut sang istri, dengan lembut.

“Apa yang Bapak lakukan?", tanya istrinya senang bercampur bingung.

“Ibu harus kelihatan cantik, kita akan melakukan perjalanan panjang...

» Bapak tidak bisa tanpa Ibu, bahkan setelah kehidupan di dunia ini berakhir sekalipun.

» Bapak selalu butuh Ibu.

» Saat disuruh memilih pendamping, Bapak bingung, kemudian bilang "Pendampingnya tertinggal", Bapakpun mohon izin untuk menjemput Ibu”.


Istrinya menangis, sebelum akhirnya berkata :

“Ibu ikhlas Bapak pergi, tapi Ibu juga tidak bisa bohong, kalau Ibu takut sekali tinggal sendirian....

Kalau ada kesempatan mendampingi Bapak sekali lagi, dan untuk selamanya, tentu saja tidak akan Ibu sia-siakan."

Sang istri mengakhiri tangisannya, dan menggantinya dengan senyuman.


❤Senyuman indah dalam tidur panjang selamanya….


هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ


*_"Istri mu itu adalah 'Bajumu' dan Suamimu itu adalah 'Bajumu' pula"_*

*QS Al-Baqarah : 187*


Semoga bisa mempererat cinta kasih yang sejati pasutri (pasangan suami istri), ... karena Allah... Aamiin.😭😭😭


Ya Rabb... jadikan keluarga kami _Sakinah Mawaddah wa Rahmah_, wafatkan kami dalam keadaan HUSNUL KHATIMAH...Aamiin..



*_Rasulullah S.A.W bersabda :_*! "Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." *(HR. Al-Bukhari)*



*Aamiin ya Rabbal'alamin*


lanjut Klik di sini

Kamis, 06 Desember 2018

*MUTIARA YANG DIBUANG*


*Sesal kemudian tak berguna*


SUAMI isteri yang kaya raya........saat masuk rumah dan mereka melihat ruang makan yang kotor.....dan tercium bau aroma tidak sedap.... "pesing".


Sementara di sudut meja makan terlihat....nampak seorang ibu tua sedang berusaha keras untuk bisa menyapu.


*Istri :*

DIA bersuara keras membentak ibu tua itu !!!

Ini pasti ulah ibu, kan......?

Ibu ngompol di lantai kan........?

Lihat tuh, meja kotor..... makanan tercecer dimana-mana..... lantai juga Waduuuuuh (marah dan geram)..... ibu...ibu !!

Ini rumah bukan gudang.......ibu !!!!!


*Suami :*

Sudahlah mama.... jangan bentak ibu seperti itu, kasian.....ibu kan sudah tua


*Istri :*

Tidak bisa begini terus- menerus....Kalau tiba² ada tamu yg datang.... apa jadinya ???? Sebaiknya besok kita bawa ibu ke panti jompo.....Saya akan bawa !


*Suami :*

Jangan ma....! Itu kan ibumu....masa' dibawa ke panti jompo ???

...................


Setelah ibu tua itu dibawa ke panti jompo si istri benahi merapikan kamar ibunya........

Dibawah kasur ditemukan sebuah buku lusuh dengan kertas yang agak kuning kusam.


Dia tertarik karena....koq ada foto dirinya sejak kecil dan remaja, di halaman depan bertuliskan judul buku :


*"PUTRIKU buah HATIKU"*


*Istri :*

Terduduk lesu setelah membaca tulisan ibunya itu.


Diawali hari dan tanggal lahir dia. "Aku melahirkan putriku....biar terasa sakit dan mandi darah....aku bangga bisa punya anak"

Ya.....aku bangga bisa berjuang tanpa suami yang telah mendahuluiku.


Aku rawat dengan cinta....aku besarkan dengan kasih....aku sekolahkan dengan airmata....aku hidupi dia dengan cucuran keringat.


Kuingat.....ketika kubawa ke klinik untuk imunisasi.....diatas angkot....dia nangis lalu kubuka kancing blus dan susui dia....aku tak merasa malu....bahkan tiba-tiba dia kencingi aku.....tapi biarlah.


Tiba² dia batuk kecil.... muntah....dan basahi rokku.


Hari itu terasa indah bagiku....biarpun aku basah oleh kencing dan muntahannya....aku tetap tersenyum..... bangga sekali.


Kejadian itu berulang-ulang beberapa kali.


Aku tak peduli apa kata orang diatas angkot.... asalkan putriku bisa tumbuh sehat....Itu yang utama bagiku.


*Istri :*

Sambil baca..... airmatanya mulai meleleh turun....hati terasa perih....dada sesak.

Tiba² dia berteriak keras....meraung-raung sejadi-jadinya "Ibuuuuuuu.......ibuuuuu.."!! Sambil berdiri setengah berlari ke garasi.


*Suami :*

Suaminya kaget lihat ulah istrinya dan bertanya : "Keeeenapa ma, ada apa ?????"

Terisak dia jawab : "Aku harus bawa kembali ibuku".


Tiba-tiba telpon berdering....diterima suaminya lalu........

"Mohon bapak dan ibu segera datang ke panti sekarang......cepat !!!"


Mereka buru-buru ke panti....saat masuk, nampak tubuh ibu tua sudah lemah, sedang diperiksa dokter.


*Istri :*

si istri berteriak histeris sambil menangis menahan air mata "Ibuuuuu........"!! Ibunya lemah tanpa bersuara dan berusaha memeluk kepala anaknya seraya berbisik pelan dan bercucur air mata..... "Anakku...ibu bangga punya kamu....seluruh cinta kasih hanya buat kamu nak... Maafkan ibu. iiiii...ibu saaayyyaaaang padamu (sambil memejamkan mata)"

Sang ibupun menghembuskan nafas... meninggal dengan damai


Anaknya meraung-raung keras sekali....menangis dan menyesal !!!!! "Ibuu....ibuu.... aku minta ampun buu...... aku durhaka sama ibuu.. ampun...ampuni aku bu. iiibuu...jangan tinggalkan aku bu.


*"Anak macam apa aku ini....anak macam apa.......ampun buu....ampuni aku ibuuu*"


*SUADARAKU...SAHABATKU...* masih KAH ada ibu dan ayah disisimu ?


KALAU orang tua masih ada rawatlah dengan sepenuh hati... kalau telah mendahului kita lakukan pelimpahan jasa.


Nilai apa yg terbersit dari kisah ini ?


Ingatlah Saudaraku :


* kegeraman mengantar kita "memeluk karma buruk "


* tindakan bodoh, membuat kita "merangkul durhaka"


* sikap ego, mendorong kita "mendekap nista"


* sesal yang terlambat, menarik kita "bergelimang keperihan dan PENYESALAN"


Berpikirlah arif, bertindak dengan bijak, berucaplah yang patut....berikan kasih sayang dgn jiwa.....dan hiduplah penuh dengan KASIH.


_Semoga hati kita menjadi lembut dalam memberikan bakti pd org tua....❤._


_Pelajaran yg harus kita ubah,tingkah laku kita,tehadap org tua, terimalah dia apa adanya, krn dia satu²nya yg bisa memberikan kehidupan kita di dunia ini._👍👍



Senin, 03 Desember 2018

SAAT KITA TUA APA YANG DI RINDUKANNYA


*KALAULAH SEMPAT ..?*Renungan utk kita semua !!!!

--------------------------------

(Ketika BJ Habibie berpidato diKairo, beliau berpesan "Saya diberikan kenikmatan oleh Allah ilmu technology sehingga saya bisa membuat pesawat terbang, tapi sekarang saya tahu bahwa ilmu agama itu lebih manfaat untuk umat Islam. Kalo saya disuruh memilih antara keduanya maka saya akan memilih ilmu Agama.")_



Tangan menggigil karena lemah... Penyakit menggerogoti sejak lama... duduk tak enak, berjalan pun tak nyaman... Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu... 


 Tiga anak, semuanya sukses... Berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri... » Ada yang sekarang berkarir di luar negeri... » Ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi... » dan ada pula yang jadi pengusaha ... Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol  » semuanya kaya raya... 


Namun.... Saat tua seperti ini dia 'Merasa Hampa', ada 'Pilu Mendesak' disudut hatinya...... 


Tidur tak nyaman... » dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa & enegik yang penuh kenangan... » 


🍁🍁🍁🍁🍁🍁 


Di rumahnya yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur... 


Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya.... 


Dari sudut mata ada air yang menetes.. 


Rindu dikunjungi anak2nya... 


Tapi semua anaknya sibuk dan tinggal jauh di kota atau negara lain... 


 Ingin pergi ke tempat ibadah namun badan tak mampu berjalan....


 Sudah terlanjur melemah.... Begitu lama waktu ini bergerak, tatapannya hampa, jiwanya kosong, hanya gelisah yang menyeruak ... Sepanjang waktu ....   



• Laki-laki renta itu, barangkali adalah Saya....


