Senin, 28 Januari 2019
Rabu, 23 Januari 2019
20 DOSA ISTRI KEPADA SUAMI
Ini 20 Dosa Istri Kepada Suami, Nomor 5 dan 6 Sering Dilakukan, Nomor 9 Sering Diabaikan
Rabu, 17 Januari 2018
Agama Islam sudah mengatur semuanya tentang kewajiban seorang istri terhadap suaminya.
Firman-firman Allah dan hadits Rasulullah menjadi rujukan bagi umat Islam.
Jangan melanggar apa yang sudah diatur dan sesuai syariat apalagi sampai membuat peraturan-peraturan sendiri.
Sekarang tidak sedikit dijumpai seorang istri yang membangkang kepada suaminya, berkelakuan tidak baik terhadap suaminya, bahkan ada sampai memaki suaminya.
Padahal suaminya merupakan seseorang pria yang saleh, baik akhlaknya, beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
Tidak salah perempuan lebih banyak menjadi penghuni neraka.
Sabda Rasulullah SAW : “Aku diperlihatkan neraka, ternyata kebanyakan penghuninya adalah wanita, disebabkan mereka kufur“. Ditanyakan: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau bersabda: “Mereka kufur kepada suami, kufur terhadap kebaikan. Seandainya kamu berbuat baik terhadap seseorang dari mereka sepanjang masa, lalu dia melihat satu saja kejelekan darimu maka dia akan berkata: ‘Aku belum pernah melihat kebaikan sedikitpun darimu“ (HR : Bukhari dan Muslim).
Berikut ini ulasan dosa istri terhadap suami yang menjerumuskan istri ke neraka :
1. Mengabaikan kedudukan suami sebagai pemimpin rumah tangga
Rumah tangga dipimpin oleh suami dengan segala peraturan yang sesuai dengan ajaran Islam dan Rasulullah SAW.
Sudah seharusnya istri menuruti semua bentuk peraturan atau perintah suami.
Rasulullah menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.
2. Menentang perintah suami.
Didalam rumah tangga sudah kewajiban seorang istri untuk mematuhi suami dan taat kepada suami.
Istri juga harus menuruti perkataan suami baik larangan atau suruhan asal masih dalam hal kebaikan.
Sabda Rasulullah : ” Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya”. (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Dari hadits dapat disimpulkan istri harus taat kepada suaminya dengan mengharap ridha Allah SWT.
Namun, kewajiban kepada Allah SWT tetap paling utama.
3. Menolak untuk bergaul dengan suami (hubungan suami istri).
Allah sudah mengatur manusia berpasangan dan untuk memperoleh keturunan, pasangan pria dan perempuan diikat dalam sebuah pernikahan yang sah sesuai dengan syariat Islam.
Dengan demikian pasangan tersebut sudah halal dan saling melengkapi untuk mempunyai keturunan.
Didalam Islam seorang istri yang menolak ajakan suami untuk bergaul, berarti ia (istri) membuka pintu laknat dari Allah terhadap dirinya.
4. Tidak menemani suami tidur.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda :
” … Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh.”
Jika seorang istri ingin tidur sendirian atau ingin menemani anak-anaknya yang masih kecil. Ia harus meminta izin suami terlebih dahulu.
5. Memaksa dan memberatkan beban suami dalam mencari nafkah.
Kewajiban suami adalah mencari nafkah (rezeki) yang halal untuk memenuhi kecukupan rumah tangganya.
Tugas suami hanyalah mencari dan Allah SWT sudah mengatur semuanya baik sedikit maupun lebih.
Sebagai istri jangan pernah sama sekali memaksa lebih dari suami.
Terimalah pemberian suami selagi cukup untuk menghidupi.
Itulah rezeki yang halal yang dibawa pulang kerumah oleh suami.
Dan rezeki tersebut sungguh besar keberkahan dibandingkan rezeki tidak halal.
6. Tidak mau (tidak pernah) berdandan didepan suami.
Dalam Islam istri hanya diperbolehkan hanya berdandan, mempercantik diri atau berhias hanya kepada suaminya saja.
Sehingga suami semakin cinta dan sayang kepada istri dengan mengharap ridha Allah SWT.
7. Menjerumuskan suami kedalam hal-hal dilarang Allah SWT.
Seorang istri yang menjerumuskan suami ke hal-hal yang tidak benar dan tidak sesuai syariat Islam, ini akan mengantarkan mereka berdua ke neraka.
Istri yang solehah tentunya selalu menjadi pendamping bagi suami yang baik.
Bersama-sama beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.
8. Mengesampingkan kepentingan suami karena kepentingan lain.
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya bertanya kepada Rasulullah SAW . : ” Siapakah orang yang mempunyai hak paling besar terhadap seorang wanita?” Sabdanya : ” Suaminya”. Saya bertanya : ” Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang lelaki. ” Jawabnya : “Ibunya”. (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits hasan)
Dari hadits diatas dapat diambil kesimpulan seorang Istri terlebih dahulu mementingkan suaminya dibandingkan Ibunya atau ayahnya.
Istri harus meminta izin suaminya jika ingin memenuhi kepentingan orang tuanya.
Ridha Allah , ridha suami, Surga istri mengalir dari suami.
9. Keluar dari rumah tanpa seizin (sepengetahuan) suami.
Dalam Islam seorang istri menjadi pendamping suami, dimana sudah tugasnya mengurus rumah tangga.
Jika istri ingin pergi keluar rumah untuk keperluan apapun itu harus dengan izin dari suami.
Bagaimana jika pergi tanpa izin ?
Jika pergi tanpa izin berarti istri sudah melanggar apa yang diajarkan oleh Islam.
Dengan demikian dia durhaka kepada Suami. Dan ia berdosa.
10. Lari dari rumah suami tanpa suami tahu kemana
Rasulullah SAW bersabda : “Dua golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari rumah suaminya sampai ia kembali.” (HR. Hakim, dari Ibnu ‘Umar)
11. Menerima tamu laki-laki yang dibenci oleh suami.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya.
Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
12. Tidak menolak jamahan (disentuh) oleh lelaki Lain.
“…. maka wanita-wanita yang shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya…” (QS. An-Nisaa’ (4) ayat 34).
Rasulullah menjelaskan bahwa seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan.
Hal tersebut sangat besar dosanya dan sudah durhaka kepada suami.
Allah akan menurunkan azab jika berbuat demikian.
13. Tidak mau merawat ketika suami jatuh Sakit.
Seperti penjelasan diatas, kepentingan seorang suami harus didahulukan.
Jika istri menolak merawat suami ketika sakit dengan alasan apapun bahkan sekalipun orang tuanya sedang sakit juga, maka sudah kewajiban bagi istri merawat suaminya.
14. Puasa sunnah tanpa izin saat suami berada di rumah.
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah saw. bersabda: ” Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di rumah tanpa izinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits tersebut sangat jelas, berpuasa sunnahpun harus dengan seizing suaminya ketika suami berada di rumah.
15. Menceritakan tentang fisik wanita lain kepada suami.
Dari Ibnu Mas’ud, ujarnya : Rasulullah saw. bersabda: “Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Jangan pernah mengumbar sesuatu yang dilarang dan dibenci oleh Allah.
Sudah seharusnya menjaga rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun.
16. Menolak kedatangan suami bergilir kepadanya (suami yang memiliki lebih satu istri).
Seorang istri yang dimadu, tetap mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbakti dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang.
Seorang suami yang memperistri lebih dari satu harus memenuhi persyaratan sesuai syariat Islam.
Salah satunya harus bersikap adil kepada satu sama lain.
17. Mentaati perintah orang lain di rumah suaminya.
Seorang istri jangan pernah sama sekali mentaati perintah dari siapapun dirumah suaminya.
Satu-satunya orang yang dituruti istri hanyalah suaminya semata.
18. Menyuruh suami menceraikan madunya.
Tidak pantas bagi seorang istri yang sudah dimadu untuk menceraikan istri suami yang lainnya.
19. Meminta cerai tanpa alasan yang sah.
Jangan menjadi istri yang mencari-cari alasan yang tidak jelas.