• Atau barangkali adalah Anda yang membaca tulisan ini suatu saat nanti...... 


• Hanya menunggu sesuatu yg tak pasti... 


• Yang pasti hanyalah KEMATIAN. 


» Rumah Besar tak mampu lagi menyenangkan hatinya...  


» Anak Sukses tak mampu lagi menyejukkan rumah mewahnya yang ber AC... 


» Cucu-cucu yang hanya seperti orang asing bila datang...  


» Asset-asset produktif yang terus menghasilkan, entah untuk siapa .? 


Kira-kira jika malaikat 'Datang Menjemput', akan seperti apakah kematiannya nanti


» Siapa yang akan memandikan ?  

» Dimana akan dikuburkan ??  


» Sempatkah anak kesayangan dan menjadi kebanggaannya datang mengurus jenazah dan menguburkan? 


» Apa amal yang akan dibawa ke akhirat nanti?  


» Rumah akan di tinggal, asset juga akan di tinggal pula...  


• Anak-anak entah apakah akan ingat berdoa untuk kita atau tidak ???  


• Sedang ibadah mereka sendiri saja belum tentu dikerjakan ??? 


• Apa lagi jika anak tak sempat dididik sesuai tuntunan agama??? 

Ilmu agama hanya sebagai sisipan saja... 


🍀 'Kalau lah Sempat' menyumbang yang cukup berarti di tempat ibadah, Rumah Yatim, Panti Asuhan atau ke tempat2 di Jalan Allah yang lainnya... 


🍀 'Kalau lah Sempat' dahulu membeli sayur dan melebihkan uang pada nenek tua yang selalu datang......  


🍀 'Kalau lah Sempat' memberikan sandal untuk disumbangkan ke tempat ibadah agar dipakai oleh orang yg memerlukan.....  


🍀 'Kalau lah Sempat' membelikan buah buat tetangga, kenalan, kerabat dan handai taulan......  


🍀 Kalau lah kita tidak kikir kepada sesama, mungkin itu semua akan menjadi 'Amal Penolong' nya ...... 


🍀 Kalaulah dahulu anak disiapkan menjadi 'Orang yang Shaleh', dan 'Ilmu Agama' nya lebih diutamakan....  


🍀 Ibadah dan sedekahnya di bimbing / diajarkan dan diperhatikan, maka mungkin senantiasa akan 'Terbangun Malam', 'Meneteskan Air Mata' medoakan orang tuanya. 


🍀 Kalaulah sempat membagi ilmu dengan ikhlas pada orang sehingga bermanfaat bagi sesama ....  


 *"KALAULAH SEMPAT"*


 Mengapa kalau sempat ?

Mengapa itu semua tidak jadi perhatian utama kita ?  Sungguh kita tidak adil pada diri sendiri.  Kenapa kita tidak lebih serius 'Menyiapkan Bekal' untuk menghadap-NYA dan 'Mempertanggung Jawabkan' kepadaNya? 


Jangan terbuai dengan 'Kehidupan Dunia' yang  bisa  melalaikan....... 


🌸 Kita boleh saja giat berusaha di dunia....tapi jadikan itu untuk bekal kita pada perjalanan panjang dan kekal di akhir Hidup kita....Mencapai Kesucian Jiwa, klik disini


Teruslah menjadi Pejuang Dakwah dan menabur Kebajikan selama hayat masih dikandung badan meski hanya dgn sepotong Ayat Al-Quran atau Hadist...


Semoga Bermanfaat...!


PESAN AYAH PADA ANAK ANAK KU

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 

*_Duhai anakku.._*

*_Kemarin aku bertemu teman-temanku._*


🔹Mereka dengan bangga menceritakan anak-anaknya yang baru selesai S3.

🔹Ada yang baru saja datang ke wisuda anaknya di Melbourne.

🔹Ada yang bangga karena anak semata wayangnya sudah menjadi dokter.

🔹Ada yang bangga karena anaknya jadi direktur dan manajer.

🔹Ada yang bangga karena anaknya menjadi pemenang cover girl.

🔹Ada yang bangga karena anaknya menjabat asisten manager.

🔹Ada yang bangga karena anaknya menjadi fashion designer.

*_Ayah hanya mampu tersenyum dan mengucap selamat pada mereka semua_*


Bukan.. Bukan karena ayah iri ataupun kecewa, bukan pula karena ayah ingin berada di posisi mereka, melainkan karena ayah bangga memiliki putri seperti dirimu.

🔹Yang hatinya tak pernah terpaut oleh dunia.

🔹Yang matanya tak pernah tergiur oleh emas mutiara.

🔹Yang pribadinya ayah do'akan mampu menjadi anak sholehah.

*Ayah tak pernah memintamu untuk mampu menjadi mereka, atau bahkan melebihi mereka, karena ayah sadar kebahagiaan dunia tak akan membahagiakan selamanya, cukuplah menjadi putra dan putri yang selalu ayah cinta.*


🔹Dengan kesederhaan dan hijab syar’i-nya.

🔹Dengan ketaatanmu kepada Alloh.SWT semata.

🔹Dengan ketaatanmu pada suamimu dan istrimu saja.


_Cukuplah kau tutup auratmu.._

_Cukuplah kau jadikan Al-Qur’an sebagai teman hidupmu.._

_Cukuplah do'amu selalu untukku.._


*Duhai putra dan putriku..*

*Cukup jadilah wasilah untukku dan ibumu meraih Syurga Alloh.SWT Tak perlulah kaya terlalu berlebih di dunia, cukup mudahkan kami menuju Syurga-Nya.*


Maka ayah akan slalu bangga memilikimu. Cukuplah ketaqwaanmu pada Rabbmu.


_Mudahkanlah kami menuju Syurga dengan akhlaqmu, jangan seret ayah dan ibumu ke neraka._


_Sungguh.. ayah dan ibu lebih bangga bila melihatmu tumbuh menjadi lelaki wanita soleh dan sholehah. Sedang dunia dan rizki yang lainnya semata-mata bonus dari Alloh.SWT saja._


Semoga kita bisa terus istiqomah senantiasa bertutur, berfikir dan berbuat yg baik, beribadah dg penuh keikhlasan berharap ridho Alloh.


Semoga kita menjadi lebih baik dan lebih bermanfaat.

*Robbana Taqobbal Minna*

Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin

😊❤👍

Selasa, 27 November 2018

INSFIRASI BUAT ORANG TUA

“Goblok kamu ya…” Kata Suamiku sambil melemparkan buku rapor sekolah Doni.

Kulihat suamiku berdiri dari tempat duduknya dan kemudian dia menarik kuping Doni dengan keras.

Doni meringis.

Tak berapa lama Suamiku pergi kekamar dan keluar kembali membawa penepuk nyamuk.

Dengan garang suamiku memukul Doni berkali kali dengan penepuk nyamuk itu

Penepuk nyamuk itu diarahkan kekaki, kemudian ke punggung dan terus , terus.

Doni menangis “ Ampun, ....ayah..ampun ayah..” Katanya dengan suara terisak isak. Wajahnya memancarkan rasa takut. Dia tidak meraung.

Doni tegar dengan siksaan itu.

Tapi matanya memandangku.

Dia membutuhkan perlindunganku. Tapi aku tak sanggup karena aku tahu betul sifat suamiku.


“Lihat adik adikmu.

Mereka semua pintar pintar sekolah. Mereka rajin belajar.

Ini kamu anak tertua malah malas dan tolol,,


Mau jadi apa kamu nanti ?

Mau jadi beban adik adik kamu ya…he “ Kata suamiku dengan suara terengah engah kelelahan memukul Doni.

Suamiku terduduk dikorsi.

Matanya kosong memandang kearah Doni dan kemudian melirik kearah ku


“ Kamu ajarin dia.

Aku tidak mau lagi lihat lapor sekolahnya buruk.

"Dengar itu..!!!“

Kata suamiku kepadaku sambil berdiri dan masuk kekamar tidur.


Kupeluk Doni.

Matanya memudar.

Aku tahu dengan nilai lapor buruk dan tidak naik kelas saja dia sudah malu apalagi di maki maki dan dimarahi didepan adik adiknya.


Dia malu sebagai anak tertua. Kembali matanya memandangku. Kulihat dia butuh dukunganku. Kupeluk Doni dengan erat “ Anak bunda, tidak tolol" Anak bunda pintar kok. Besok ya rajin ya belajarnya”


“ Doni udah belajar sungguh sungguh, bunda, Bunda kan lihat sendiri.

Tapi Doni memang engga pintar seperti Ruli dan Rini.

Kenapa ya Bunda” Wajah lugunya membuatku terenyuh.. Aku menangis “ Doni, pintar kok Doni kan anak ayah. Ayah Doni pintar tentu Doni juga pintar. “


“ Doni bukan anak ayah.”

Katanya dengan mata tertunduk “ Doni telah mengecewakan Ayah, ya bunda “


Malamnya , adiknya Ruli yang sekamar dengannya membangunkan kami karena ketakutan melihat Doni mengigau terus.