Perceraian suatu hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
20. Mengambil harta suami tanpa izinnya.
Jangan pernah sama sekali mengambil harta benda suami tanpa izin darinya walaupun hanya sedikit saja.
Sahabat renungan islam dimanapun sahabat berada, khususnya kepada perempuan (yang sudah memiliki suami).
Taat dan patuhi perintah suamimu jika masih dalam batas-batas syariat Islam.
Jangan pernah sampai suamimu menangis karena kelakuanmu, itu akan mendatangkan azab dari Allah.
Minta maaflah kepada suamimu dan mohon ampunan kepada Allah SWT jika dirimu (istri) pernah bersalah walaupun hanya sedikit saja.
Jika ada sesuatu hal yang berkaitan dengan rumah tangga (permasalahan dengan suami) jangan jadikan media social untuk bercurhat, jangan cerita kepada orang lain.
Minta petunjuk kepada Allah SWT.
Selasa, 22 Januari 2019
Etika dan Sopan Santun di Sosial Media
- Pakai Bahasa yang TepatPakailah bahasa yang tepat dan sopan serta santun dengan siapapun kita berinteraksi dan kiranya kita perlu memahami dengan siapa kita berinteraksi. Salah satu cara mengetahui bahasa yang cocok untuk berinteraksi adalah dengan membaca gaya bahasa saat yang bersangkutan berkirim pesan/komentar atau saat menulis status atau merespon status orang lain. Karena dengan membaca komentar kadang masing-masing orang bermacam-macam persepsi, berbeda apabila diucapkan dengan bertatapmuka.
- Menghargai Privasi Orang LainHargai rahasia/privasi orang lain dengan tidak mengumbarnya di Media Sosial sekalipun hanya untuk bercanda/bergurau yang dapat menyebabkan orang lain merasa tersinggung privasinya.
- Hindari SARA dan PornografiTidak menuliskan/berbicara/menuliskan kalimat yang mengandung unsur SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar golongan) dan membagikan konten/berita/gambar yang mengandung pornografi yang dapat membuat sesorang merasa dihina, dilecehkan dan lain-lain.
- Update Status yang krusial dan Hal PribadiHindari meng-update status bersifat privacy diri kita.Misalnya sedang galau, jengkel, sendiri dirumah, sedang mengambil uang di Bank. Update status seperti ini berbahaya apabila ada orang yang berniat jahat terhadap kita. Dan untuk hal-hal pribadi sebaiknya tidak diungkap lewat sosmed karena hal bukan untuk konsumsi publik.
- Menghasut Orang dan Menebar KebencianHindari meng-udate status atau memberi komentar yang dapat dianggap sebagai hasutan dan menyebarkan kebencian atau permusuhan baik itu kepada seseorang atau kelompok tertentu. Apabila hal demikian terjadi, maka kita dapat dikenakan tindakan pidana sesuai dalam UU ITE pasal 28 ayat 2
AKHLAK(Tingkah laku seseorang)
Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik.
Akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau tabiat. cara membedakan akhlak, moral dan etika yaitu Dalam etika, untuk menentukan nilai perbuatan manusia baik atau buruk menggunakan tolok ukur akal pikiran atau rasio, sedangkan dalam moral dan susila menggunakan tolok ukur norma-norma yang tumbuh dan berkembang dan berlangsung dalam masyarakat (adat istiadat), dan dalam akhlaq menggunakan ukuran Al Qur’an dan Al Hadis untuk menentukan baik-buruknya.
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad Aminmenyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Definisi
Kata akhlak diartikan sebagai suatu tingkah laku, tetapi tingkah laku tersebut harus dilakukan secara berulang-ulang tidak cukup hanya sekali melakukan perbuatan baik, atau hanya sewaktu-waktu saja.[4] Seseorang dapat dikatakan berakhlak jika timbul dengan sendirinya didorong oleh motivasi dari dalam diri dan dilakukan tanpa banyak pertimbangan pemikiran apalagi pertimbangan yang sering diulang-ulang, sehingga terkesan sebagai keterpaksaan untuk berbuat.[2] Apabila perbuatan tersebut dilakukan dengan terpaksa bukanlah pencerminan dari akhlak.