Aku dan suamiku berhamburan kekamar Doni.

Kurasakan badannya panas.

Kupeluk Doni dengan sekuat jiwaku untuk menenangkannya

Matanya melotot kearah kosong. Kurasakan badannya panas.

Segera kukompres kepalanya dan suamiku segera menghubungi dokter keluarga


Doni tak lepas dari pelukanku “ Anak bunda, buah hati bunda, kenapa sayang. Ini bunda,..” Kataku sambil terus membelai kepalanya.

Tak berapa lama matanya mulai redup dan terkulai.

Dia mulai sadar. Doni membalas pelukanku. ‘ Bunda, temani Doni tidur ya." Katanya sayup sayup.

Suamiku hanya menghelap nafas. Aku tahu suamiku merasa bersalah karena kejadian siang tadi.


Doni adalah putra tertua kami.

Dia lahir memang ketika keadaan keluarga kami sadang sulit

Suamiku ketika itu masih kuliah dan bekerja serabutan untuk membiayai kuliah dan rumah tangga.

Ketika itulah aku hamil Doni.

Mungkin karena kurang gizi selama kehamilan tidak membuat janinku tumbuh dengan sempurna. Kemudian , ketika Doni lahir kehidupan kami masih sangat sederhana Masa balita Doni pun tidak sebaik anak anak lain.

Diapun kurang gizi.

Tapi ketika usianya dua tahun, kehidupan kami mulai membaik seiring usainya kuliah suamiku dan mendapatkan karir yang bagus di BUMN.

Setelah itu aku kembali hamil dan Ruli lahir, juga laki laki

dan dua tahu setelah itu, Rini lahir, adik perempuannya.

Kedua putra putriku yang lahir setelah Doni mendapatkan lingkungan yang baik dan gizi yang baik pula.

Makanya mereka disekolah pintar pintar.

Makanya aku tahu betul bahwa kemajuan generasi ditentukan oleh ketersediaan gizi yang cukup dan lingkungan yang baik.


Tapi keadaan ini tidak pernah mau diterima oleh Suamiku.

Dia punya standard yang tinggi terhadap anak anaknya.

Dia ingin semua anaknya seperti dia. Pintar dan cerdas.

“ Masalah Doni bukannya dia tolol, Tapi dia malas. Itu saja. “ Kata suamiku berkali kali.

Seakan dia ingin menepis tesis tentang ketersediaan gizi sebagai pendukung anak jadi cerdas.


“ Aku ini dari keluarga miskin Manapula aku ada gizi cukup.

Mana pula orang tuaku ngerti soal gizi. Tapi nyatanya aku berhasil.

“ Aku tak bisa berkata banyak untuk mempertahankan tesisku itu.


Seminggu setelah itu, suamiku memutuskan untuk mengirim Doni kepesantren. AKu tersentak.?!!!!??


“ Apa alasan Mas mengirim Doni ke Pondok Pesantren “


“ Biar dia bisa dididik dengan benar”


“ Apakah dirumah dia tidak mendapatkan itu”


“ Ini sudah keputusanku, Titik.


“ Tapi kenapa , Mas” AKu berusaha ingin tahu alasan dibalik itu.


Suamiku hanya diam.

Aku tahu alasannya.

Dia tidak ingin ada pengaruh buruk kepada kedua putra putri kami.

Dia malu dengan tidak naik kelasnya Doni.

Suamiku ingin memisahkan Doni dari adik adiknya agar jelas mana yang bisa diandalkannya dan mana yang harus dibuangnya.

Mungkinkah itu alasannya. Bagaimanapun , bagiku Doni akan tetap putraku

dan aku akan selalu ada untuknya Aku tak berdaya.

Suamiku terlalu pintar bila diajak berdebat.


Ketika Doni mengetahui dia akan dikirim ke Pondok Pesantren, dia memandangku.

Dia nampak bingung.

Dia terlalu dekat denganku dan tak ingin berpisah dariku.


Dia peluk aku “ Doni engga mau jauh jauh dari bunda” Katanya.


Tapi seketika itu juga suamiku membentaknya “ Kamu ini laki laki. TIdak boleh cengeng.

Tidak boleh hidup dibawah ketika ibumu. Ngerti. ...!!!!

Kamu harus ikut kata Ayah.

Besok Ayah akan urus kepindahan kamu ke Pondok Pesantren. “


Setelah Doni berada di Pondok Pesantren setiap hari aku merindukan buah hatiku.

Tapi suamiku nampak tidak peduli. “ Kamu tidak boleh mengunjunginya di pondok.

Dia harus diajarkan mandiri.

Tunggu saja kalau liburan dia akan pulang” Kata suamiku tegas seakan membaca kerinduanku untuk mengunjungi Doni.


Tak terasa Doni kini sudah kelas 3 Madrasah Aliyah atau setingkat SMU. Ruli kelas 1 SMU

dan Rini kelas 2 SLP.

Suamiku tidak pernah bertanya soal Raport sekolahnya

Tapi aku tahu raport sekolahnya tak begitu bagus tapi juga tidak begitu buruk.

Bila liburan Doni pulang kerumah, Doni lebih banyak diam.

Dia makan tak pernah berlebihan dan tak pernah bersuara selagi makan sementara adiknya bercerita banyak soal disekolah dan suamiku menanggapi dengan tangkas untuk mencerahkan.

Walau dia satu kamar dengan adiknya namun kamar itu selalu dibersihkannya setelah bangun tidur. Tengah malam dia bangun dan sholat tahajud dan berzikir sampai sholat subuh


Ku perhatikan tahun demi tahun perubahan Doni setelah mondok.

Dia berubah dan berbeda dengan adik adiknya.

Dia sangat mandiri dan hemat berbicara.

Setiap hendak pergi keluar rumah,

dia selalu mencium tanganku dan setelah itu memelukku

Beda sekali dengan adik adiknya yang serba cuek dengan gaya hidup modern didikan suamiku.


Setamat Madrasa Aliyah, Doni kembali tinggal dirumah.

Suamiku tidak menyuruhnya melanjutkan ke Universitas.

“ Nilai rapor dan kemampuannya tak bisa masuk universitas.

Sudahlah.

Aku tidak bisa mikir soal masa depan dia. Kalau dipaksa juga masuk universitas akan menambah beban mentalnya. “

Demikian alasan suamiku.

Aku dapat memaklumi itu.

Namun suamiku tak pernah berpikir apa yang harus diperbuat Doni setelah lulus dari pondok

Donipun tidak pernah bertanya.

Dia hanya menanti dengan sabar.


Selama setahun setelah Doni tamat dari mondok, waktunya lebih banyak di habiskan di Masjid. Dia terpilih sebagai ketua Remaja Islam Masjid. Doni tidak memilih Masjid yang berada di komplek kami tapi dia memilih masjid diperkampungan yang berada dibelakang komplek. Mungkin karena inilah suamiku semakin kesal dengan Doni karena dia bergaul dengan orang kebanyakan.

Suamiku sangat menjaga reputasinya dan tak ingin sedikitpun tercemar. Mungkin karena dia malu dengan cemoohan dari tetangga maka dia kadang marah tanpa alasan yang jelas kepada Doni.

Tapi Doni tetap diam.

Tak sedikitpun dia membela diri.


Suatu hari yang tak pernah kulupakan adalah ketika polisi datang kerumahku

Polisi mencurigai Doni dan teman temannya mencuri di rumah yang ada di komplek kami.

Aku tersentak.

Benarkah itu.

Doni sujud dikaki ku sambil berkata “ Doni tidak mencuri , Bunda.

TIdak, Bunda percayakan dengan Doni.

Kami memang sering menghabiskan malam di masjid tapi tidak pernah keluar untuk mencuri.”

Aku meraung ketika Doni dibawa kekantor polisi.

Suamiku dengan segala daya dan upaya membela Doni.

Alhamdulilah Doni dan teman temannya terbebaskan dari tuntutan itu. Karena memang tidak ada bukti sama sekali.

Mungkin ini akibat kekesalan penghuni komplek oleh ulah Doni dan kawan kawan yang selalu berzikir dimalam hari dan menggangu ketenangan tidur.


Tapi akibat kejadian itu , suamiku mengusir Doni dari rumah.

Doni tidak protes.

Dia hanya diam dan menerima keputusan itu.

Sebelum pergi dia rangkul aku” Bunda , Maafkanku.

Doni belum bisa berbuat apapun untuk membahagiakan bunda dan Ayah.

Maafkan Doni “ Pesannya.

Diapun memandang adiknya satu satu. Dia peluk mereka satu persatu “ Jaga bunda ya.

Mulailah sholat dan jangan tinggalkan sholat. Kalian sudah besar .” demikian pesan Doni.

Suamiku nampak tegar dengan sikapnya untuk mengusir Doni dari rumah.


“ Mas, Dimana Doni akan tinggal. “ Kataku dengan batas kekuatan terakhirku membela Doni.