Dalam Encyclopedia Brittanica[5], akhlak disebut sebagai ilmu akhlak yang mempunyai arti sebagai studi yang sistematik tentang tabiat dari pengertian nilai baik, buruk, seharusnya benar, salah dan sebaginya tentang prinsip umum dan dapat diterapkan terhadap sesuatu, selanjutnya dapat disebut juga sebagai filsafat moral.
Budi pekerti
Budi pekerti pada kamus bahasa Indonesiamerupakan kata majemuk dari kata budi dan pekerti [1]. Budi berarti sadar atau yang menyadarkan atau alat kesadaran.[2] Pekerti berarti kelakuan.[2] Secara terminologi, kata budi ialah yang ada pada manusia yang berhubungan dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang disebut dengan nama karakter. Sedangkan pekerti ialah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong oleh perasaan hati, yang disebut behavior. Jadi dari kedua kata tersebut budipekerti dapat diartikan sebagai perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia. Penerapan budi pekerti tergantung kepada pelaksanaanya.[2] Budi pekerti dapat bersifat positif maupun negatif. Budi pekerti itu sendiri selalu dikaitkan dengan tingkah laku manusia. Budi pekerti didorong oleh kekuatan yang terdapat di dalam hati yaitu rasio. Rasio mempunyai tabiat kecenderungan kepada ingin tahu dan mau menerima yang logis, yang masuk akal dan sebaliknya tidak mau menerima yang analogis, yang tidak masuk akal.
Selain unsur rasio di dalam hati manusia juga terdapat unsur lainnya yaitu unsur rasa. Perasaan manusia dibentuk oleh adanya suatu pengalaman, pendidikan, pengetahuandan suasana lingkungan. Rasa mempunyai kecenderungan kepada keindahan Letak keindahan adalah pada keharmonisan susunan sesuatu, harmonis antara unsur jasmani dengan rohani, harmonis antara cipta, rasa dan karsa, harmonis antara individu dengan masyarakat, harmonis susunan keluarga, harmonis hubungan antara keluarga. Keharmonisan akan menimbulkan rasa nyaman dalam kalbu dan tentram dalam hati. Perasaan hati itu sering disebut dengan nama “hati kecil” atau dengan nama lain yaitu “suara kata hati”, lebih umum lagi disebuut dengan nama hati nurani.Suara hati selalu mendorong untuk berbuat baik yang bersifat keutamaan serta memperingatkan perbuatan yang buruk dan brusaha mencegah perbuatan yang bersifat buruk dan hina. Setiap orang mempunyai suara hati, walaupun suara hati tersebut kadang-kadang berbeda. . Hal ini disebabkan oleh perbedaan keyakinan, perbedaan pengalaman, perbedaan lingkungan, perbedaan pendidikan dan sebagainya. Namun mempunyai kesamaan, yaitu keinginan mencapai kebahagiaan dan keutamaan kebaikan yang tertinggi sebagai tujuan hidup.
Akhlak Baik (Al-Hamidah)Sunting
1. Jujur (Ash-Shidqu)Sunting
adalah suatu tingkah laku yang didorong oleh keinginan (niat) yang baik dengan tujuan tidak mendatangkan kerugian bagi dirinya maupun oranglain.
2. Berprilaku baik (Husnul Khuluqi)Sunting
adalah suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya dengan cara yang terpuji.
3. Malu (Al-Haya')Sunting
adalah akhlak (perangai) seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk dan tercela,sehingga mampu menghalangi seseorang untuk melakukan dosa dan maksiat serta dapat mencegah seseorang untuk melalaikan hak orang lain.
4. Rendah hati (At-Tawadlu')Washiyatul mushtofaSunting
adalah sifat pribadi yang bijak oleh seseoarang yang dapat memposisikan dirinya sederajat dengan orang lain dan tidak merasa lebih tinggi dari orang lain.
5. Murah hati (Al-Hilmu)Sunting
adalah suka (mudah) memberi kepada sesama tanpa merasa pamrih atau sekadar pamer.