“ Itu bukan urusanku. Dia sudah dewasa. Dia harus belajar bertanggung jawab dengan hidupnya sendiri.


Tak terasa sudah enam tahun Doni pergi dari Rumah.

Setiap bulan dia selalu mengirim surat kepadaku.

Dari suratnya kutahu Doni berpindah pindah kota.

Pernah di Bandung, Jakarta, Surabaya dan tiga tahun lalu dia berangkat ke Luar negeri.

Bila membayangkan masa kanak kanaknya kadang aku menangis.

Aku merindukan putra sulungku. Setiap hari kami menikmati fasilitas hidup yang berkecukupan.

Ruli kuliah dengan kendaraan bagus dan ATM yang berisi penuh.

Rinipun sama.

Karir suamiku semakin tinggi. Lingkungan sosial kami semakin berkelas.

Tapi, satu putra kami pergi dari kami. Entah bagaimana kehidupannya. Apakah dia lapar.

Apakah dia kebasahan ketika hujan karena tidak ada tempat bernaung. Namun dari surat Doni , aku tahu dia baik baik saja.

Dia selalu menitipkan pesan kepada kami, “ Jangan tinggalkan sholat.

Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita siang dan malam. “


Prahara datang kepada keluarga kami. Suamiku tersangkut kasus Korupsi.

Selama proses pemeriksaan itu suamiku tidak dibenarkan masuk kantor. Dia dinonaktifkan.

Selama proses itupula suamiku nampak murung.

Kesehatannya mulai terganggu. Suamiku mengidap hipertensi.

Dan puncaknya , adalah ketika Polisi menjemput suamiku di rumah. Suamiku terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Rumah dan semua harta yang selama ini dikumpulkan disita oleh negara Media massa memberitakan itu setiap hari.

Reputasi yang selalu dijaga oleh suamiku selama ini ternyata dengan mudah hancur berkeping keping. Harta yang dikumpul, sirna seketika. Kami sekeluarga menjadi pesakitan. Ruli malas untuk terus keliah karena malu dengan teman temannya.

Rini juga sama yang tak ingin terus kuliah.


Kini suamiku dipenjara dan anak anak jadi bebanku dirumah kontrakan.

Ya walau mereka sudah dewasa namun mereka menjadi bebanku. Mereka tak mampu untuk menolongku.

Baru kutahu bahwa selama ini kemanjaan yang diberikan oleh suamiku telah membuat mereka lemah untuk survival dengan segala kekurangan.

Maka jadilah mereka bebanku ditengah prahara kehidupan kami.


Pada saat inilah aku sangat merindukan putra sulungku.

Ditengah aku sangat merindukan itulah aku melihat sosok pria gagah berdiri didepan pintu rumah.


Doniku ada didepanku dengan senyuman khasnya.

Dia menghambur kedalam pelukanku. “ Maafkan aku bunda, Aku baru sempat datang sekarang sejak aku mendapat surat dari bunda tentang keadaan ayah. “ katanya.

Dari wajahnya kutahu dia sangat merindukanku.

Rini dan Ruli juga segera memeluk Doni.

Mereka juga merindukan kakaknya. Hari itu, kami berempat saling berpelukan untuk meyakinkan kami akan selalu bersama sama.


Kehadiran Doni dirumah telah membuat suasana menjadi lain. Dengan bekal tabungannya selama bekerja diluar negeri, Doni membuka usaha percetakan dan reklame.

Aku tahu betul sedari kecil dia suka sekali menggambar namun hobi ini selalu di cemoohkan oleh ayahnya. Doni mengambil alih peran ayahnya untuk melindungi kami.

Tak lebih setahun setelah itu, Ruli kembali kuliah dan tak pernah meninggalkan sholat dan juga Rini. Setiap maghrib dan subuh Doni menjadi imam kami sholat berjamaah dirumah

Seusai sholat berjamaah Doni tak lupa duduk bersila dihadapan kami dan berbicara dengan bahasa yang sangat halus , beda sekali dengan gaya ayahnya


" Manusia tidak dituntut untuk terhormat dihadapan manusia tapi dihadapan Allah. Harta dunia, pangkat dan jabatan tidak bisa dijadikan tolok ukur kehormatan. Kita harus berjalan dengan cara yang benar dan itulah kunci meraih kebahagiaan dunia maupun akhirat. Itulah yang harus kita perjuangkan dalam hidup agar mendapatkan kemuliaan disisi Allah. Dekatlah kepada Allah maka Allah akan menjaga kita. Apakah ada yang lebih hebat menjaga kita didunia ini dibandingkan dengan Allah. “


“ Apa yang menimpa keluarga kita sekarang bukanlan azab dari Allah

Ini karena Allah cinta kepada Ayah. Allah cinta kepada kita semua karena kita semua punya peran hingga membuat ayah terpuruk dalam perbuatan dosa sebagai koruptor. Allah sedang berdialog dengan kita tentang sabar dan ikhlas, tentang hakikat kehidupan, tentang hakikat kehormatan.

Kita harus mengambil hikmah dari ini semua untuk kembali kepada Allah dalam sesal dan taubat.

Agar bila besok ajal menjemput kita, tak ada lagi yang harus disesalkan, Karna kita sudah sangat siap untuk pulang keharibaan Allah dengan bersih. “


Seusai Doni berbicara , aku selalu menangis

Doni yang tidak pintar sekolah, tapi Allah mengajarinya untuk mengetahui rahasia terdalam tentang kehidupan dan dia mendapatkan itu untuk menjadi pelindung kami dan menuntun kami dalam taubah

Ini jugalah yang mempengaruhi sikap suamiku dipenjara

Kesehatannya membaik.

Darah tingginya tak lagi sering naik. Dia ikhlas dan sabar , dan tentu karena dia semakin dekat kepada Allah.

Tak pernah tinggal sholat sekalipun. Zikir dan linangan airmata sesal akan dosanya telah membuat jiwanya tentram. Mahasuci Allah


Sahabatku terdapat beberapa pesan moral dlm cerita itu antara lain :


1).Jangan memaksakan kemampuan anak


2).Jangan merendahkan kemampuan anak


3).Kesuksesan bukan hanya diukur dari kemampuan akademik/nilai raport


4).Anak yg kelihatannya "terbelakang" belum tentu gagal


5). Kasih sayang yg kita berikan kpd semua anak harus adil sesuai dng porsinya


6).Jangan hanya memikirikan uang yg banyak tetapi tidak halal..


Semoga bermanfaat buat sahabat semua dan Allah jadikan kita semua dan keluarga kita menjadi hamba yg di rahmati, di Ridhoi, di Berkahi jg di bebaskan dari siksa api neraka...

Dari Hamba Allah Yang HINA

Aamiin...

.

Rasulullah S.A.W bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Menuju Kebahagiaan yang Hakiki, klik disini

Senin, 26 November 2018

Berbuat Baik kepada Orang Tua

Allah SWT berfirman:


وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا   ۗ  وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَالْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَـارِ الْجُـنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَـنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِ  ۙ  وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَانُكُمْ  ۗ  اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرَا  


"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,"

(QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)


Sahabat Qur'an

Kamis, 22 November 2018

CIRI SIFAT NIFAQ ( ORANG MUNAFIQ )

Alloh SWT berfirman :


إِنَّ الْمُنٰفِقِينَ يُخٰدِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خٰدِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوٓا إِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوا كُسَالٰى يُرَآءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا


" Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Alloh , tetapi Alloh-lah yang menipu mereka . *Apabila mereka berdiri untuk sholat , mereka lakukan dengan malas . Mereka bermaksud riya ( ingin dipuji ) di hadapan manusia . Dan mereka tidak berdzikir kepada Allah kecuali sedikit sekali* ."

( QS. An-Nisa' / 4: Ayat 142 )

---------------------------------------------

عَنْ اَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رض قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ ص يَقُوْلُ: ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ فَهُوَ مُنَافِقٌ وَ اِنْ صَامَ وَ صَلَّى وَ حَجَّ وَ اعْتَمَرَ، وَ قَالَ اِنّى مُسْلِمٌ. اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَ اِذَا وَعَدَ اَخْلَفَ وَ اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ. 

ابو يعلى، فى الترغيب و الترهيب 3: 594


Dari Anas bin Malik ra ia berkata : Saya mendengar Rosululloh SAW bersabda : *Ada tiga perkara yang apabila tiga perkara itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq , meskipun ia puasa , shalat , haji , umroh dan mengatakan  "sesungguhnya saya orang Islam"*  yaitu : 

1. Apabila berbicara ia berdusta , 

2. Apabila berjanji mengingkarinya  dan 

3. Apabila diberi amanat ia khianat ”. 


( HR . Abu Ya'la , dalam Targhib wat Tarhib juz 3 hal. 594 )

----------------------------------------

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ اْلعَاصِ رض اَنَّ النَّبِيَّ ص قَالَ: اَرْبَعٌ مَنْ كُـنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَ مَنْ كَانَ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةُ النّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا. اِذَا ائْتُمِنَ خَانَ، وَ اِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ اِذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وَ اِذَا خَاصَمَ فَجَرَ. 