6. Sabar (Ash-Shobr)Sunting
adalah menahan atau mengekang segala sesuatu yang menimpa diri kita(hawa nafsu).
Dari 'Amr bin Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, semoga Allah merelakannya, berkata, "Rasulullah SAW. bersabda", "Ketika Allah mengumpulkan segenap makhluk pada hari kiamat kelak, menyerulah Penyeru", "Di manakah itu, orang-orang yang utama (ahlul fadhl) ?". Maka berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang utama (ahlul fadhl)". "Apa keutamaan kalian ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami, jika didzalimi, kami bersabar. Jika diperlakukan buruk, kami memaafkan. Jika orang lain khilaf pada kami, kamipun tetap bermurah hati". Akhirnya dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". Setelah itu menyerulah lagi penyeru, :"Di manakan itu, orang-orang yang bersabar (ahlush shabr) ?". Maka berdirilah sekelompok manusia, jumlah mereka sedikit, dengan cepatnya mereka bergegas menuju syurga, para malaikat berpapasan dengan mereka, lalu menyapa mereka. "Kami lihat kalian begitu cepat menuju syurga, sipakah kalian ?". Orang-orang ini menjawab, "Kamilah itu orang-orang yang sabar (ahlush shabr). "Kesabaran apa yang kalian maksud ?", tanya para malaikat. Orang-orang ini memperjelas, "Kami sabar bertaat pada Allah, kamipun sabar tak bermaksiat padaNya. Akhirnya Dikatakan pada mereka, "Masuklah ke dalam syurga, karena demikian itulah sebaik-baik balasan bagi orang-orang yang beramal". (Hilyatul Auliyaa'/ Juz III/ Hal. 140)
Akhlak Buruk (Adz-Dzamimah)Sunting
1. Mencuri/mengambil bukan haknya
2. Iri hati
3. Membicarakan kejelekan orang lain (bergosip)
4. Membunuh
5. Segala bentuk tindakan yang tercela dan merugikan orang lain ( mahluk lain)
Minggu, 20 Januari 2019
Makna Kehidupan Dengan Keluarga
Banyak catatan hubungan kita dengan Anak, istri dan saudara, namun tiada arti semuanya tanpa kita landasi dengan Cinta dan kasih sayang yang se ikhlas ikhlasnya dengan penuh kesabaran.
Kenangan itu akan tersimpan dalam hati yang penuh dengan rahasianya,
Mari kita menyimak kenangan itu bersama keluarga.
Keceriaan Cucu cucuku
Jumat, 11 Januari 2019
TALQINKAN DAN INGATKAN AKU
DIKALA MENJELANG AJAL
*Talqinkan aku, anakku*
"Bu... tolong ibu saya. Tolong talqinkan ibu saya. Tolong ...," pinta Ipung, anak tetanggaku, wajah memelas dalam nafas terengah-engah.
Mungkin untuk menuju kemari, ia harus berlari-lari.
Aku kaget bukan kepalang mendengar ucapan Ipung. Memang Bu Min, ibunya Ipung, sudah sakit sejak lama. Penyakit diabetes yang dideritanya terus menggerogoti daya tahan tubuh. Terakhir kali, beliau sudah tidak bisa berjalan. Jika kebetulan lewat dan melihatnya terduduk di kursi roda di teras rumah, biasanya aku akan menyapa dan bercengkrama sebentar. Bahkan, tadi pagipun, sepulang belanja sayur, aku masih menyapanya. Tak dinyana, sore hari harus mendengar kabar ini.
"Inna lillahi ... oh iya, Pung. Hayuk. Eh, bentar dulu," tukasku.
Aku bergegas masuk ke dalam rumah. Menyimpan sendok nasi yang masih tergenggam di tangan. Tadi, gedoran keras dari luar membuatku terburu-buru membuka pintu.
Tanpa sempat berganti baju, aku dan Ipung berjalan cepat menuju rumah Bu Min.
Di komplek ini, entah apa alasannya, aku sudah beberapa kali dipanggil untuk menalqinkan orang. Profesi? Bukan.