البخارى و مسلم و ابو داود و الترمذى و النسائى، فى الترغيب و الترهيب 3: 593


Dari Abdulloh bin 'Amr bin Al-'Ash ra , ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW bersabda : *Ada empat perkara barangsiapa yang empat perkara itu ada padanya maka ia adalah orang munafiq yang sebenarnya . Dan barangsiapa ada padanya satu bagian dari yang empat perkara itu berarti ada padanya satu bagian dari kemunafiq-an sehingga ia meninggalkannya* , yaitu : 

1. Apabila diberi amanat ia khianat .

2. Apabila berbicara ia berdusta 3. Apabila berjanji mengingkarinya .

4. Apabila bertengkar ia curang. 


( HR . Bukhori , Muslim , Abu Dawud , Tirmidzi dan Nasai )

Semoga bermanfaat buat kita

Senin, 02 Juli 2018

Akhlak Terhadap Keluarga & Kerabat

Assalamu Alaikum, Wr, Wb.

Saudararaku Yang laki laki, saudaraku yang perempuan, Istriku, anak anaku, cucucuku, dan Handai tolan semoga semuanya di beri hidayah dalam rangka kita hidup berkeluarga, sehingga tidak akan lupa kita selalu mensyukuri dan bersyukur atas nikmat yang telah di berikannya.

Bahwa Inplementasi dari Nilai Keimanan dan Keislaman adalah Keihksanan, yaitu perbaikan budi pekerti yang Hakiki.

Untuk itu mudah mudahan Ulasan di bawah ini dapat bermanfat untuk keluarga saya sendiri atau untuk saudara dan handai Tolan.

Semoga dapat Bermanfaat

AKHLAK DASAR BERGAUL DENGAN ORANG LAIN

1.       Hendaknya berusaha semaksimal mungkin menjaga perasaan orang lain, tidak menghinanya, dan tidak pula mengejek atau mencelanya. “Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu mengolok-olopk kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik daripada mereka (yang mengolok-olok)…. (QS. Al-Hujurat 49:11)

2.       Hendaknya menjaga kondisi orang lain, memahami sifat dan akhlak mereka, serta bergaul dengan mereka secara baik.

وَلَا تَجْعَلُوا اللَّهَ عُرْضَةً لِأَيْمَانِكُمْ أَنْ تَبَرُّوا وَتَتَّقُوا وَتُصْلِحُوا بَيْنَ النَّاسِ

“Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuik berbuat kebajikan, bertakwalah dan mengadakan ishlah di antara manusia….” (Qs. Al-Baqarah 2:224)

3.       Memposisikan mereka sesuai dengan posisinya masing-masing, dan memberikan kepada mereka hak-haknya sesuai dengan statusnya.

“Tidaklah termasuk golongan kami, orang yang yang tidak mengasihi anak kecil dari kami dan tidak mengetahui hal orang yang lebih tua dari kami.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

4.       Bersikap rendah hati kepada mereka, tidak sombong, tidak takabur, dan tidak pongah. “Dan janganlah engkau palingkan mukamu dari manusia (karena sombong) ….” (QS. Luqman 31:18).

5.       Selalu tampil dengan muka manis dan cerah ketika berjumpa dengan orang lain.

تَبَسَّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيْكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi)

6.      Berbicara kepada mereka sesuai dengan kadar intelektual mereka.

“….dan katakanlah kepada mereka kata-kata yang memberi bekas pada apa-apa yang ada di hati mereka.” (QS. An-Nisa 4:63).

7.       Mendengarkan baik-baik permbicaraan mereka, serta menjauhi perdebatan dan berbantah dengan mereka.

“Aku penjamin rumah di tengah-tengah taman surga bagi siapa pun yang menghindari perbedatan sekalipun dia benar…” (HR. Abu Dawud).

8.       Selalu berbaik sangka kepada mereka dan tidak memata-matai mereka.“… jauhilah kebanyakan prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lainnya ….”(QS. Al-Hujurat 49:12)

9.       Hendaknya menaruh perhatian kepada kehidupan mereka, memahami keadaan mereka, dan ingin selalu tahu mengenai persoalan-persoalan yang sedang mereka hadapi.

Seorang gadis datang kepada Rasulullah sambil berkata, “Sesungguhnya ayahku telah mengawinkan aku dengan anak saudaranya, agar menutupi kekurangannya dengan (memperalat) diriku. Padahal aku tidak menyukainya.” Maka Rasulullah saw. mengirimkan kepada ayahnya dan memerintahkan agar urusannya diserahkan kepada gadis itu. Gadis itu pun berkata lagi, “Aku telah memalui apa yang diperbuat oleh ayahku,tetapi aku ingin agar para wanita tahu, bahwa para bapak tidak berhak sedikut pun pperihal sesuatu (yang berkaitan dengan kawin paksa)” (HR.Nasa’i dan Ibnu Majah).

10.    Memaafkan kesalahan orang lain, dan tidak mencari-cari  keburukan mereka, dan menahan diri untuk tidak menumpahkan amarah kepada mereka.

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ إِنَّمَا الشَّدِيدُ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ * 

“Kekuatan itu tidak dibuktikan dengan kemenangan bertumbuk. Tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat mengawal dirinya ketika sedang marah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

“Barangsiapa dapat menahan marah, dan dia dapat menguasainya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di atas kepada makhluk-makhluk sampai Dia memberitahukannya, bidadari mana yang ia sukai.” (HR. Bukhari).



  AKHLAK TERHADAP ORANG TUA

1.      Hendaknya senantiasa berbuat baik kepada orang tua, meskipun mereka kafir.  Ingatlah ketika ibu sedang mengandung.

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

”Dan  Kami perintahkan kepada manusia (berbuat) baik kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu”. (QS. Lukman 31:14).      

2.      Lakukan perbuatan yang mendatangkan keridhoan Allah dan keridhoan ibu bapak.

“Keridhoan Allah itu terletak pada keridhoan ibu bapak dan kemurkaan Allah itu terletak pada kemurkaan kedua ibu bapak pula.” (HR. Tirmidzi dan Hakim).

3.      Hendaknya merawat dengan baik, apalagi ketika mereka sangat memerlukan.

“Ada seorang lelaki datang kepada Nabi SAW minta izin  pergi jihad/perang, kemudian Nabi bertanya, "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Ia menjawab, "Masih." Maka sabda Nabi, "Berjihadlah untuk kedua orang tuamu itu." (HR. Bukhori dan Muslim).”

4.      Hendaknya mendahulukan hak ibu sebelum hak bapak.

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ * 

Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah saw. dan bertanya,“Ya Rasulullah, siapakah di antara manusia yang berhak aku pergauli dengan baik? Beliau menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?"  Beliau menjawab, "Ibumu." Dia bertanya lagi, "Kemudian siapa?" Beliau menjawab, "Bapakmu." (HR. Bukhori dan Muslim).

5.      Hendaknya tidak berkata kasar dan memelihara dengan sebaik-baiknya. 

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

“Dan Robb-mu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang dari keduanya atau keduanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka jangan sekali-kali mengatakan "uf, ah, uh, us, hus" dan janganlah kamu membentak mereka” (QS. Al-Isro' 17:23).

6.      Hendaknya memberikan nafkah kepada mereka, jika masih dibutuhkan. (QS. Al-Baqoroh 2:215).

7.      Hendaknya menolak dengan baik dan tidak mentaatinya jika mereka menyuruh  maksiat.

“Dan  Kami perintahkan kepada manusia (berbuat) baik kepada dua orang ibu bapaknya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya.”(QS. Al-Ankabut 29:8).

8.      Tidak mencelanya, tidak mencacinya, tidak mengolok-oloknya. Termasuk dosa besar yaitu orang yang mencaci maki ibu bapaknya.

Para sahabat bertanya, "Apakah ada orang yang mencaci maki ibu bapaknya sendiri?" Rasulullah menjawab, "Jika ada seseorang yang mencaci maki ayah orang lain kemudian orang lain itu mencaci maki ibu bapaknya." (HR. Bukhori dan Muslim).

9.      Berbuat baik kepada orang tua bukan saja ketika masih hidup, tetapi setelah mereka wafatpun perlu dilakukan.

“….dengan cara (1) menyolatkan/ mendoakan kepada keduanya, (2) memohonkan ampun kepada keduanya, (3) menepati janji keduanya, (4) menyam-bung silaturahim yang dikenalnya, (5) menghormati sahabatnya.” (HR. Abu Dawud).

10.  Hendaknya selalu mendoakan keduanya asal mereka bukan orang kafir.

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

"Ya, Robb-ku kasihilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidik aku waktu kecil."(QS. Al-Isro' 17:24). [Baca juga QS. At-Taubah 9:80-84 dan  Al-Munafiqun 63:5-6].