Mengiyakan permintaan bantuan para tetangga untuk menalqinkan orang dalam kondisi darurat seperti itu, banyak pelajaran yang bisa kudapat.
Meski, seringkali ada tanya yang menghampiri, "Bagaimana kelak kondisiku saat di situasi seperti itu? Adakah yang bersedia membimbingku? Apakah aku bisa lolos dalam ujian itu?"
Ngeri! Terkadang muncul rasa ngeri membayangkan pertanyaan-pertanyaan ini.
Sampai di sana,
Beberapa tetangga sudah datang terlebih dulu. Aku bergegas menuju pembaringan Bu Min dan segera duduk di sampingnya.
Wanita itu berusia hampir sama denganku, enam puluh tahunan, dalam kondisi sakaratul maut. Kini badan tambunnya tergeletak tak berdaya. Mulutnya terbuka. Suara nafas terdengar kencang. Kusentuh kulit Bu Min, sudah mulai dingin. Mungkin inilah yang bernama detik-detik perjuangan.
Seketika hati ikut trenyuh.
Setelah mendekat ke telinganya, perlahan kubisikkan dua kalimat syahadat. Lalu kuulangi perlahan untuk menuntunnya. Bu Min terlihat kepayahan mengikuti. Atau mungkin konsentrasinya sudah separuh pergi.
Kucoba lagi. Kali ini kutuntun dengan kalimat yang lebih pendek, kalimat tauhid.
"Laa Ilaaha illallah ...."
Bu Min tidak bereaksi. Ku usap kepalanya seraya kembali menuntun kalimat tauhid. Kuulangi, lagi dan lagi. Sesekali kuselipkan kalimat penyemangat, bahwa ia akan memenangkan pertarungan ini.
"Ayo, Bu. Bisa. Ayo kita coba lagi ...."
Hampir setengah jam berlalu. Waktu terasa berjalan sangat lambat. Bersyukur, kerja keras Bu Min mulai membuahkan hasil. Lidahnya makin bisa mengikuti apa yang ku tuntunkan. Terbata-bata. Penuh kepayahan. Namun bisa sampai tuntas.
Jangan tanya lagi air mataku. Tumpah ruah saat menyaksikan kesungguhan perjuangan seorang manusia, untuk terakhir kalinya.
Sampai ...
Perjuangan itu mencapai puncaknya. Setelah rampung mengucap kalimat tauhid, rampung pula deru nafas di dada.
Bu Min berpulang pada pemilik sejati.
Dua anak Bu Min, Ipung dan Yana, menangis tergugu. Ratapan mereka terasa menyayat hati.
Begitupun aku, mata ini terus membasah. Sekalipun wajah tenang Bu Min menjadi mimik terakhir, tetap saja, seindah apapun sebuah kematian, kesedihan tetap menggelora. Bersebab fisik tak lagi bisa bersua, untuk selama-lamanya.
Sore menjelang maghrib,
Urusan pemandian jenazah telah usai. Aku pamit pada Ipung untuk pulang ke rumah.
Menurutnya, malam ini juga jenazah almarhumah akan dimakamkan.
"Pung, Ibu pulang dulu sebentar, ya. Mau angkat jemuran yang tadi masih diluar. Nanti ba'da maghrib Ibu balik lagi," ucapku pada anak sulung Bu Min.
Ipung berkali-kali mengucapkan terima kasih. Ia menawariku untuk mengantar, tapi langsung kutolak. Nenek enam cucu ini Alhamdulillah masih diberi kesehatan.
Aku langsung melangkah pulang.
Sesampainya di rumah, lekas mengangkat jemuran, bebersih badan, lantas sholat maghrib.
Seusai sholat, tanpa diminta memory berputar mundur sejenak.
Saat menalqinkan, konsentrasiku sempat agak oleng. Beberapa kali harus menyaksikan realita yang ... akh! Membuat hati ini miris.
Beberapa tetangga yang menengok Bu Min, sesekali mengarahkan handphone untuk memotretnya.
Cekrek!.
Dalam kondisi Bu Min yang tengah kepayahan.
Duhai ... untuk apa?
Kenang-kenangan?
Bukankah masih banyak cara untuk mengenang?
Bukankah lebih baik memberi kenangan yang utama, dengan menyokong perjuangannya?
"Mari ikut mendo'akan." Seru hatiku kala itu
Argh ... Astaghfirullah
Hatiku kian menangis, saat menyaksikan Yana, putri bungsu Buk Min, sepanjang aku menalqin, sepanjang itu pula ia sibuk dengan handphone-nya. Membuat video di menit-menit terakhir sang bunda, seraya satu tangan berkali-kali menyeka air mata.
Duhai, Sayang ...
Ini ibumu sedang berjuang.
Tak inginkah kau memompa kekuatan?
Setidaknya agar beliau mampu bertahan, dari serangan syetan yang akan terus membelokkan lidah, dikesempatan terakhirnya
Ambil posisiku, Sayang ...
Sadarkah, Nak ...
Hanya untuk sebuah kenangan yang bertahun kemudian akan menghilang, kau tukar dengan sesuatu tak tergantikan. Kesempatan.
Kesempatan berbakti sepenuh hati, saat raganya masih bisa kau lihat.
Kesempatan mewujudkan cinta, menuntunkan kalimat tauhid sebagai bekal kehidupan alam selanjutnya.
Yah ... nak,
Berilah bekal itu,
Tuntunlah ibumu,
Tapi ... akh, iya, dia bukan anakku.
--
Kini aku memiliki satu pesan untuk kalian, anak-anakku ...
Jika saat agung itu tiba,
Talqinkan aku, hingga ujung waktu
Percayalah ...
Aku lebih membutuhkan itu
Aku sangat membutuhkan itu
Aku ingin lisanmu yang menuntunku
Tangan berlekas melipat mukena, lalu menyeka bulir bening yang membasahi pipi berkulit keriput.
Malam ini, aku berniat menelpon Gina dan Rumi, untuk menyampaikan permintaan ini.
"Talqinkan aku, anakku ..."
TIKET PERJALANAN MANUSIA
*(IDENTITAS PENUMPANG)*
*_Nama_* : *Anass/Manusia*
*_Tempat Asal_* : *Tanah*
*_Alamat_* : *Planet Bumi*
*(KETERANGAN PERJALANAN)*
*_Terminal Keberangkatan_* : *Dunia*
*_Transit_* : *Alam Kubur*
*_Terminal Kedatangan_* : *Padang Mahsyar*
*_Tujuan Akhir_* : *Syurga/Neraka*
*_Jam Keberangkatan_* : *Shurprise/Menunggu ijra'il Menjemput*
*_Check In_* : *Akan Dilakukan Oleh Malaikat Maut*
*(BARANG BAWAAN YANG DIIJINKAN)*
1. *_Kain Kafan_*
2. *_Iman_*
3. *_Amal Sholih_*
*(BARANG BAWAAN YANG TIDAK DIIJINKAN)*
1. *_Istri/Suami Berikut Anak"_*
2. *_Harta Benda_*
3. *_Jabatan_*
*(BARANG YANG BOLEH DATANG MENYUSUL)*
1. *_Shodaqoh/Jariyyah_*
2. *_Ilmu Yang Bermanfaat_*
3. *_Do'a Anak Sholeh_*
*(PERHATIAN‼)*
*Kami Sarankan Kepada Para Penumpang* ↩
*_1._* *Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu membaca, mempelajari, dan mengamalkan buku petunjuk kehidupan yang sudah tercantum dalam al-Quran'nul Qarim.*
*_2._* *Sebelum keberangkatan diharapkan untuk selalu mengamalkan Standard Operating Procedure (SOP) seperti yang ditunjukkan oleh rosullullah SAW.*
*_3._* *Kami sarankan untuk selalu waspada dan Hati-hati dengan calo syaithan yang selalu menawarkan tiket ke neraka jahanam*.