11.  Janganlah durhaka kepada ibu bapak.

أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ ثَلَاثًا الْإِشْرَاكُ بِاللَّهِ وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ وَشَهَادَةُ الزُّورِ أَوْ قَوْلُ الزُّورِ

“Mahukah aku ceritakan kepada kamu sebesar-besar dosa besar? Ada tiga perkara, yaitu mensyirikkan Allah, menghardik kedua ibu bapa dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu.(HR. Bukhori dan Muslim).

12.  Ingatlah bahwa durhaka kepada mereka dipercepat siksanya.

“Semua dosa akan dibiarkan atau diakhirkan (siksaannya) sekehendak Allah sampai hari kiamat, kecuali durhaka kepada kedua orang tuanya, maka sesungguhnya dosa itu Allah akan menyegerakan azab kepada pelakunya.”(HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).

13.  Ingatlah bahwa tidak akan masuk surga anak durhaka sebelum ia bertaubat.

“Ada empat golongan yang Allah berhak tidak memasukkan mereka ke dalam surga bahkan tidak dapat merasakan nikmat yang ada di dalamnya, yaitu: (1) peminum khomer, (2) pemakan riba, (3) pemakan harta anak yatim secara zalim, (4) durhaka kepada orang tua, kecuali kalau mereka itu mau bertaubat.” (HR.. Hakim).

14.  Segera ingatlah jika hendak berbuat durhaka kepada orang tua, bahwa doanya mustajab. 

“Ada tiga doa yang mustajab dan tidak diragukan, yaitu (1) doa orang yang teraniaya, (2) doa orang yang bepergian, dan  (3) doa kedua orang tua kepada anaknya.” (HR. Tirmidzi).

15.  Hendaknya selalu ingat bahwa berbuat baik kepada ibu bapak akan dipanjangkan umur.

“Dan Allah akan menambah umur seorang hamba jika ia berbuat baik kepada ibu bapaknya, bahkan Allah akan menambah kebaikannya kepada siapa saja yang berbuat baik kepada ibu bapaknya, serta memberi nafkah kepada mereka jika diperlukan.” (HR. Ibnu Majah).

16.  Hendaknya selalu ingat bahwa memuliakan orang tua akan dimuliakan anak.

“Jika seorang pemuda memuliakan/ menghormati orang tua karena usianya, maka Allah telah menentukan baginya orang yang akan menghormatinya pada hari  tuanya (HR.Tirmidzi)



AKHLAK TERHADAP ANAK-ANAK

1.      Anak adalah rahmat Allah, hendaknya disyukuri dengan curahan kasih sayang.

وَءَاتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا

 “Dan Kami kembalikan kepadanya anak isterinya bersama mereka seganda mereka sebagai rahmat dari sisi kami.” (QS. Al-Anbiya' 21:84).

“Anak itu adalah buah hati dan sesungguhnya dia harum-haruman surga.”(HR. Tirmidzi).

2.      Anak adalah barang gadai. Sebaiknya orang tuanya menebusnya dengan akikah.

“Tiap-tiap anak itu tergadai dengan akikahnya yang disembelihkan baginya pada hari  ke tujuh, dan dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Ahmad, Abu Dawud , Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Nasa'i).

3.      Anak adalah amanah Allah, maka hendaknya dididik dan diajari tentang berbagai keperluan hidupnya untuk dunia dan akhirat.

“Kepunyaan Allah-lah apa yang ada  di langit dan di bumi.” (QS. Al-Baqoroh 2:284).

4.      Anak adalah penguji iman. Oleh karena itu perlu sabar agar tidak membuat  jauh dari Allah.

وَاعْلَمُوا أَنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَأَنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

“Ketahuilah bahwasannya harta-hartamu dan anak-anakmu itu adalah ujian, dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahal yang besar. (QS. Al-Anfal 8:28).

 "Hai orang-orang yang beriman janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa berbuat maka mereka itulah orang-orang yang rugi  (QS. Al-Munafiqun 63:9).

5.      Anak adalah makhluk mulia. Oleh karena itu jangan sampai  menjadi hina karena kekafiran.

“Dan sesungguhnya  telah kami muliakan anak-anak Adam. ….” (QS. Al-Isro' 17:70)

"Sesungguhnya orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik akan masuk neraka jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itulah seburuk-buruk makhluk (QS Al-Bayyinah  98:6).      

6.      Anak adalah media amal. Oleh karena itu hendaklh ia diberi makanan yang halal agar tumbuh dengan baik jasmani dan ruhainya. “Satu dinar kamu nafkahkan di jalan Allah, satu dinar kamu nafkahkan untuk memerdekakan budak, satu dinar kamu nafkahkan untuk orang miskin, satu dinar kamu nafkahkan kepada ahlimu (anak isteri), yang paling besar pahalanya adalah yang kamu nafkahkan untuk anak isterimu.” (HR. Muslim).

7.      Anak adalah lahan dakwah. 

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

"Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS. At-Tahrim 66:6)

Ibnu Abbas mengartikan ayat ini, "Laksanakan amal, taat kepada Allah dan meninggalkan maksiat serta suruhlah anakmu selalu  berdzikir kepada Allah niscaya Allah akan menyelamatkan kamu dari api neraka."

8.      Anak adalah bekal akhirat, maka hendaklah diajari menjadi anak yang shalih. 

“Apabila manusia itu mati maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara, (1) shodaqoh jariyah, (2) ilmu yang bermanfaat, (3) anak sholih yang mendoakannya.” (HR. Muslim).

9.      Anak dilahirkan dalam keadaan suci, hendaknya diajarkan kelurusan beragamanya.

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلَّا يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُمَجِّسَانِهِ

“Tidaklah anak itu dilahirkan, melainkan dengan fitroh/kesucian, maka orang tuanyalah yang akan menjadikan Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR. Muslim).

10.  Anak dilahirkan tanpa ilmu, hendaknya diajarkan kewajiban belajar/menuntut ilmu. 

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan  tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan  hati agar kamu bersyukur.” (QS. An-Nahl 16:78). 

11.  Anak dilahirkan dalam keadaan lemah, ajarkan latihan keterampilan dan kesehatan. Termasuk diberi makanan yang halal. 

“Orang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mumin yang lemah.” (HR. Muslim).

12.  Anak dilahirkan dengan mengemban fungsi, hendaknya diajarkan kebiasan ikhlas ber-ibadah. 

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.Adz-Dzariyat 51:56).

13.  Anak dilahirkan dengan pertanggung- jawaban, hendaknya diajarkan kebaikan-kebaikan akhlak/moral. 

“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar  atom, niscaya akan melihatnya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar atom,  niscaya ia kan melihatnya pula.” (QS. Az-Zalzalah  99:7-8).

14.  Anak termasuk makhluk terbagus, hendaknya dijaga dengan iman dan amal sholih. 

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ () ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ () إِلَّا الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ

“Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik kejadian, kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholih.” (QS. At-Tin 95:4-6).

15.  Anak termasuk makhluk terpandai, perlu dikembangkan akalnya untuk kemajuan. 

“Anak yang energik ketika kecilnya adalah pertanda ia akan menjadi cerdas ketika dewasa.” (HR.Tirmidzi).

16.  Anak termasuk makhluk terpercaya, perlu dibiasakan memegang amanah.  “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepada-mu sedang kamu mengetahu.”  (QS.Al-Anfal 8:27).

17.  Hendaklah orang tua membangun dan melatih kepercayaan diri anak untuk menjadi pemimpin orang-orang yang bertaqwa. (QS. Furqan 25:74)

18.  Hendaklah setiap orang tua selalu berdoa untuk anak-anaknya.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Ya, Robb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan anak keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa (QS. Al-Furqan 25:74).


AKHLAK TERHADAP SAUDARA 

1.      Bergaul dengan mereka dengan cara yang baik. Jika mereka di bawah tangannya atau dalam pemeliharaannya, maka hendaklah ia diberi makan dari apa yang dimakannya, membebrinya pakaian dari apa yang ia pakai. (HR. Bukhari).

2.      Jika mereka diberi pekerjaan, maka hendaknya jangan diberi pekerjaan yang mereka tidak mampu mengerjakannya. (HR. Bukhari).

3.      Hendaknya saudara tua laki-laki berlaku terhadap adiknya, seperti ayah yang mengasihi terhadap anaknya (HR. Baihaqi).

4.      Hendaknya saudara muda memposisikan saudara tua sebagai orang yang dihormatinya.

لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيَعْرِفْ حَقَّ كَبِيْرَنَا

“Tidِaklah termasuk golongan kami, orang yang yang tidak mengasihi anak kecil dari kami dan tidak mengetahui hal orang yang lebih tua dari kami.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

5.      Hendaknya menyambung silaturahim dengan saudara  (HR. Bukhari dan Muslim), bukan justru memutuskan tali persaudaraan karena perkara duniawi, misalnya karena masalah warisan dan lain-lain.

6.      Hendaknya rasa cintanya kepada suadara tidak menyebabkan untuk berbuat tidak adil kepada orang lain.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ

“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu." (QS. An-Nisa’ 4:135).

7.      Hendaknya tetap mengingatkan atau menasihatinya jika mereka berbuat maksiat, dengan cara yang baik dan merendahkan diri (QS. Asy-Syuara 26:214-215).

8.      Hendaknya tidak menjadikan saudara sebagai wali, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَتَّخِذُوا ءَابَاءَكُمْ وَإِخْوَانَكُمْ أَوْلِيَاءَ إِنِ اسْتَحَبُّوا الْكُفْرَ عَلَى الْإِيمَانِ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَأُولَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

“Hai orang-orang yanmg beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. At-Taubah 9:23).

9.      Benar-benar berbara’ terhadap saudar-sauadara yang mereka itu benar-benar menentang Allah dan Rasul-Nya.

لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا ءَابَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ

“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, atau keluarga mereka.” (QS. Al-Mujadalah 58:22)



 AKHLAK TERHADAP SUAMI

1.      Hendaknyalah menjaga cinta kasih sayangnya, menjaga amanahnya, mempercayainya, agar ketenteraman dan kedamaian rumah tangga terjaga dan terwujud.

وَمِنْ ءَايَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. “(QS. Ar-Rum 30:21)

2.      Hendaknya selalu menjaga keshalihahan dan kehormatan diri sendiri, baik ketika suami ada maupun tidak ada.

“Perempuan yang terbaik yaitu bila kau lihat menyenangkan, bila kau perintah mentaatinya, bila diberi janji diterimanya dengan baik, dan bila kau pergi, dijaganya dengan baik dirinya dan hartamu.” (HR. Nasa’i). (Baca pula QS. 33:33)

3.      Hendaknya melayani suami dengan sebaik-baiknya dan tidak akan pernah menolak ajakannya, kecuali untuk berbuat maksiat. (HR. Muslim).

4.      Hendaknya menjaga kehormatan suaminya, kemuliaannya, hartanya, anak-anaknya, dan urusan rumah tangga lainya

إِذَا أَنْفَقَتِ الْمَرْأَةُ مِنْ طَعَامِ بَيْتِهَا غَيْرَ مُفْسِدَةٍ كَانَ لَهَا أَجْرُهَا بِمَا أَنْفَقَتْ وَلِزَوْجِهَا أَجْرُهُ بِمَا كَسَبَ

“Apabila seorang isteri membelanjakan dari makanan yang terdapat di rumahnya tanpa melakukan kerusakan, maka dia akan mendapat ganjaran dari apa yang telah dibelanjakannya dan suaminya juga beroleh pahala dari apa yang telah diusahakan..” (HR. Bukhari dan Muslim, baca juga)

5.      Hendaknya suka berhias untuk suami, bukan justru sebaliknya berhias jika akan bepergian semata.

6.      Hendaknya tidak menyakiti suami, baik dengan perkataan atau perbuatan.

“Tidaklah seorang isteri menyakiti suaminya di dunia, kecuali isteri-isteri dari kalangan bidadari berkata kepadanya, “Janganlah engkau menyakitinya, nanti engkau akan dimusuhi Allah. Suami yang ada di sisimu ibarat tamu yang segera berpisah denganmu yang akan segera berjumpa dengan kami.” (HR. Ibnu Majah).

7.      Hendaknya tidak mengumbar atau menyebarluaskan keburukan-keburukan suami. (HR. Muslim)

8.      Hendaknya tidak bercerita tentang wanita-wanita  lain. “Janganlah wanita-wanita bergaul dengan wanita lain, lalu menceritakan keadaan wanita itu kepada suaminya seolah-olah suaminya itu melihat langsung..” (HR Bukhari).

9.      Hendaklah meminta izin suaminya untuk hal-hal yang sunnah.

لَا تَصُمِ الْمَرْأَةُ وَبَعْلُهَا شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ وَلَا تَأْذَنْ فِي بَيْتِهِ وَهُوَ شَاهِدٌ إِلَّا بِإِذْنِهِ

“Janganlah seseorang wanita berpuasa, sedang suaminya hadir (di rumah), kecuali dengan izinnya. Dia juga tidak boleh mengizinkan (orang lain) berada di rumahnya, sedang suaminya hadir, kecuali denganizinnya.” (HR. Bukhari).

10.    Menjaga harta suami dan memanfaatkannya dengan cara yang makruf, bukan menggunakan dengan berfoya-foya, berlebih-lebihan, bukan pula dengan memubazirknnya

وَمَا أَنْفَقَتْ مِنْ كَسْبِهِ مِنْ غَيْرِ أَمْرِهِ فَإِنَّ نِصْفَ أَجْرِهِ لَهُ * 

“Dan apapun yang dia belanjakan dari hasil kerja suaminya tanpa perintah atau izin suaminya itu, maka separuh dari pahalanya adalah untuk suaminya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

AKHLAK TERHADAP ISTERI

1.      Hendaknyalah menjaga cinta kasih sayang-nya, menjaga amanahnya, mempercayainya, agar ketenteraman dan kedamaian rumah tangga terjaga dan terwujud. (QS. Ar-Rum 30:21)

2.      Hendaknya memperlakukan atau bergaul dengan istri dengan sebaik-baiknya

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَنْ تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا ءَاتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَنْ يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُبَيِّنَةٍ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

“Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa 4:19).

3.      Hendaknya memberi makan, pakaian dan tempat tinggal sesuai dengan apa yang ia makan atau yang ia pakai.

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“…Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma`ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya…”. (QS. Al-Baqarah 2:233, baca juga At-Thalaq 65:6)

4.      Hendaknya  mengajari dan mendidik isteri tentang ulumuddin agar hidupnya selamat. (QS. At-Tahrim 66:6).

5.      Hendaknya menerima keadaan isterinya dan tidak mencelanya.

“Janganlah seorang laki-laki beriman membenci wanita beriman. Apabila ia tidak menyukai sebagaian dari akhlaknya tentu ia akan menyukai akhlaknya yang lain (HR. Muslim).

6.      Hendaklah mencemburi isterinya, sebab kalau tidak seekor serigala masih mampu menerkam domba yang gesit sekali pun.

“Apakah kamu sekalian merasa heran dengan kecemburuan Sa’ad? Sungguh aku lebih pencemburu daripa dia.Dan Allah lebih pemncemburu daripada aku.” (HR. Muslim).

7.      Membantu urusannya, jika memang diperlukan dan waktu memungkinakan. Banyak riwayat yang mengisahkan bahwa Rasulullah saw. biasa menjahit pakaiannya yang sobek, memperbaiki sandal, menambal ember dengan tanpa mengurangi kemualiaan beliau sebagai Rasul dan Khalifah.

8.      Hendaknya menasihatinya jika melanggar syariat Allah dengan hati-hati. Jika terpaksa harus memukul pun harus berhati-hati dengan tidak meninggalkan bekas.(QS. An-Nisa’ 4:34).

9.      Hendaknya mengupayakan  jalan damai jika terjadi sengketa, dan menghindari talak. (QS. An-Nisa’ 4:35)

 “Perbuatan halal yang sangat dibenci Allah Azza wa Jalla ialah talak.” (HR. Abu Dawud dan Hakim).

10.  Hendaknya berbuat adil jika isterinya lebih dari seorang.

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَى فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ذَلِكَ أَدْنَى أَلَّا تَعُولُوا

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki.Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (QS. An-Nisa’ 4:3).

11.  Hendaknya tidak membeberkan rahasia dan aib isterinya (HR.Muslim).

12.  Hendaknya suka berdoa untuk kedamaian dan kebaikan keluarga dan anak cucunya.

 “Dan orang-orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan 25:74)


AKHLAK TERHADAP SANAK KERABAT

1.       Hendaknya tetap menjaga dan menjalin hubungan silaturahimز

يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS. An-Nisa’ 4:1).

2.       Hendaknya jangan sampai hubungan silaturahim terputus hanya karena salah seorang dari kerabat itu berkuasa atau memegang jabatan lalu sombong (QS. Muhammad 47:22).

3.       Hendaknya memberikan hak kepada kerabat, sesuai dengan kemampuannya, apalagi jika Allah melapangkan rezeki kepadanya.

فَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ

“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya,…” (QS. Ar-Rum 30:38).

4.       Hendaknya tetap berbuat adil dan berbuat kebajikan kepada keluarga atau kerabat (QS. An-Nahl 16:90, An-Nisa’ 4:36).

5.       Hendaknya bersikap dan berakhlak yang baik dan berkata yang baik kepada kerabat.

وَإِذَا حَضَرَ الْقِسْمَةَ أُولُو الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينُ فَارْزُقُوهُمْ مِنْهُ وَقُولُوا لَهُمْ قَوْلًا مَعْرُوفًا

“Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.” (QS. An-Nisa 4:8).

6.       Hendaknya berakhlak atau berbakti kepada kerabat yang tua seperti bersikap kepada ibu atau bapaknya sendiri (HR. Bukhari dan Muslim)

7.       Hendaklah berakhlak atau menyayangi kerabat yang muda seperti menyayangi anak-anaknya sendiri. Kakak laki-laki dapat menjadi wali nikah bagi adik-adiknya, jika ayahnya telah tiada.

8.       Tetap menjalin hubungan silaturahim dengan kerabat, meskipun mereka kafir seperti berbuat baik kepada ayah dan ibu yang kafir. Akan tetapi tetap ingat  syariat Allah yang lainnya.

10.  Hendaknya tidak menjadikan kerabat sebagai wali, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan, dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. At-Taubah 9:23).

11.  Benar-benar berbara’ terhadap kerabat yang mereka itu benar-benar menentang Allah dan Rasul-Nya.

“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah danhari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, atau keluarga mereka.” (QS. Al-Mujadalah 58:22)


AKHLAK TERHADAP MERTUA

1.      Menantu laki-laki (suami) hendaknya mengingatkan istrinya untuk tetap berbuat baik kepada orang tuanya (mertuanya), hal demikian merupakan bagian dari rasa hormatnya kepada mertua.

2.      Suami istri sebaiknya bertempat tinggal terpisah dengan mertua agar lebih bisa mandiri dan tidak banyak ikut campur orang lain yang dapat merusak hubungan keharmonisan keluarga antara suami istri, terutama antara menantu putri dan mertua putri. Allah berfirman:

أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ

"Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka." (QS Ath-Tholaq 65:6).

3.      Menantu laki-laki harus lebih bijaksana meminpin bahtera keluarga. Jangan mudah mengikuti bujukan-bujukan maksiat dari istri atau  orang tua. Jangan mudah terbius oleh isu atau provokasi dari luar. Jaga baik-baik hubungan menantu dan mertua. Nabi bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ

"Kamu semua adalah pemimpin dan kamu semua akan bertanggungjawab terhadap apa yang kamu pimpin. Seorang pemerintah adalah pemimpin manusia dan dia akan bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi ahli keluarganya dan dia akan bertanggungjawab terhadap mereka. Manakala seorang isteri adalah pemimpin rumah tangga, suami dan anak-anaknya, dia akan bertanggungjawab terhadap mereka.” (HR.Bukhari dan Muslim)

4.      Menjalin hubungan baik dengan mertua dengan mengingatkan suami atau istri untuk silaturahmi bersama ke tempat mertua perlu dilestarikan untuk mengurangi kecemburuan mertua terhadap menantu. 

5.      Menantu laki-laki jangan hanya meng-gantungkan bantuan orang tua atau mertua; hendaknya berusaha atau bekerja menurut kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya agar mertua tidak meresa kecewa dengan penyerahan anak putrinya, sehingga hubungan menantu dengan mertua tetap baik. Nabi Bersabda,

"Seutama-utama pekerjaan adalah berjualan yang diridhoi dan juga pekerjaan seseorang dengan tangannya (usahanya) sendiri.” (HR. Ahmad).

6.      Menantu laki-laki atau suami  jangan terlalu menampakkan kekagumannya terhadap isteri di hadapan keluarganya  dengan mencandai atau memujinya secara berlebihan karena hal ini dapat mengundang kecemburuan ibu terhadap menantu putrinya. Akan tetapi jika hal itu dilakukan di dalam keluarga mertua ada baiknya asal tidak berlebihan agar menampakkan keharmonisan keluarga Anda seperti yang diharapkan oleh mertua.

7.      Menantu laki-laki hendaknya membimbing keluarganya untuk tetap menaruh perhatian kepada kedua orangnya sendiri agar hubungan isterinya dengan orang tuanya tetap baik.

8.      Menantu laki-laki hendaknya membina keluarganya selalu menjalin hubungan baik dengan mertuanya agar tumbuh perasaan  yang baik. Jika mertua dalam keadaan sangat tua dan membutuhkan nafkah dan pemeliharaan maka hendaknya suami merelakan istri untuk merawatnya.

9.      Jangan sampai terjadi perseteruan antara menantu dan mertua (khususnya menantu putri dengan mertua putri) yang menyebabkan mertua marah dan berdoa kurang bagus. Ingatlah doa orang tua sangat mustajab.

10.  Menantu hendaknya tidak banyak bercerita kepada mertua tentang berbagai kesempitan hidupnya, kecuali mertua sendiri yang menanyainya. Hal demikian tidak membuat beratnya beban pikiran mertua. 

11.  Menantu putri jika di rumah mertuanya, maka hendaknya bersifat lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan suaminya, bukan hanya menggantungkan kepada mertua. Jika perlu malah membantu keperluan mertua.

12.  Menantu putri hendaknya hormat terhadap mertua. Sebagian  menantu putri (isteri) berpandangan tidak perlunya limpahan kasih sayang dari mertua, maka ia pun lantas kurang menghargai dan menghormatinya. Dalam pandangannya, kasih sayang cukup dari suami saja, maka jadilah hubungan mereka dingin-dingin saja, jauh dari rasa saling menghargai. Nabi bersabda,

"Jika seorang pemuda memuliakan/ menghormati orang tua karena usianya, maka Allah telah menentukan baginya orang yang akan menghormatinya pada hari  tuanya." (HR. Tirmidzi)

13.  Menantu wanita (istri) hendaknya selalu mengingatkan kepada suaminya agar tetap berbakti kepada orang tuanya. Hal demikian dapat menambah keharmonisan dan kasih sayang orang tua terhadap keluarga anak.

14.  Menantu putri (isteri) hendaknya lebih sabar jika mertuanya dalam usia lanjut ada dalam pemeliharaan suami. Meladeni mertua adalah mulia bukan hina. Berdoalah semoga kehadiran mertua menambah rahmat, karena suami semakin banyak amal sholihnya berbuat baik kepada orang tuanya.

AKHLAK TERHADAP MENANTU

1.      Mertua hendaknya memahami terhadap menantu putrinya yang memang sudah menjadi tanggung jawab anak laki-lakinya. Mertua tidak perlu selalu ingin tahu urusan keluarga anaknya.

2.      Jika ada keinginan mertua untuk membantu anak dan menantunya adalah bagus.  Akan tetapi bantuan itu hendaknya  tidak dengan menyakiti hati. Allah berfirman:

قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun (QS. Al-Baqoroh 2:263).

3.      Mertua hendaknya berlaku sabar menghadapi sifat menantunya. Jika perlu tidak perlu merasa enggan memberikan nasihat. Akan tetapi jangan terlalu sering agar tidak dianggap orang tua yang ingin ikut campur.

4.      Kunjungan mertua ke rumah menantu menambah keharmonisan suasana keluarga. Jika memang tidak ada suatu kepentingan yang membutuhkan waktu yang lama, maka kunjungan itu sebaiknya tidak perlu dilama-lama waktunya hingga beberapa hari lamanya, kecuali memang diminta oleh keduanya.

5.      Mertua hendaknya menasihati anak dan menantunya, jika terjadi perselisihan suami isteri sedapat mungkin diselesaikan di dalam keluarga secara baik-baik. Jangan membawa masalah keluarga  keluar, jangan terdengar oleh mertua. Jika memang agak sulit diselesaikan, maka mintalah nasihat mertua atau orang tua jika dianggap perlu. Hal ini menambah penghormatan mertua kepada menantu.

وَإِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوا حَكَمًا مِنْ أَهْلِهِ وَحَكَمًا مِنْ أَهْلِهَا إِنْ يُرِيدَا إِصْلَاحًا يُوَفِّقِ اللَّهُ بَيْنَهُمَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا خَبِيرًا

“Dan jika kamu khawatirkan ada persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang hakam dari keluarga laki-laki dan seorang hakam dari keluarga perempuan. Jika kedua orang hakam itu bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-isteri itu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. An-Nisa 4:35)

6.      Mertua tidak berat sebelah dalam membantu penyelesaian masalah keluarga. Orang tua jangan  nampak terlalu membela anaknya sendiri.

Ada sebuah riwayat, suatu ketika Rasulullah berada di rumah 'Aisyah dan tiba-tiba Zainab datang. Zainab dan dan 'Aisyah berdebat dan bahkan  dengan suara yang makin meninggi. Saat itu pelaksanaan sholat akan segera ditunaikan dan Abu Bakar (ayah 'Aisyah) yang kebetulan lewat mendengar suara gaduh itu lantas berkata, "Keluarlah, ya Rasulullah untuk sholat dan taburkan debu ke mulut mereka!" Kemudian Rasulullah keluar untuk sholat. (Diriwayatkan oleh Muslim dalam kisah yang panjang).