*(✍🏽CATATAN PENTING)*
Kpd Para Penumpang, Sebelum Keberangkatan, Kami Ingatkan untuk selalu Memeriksa kembali barang bawaan yang akan anda titipkan : Tolong cek dulu Istri/Suaminya jangan sampai mereka tidak pernah di arahkan ke jalan Allah dan rasulnya, cek dulu anak-anaknya jangan sampai mereka tidak pernah di ajarkan pendidikan-pendidikan agama, cek dulu harta-nya jangan sampai ada yang belum pernah di zakatkan, cek dulu jabatannya jangan sampai di jadikan fasilitas untuk menindas rakyat-rakyat yg lemah, dan tentunya kami anjurkan bagi para penumpang untuk selalu berdo'a terlebih dahulu supaya selamat sampai tujuan.
# *DO'A YANG KAMI ANJURKAN* #
*🤲🏻Ya Allah Ya Robbi*.. Selamatkanlah kami semuanya, ibu&bapak, suami/istri, anak-anak, saudara, dan sahabat-sahabat kami dalam perjalanan panjang ini, tunjukan kpd kami petunjuk yg benar saat tiba di terminal keberangkatan kami (dunia ini), dan istirahatkanlah kami saat tiba di stasiun alam kubur, berikanlah kami kemudahan saat sampai di terminal akhir padang mahsyar nanti, sampaikanlah kami ke tujuan kami (syurga), dan berilah pahala yang besar kepada orang yang membagikan/men-share pesan ini *_AaMiiN_*
*_Kami Berharap Anda Untuk Bisa Menta'ati Semua Peraturan_Peraturan Agama Yg Terus Berlaku,Agar Anda Tidak Tersesat Dan Bisa Selamat Sampai Tujuan,Atas Perhatiannya Kami Ucapkan Salam & Terimakasih._*
====================================
*Sobat, sekarang anda mempunyai 2 pilihan :*
*1*.Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya sampai di baca sendiri.
*2*.Membagikan sedikit pengetahuan ini kepada semua teman_teman di GROUP Watsapp'mu,Insya allah akan menjadi pahala bagimu.🙏🙏🙏
MENGELOLA HATI
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُاللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ.
*1. Jika Kita Memelihara Kebencian/Dendam,* maka
seluruh 'Waktu & Pikiran' yg kita miliki akan habis begitu saja & kita tidak akan pernah menjadi 'Orang Yang Produktif'.
*2. Kekurangan Orang Lain adalah Ladang Pahala' bagi kita untuk :*
» Memaafkannya,
» Mendoakannya,
» Memperbaikinya, dan
» Menjaga Aib-nya.
*3. Bukan Gelar, Jabatan dan kekayaan yg menjadikan 'Orang Menjadi Mulia',* Jika kualitas pribadi kita buruk, semua itu hanyalah 'Topeng Tanpa Wajah'.
*4. Ciri Seseorang (Pemimpin ) itu " Baik'* akan Tampak dari :
» Kematangan Pribadi,
» Buah Karya,
» serta Integrasi antara 'Kata & Perbuatan'-nya.
*5. Jika Kita Belum bisa membagikan Harta atau membagikan Kekayaan,* maka Bagikanlah 'Contoh Kebaikan' karena Hal itu akan 'Menjadi Tauladan'.
*6. Jangan Pernah Menyuruh Orang lain utk Berbuat Baik,* Sebelum Menyuruh Diri Sendiri',
Awali segala sesuatunya untuk kebaikan dari Diri Kita Sendiri.
*7. Pastikan Kita sudah melakukan yg terbaik & 'Beramal' hari ini,* Baik dengan :
» Materi,
» dengan Ilmu,
» dengan Tenaga,
» atau Minimal dgn
'Senyuman yg Tulus'...
*8. Para Pembohong* akan
'Dipenjara oleh Kebohongannya' sendiri.
Orang yg Jujur akan
'Menikmati Kemerdekaan' dalam Hidupnya.
*9. Bila Memiliki 'Banyak Harta', maka Kita lah yg akan 'Menjaga Harta'.*
Namun Jika Kita Memiliki 'Banyak Ilmu', maka Ilmu lah yg akan 'Menjaga Kita'.
*10. Bila 'Hati Kita Bersih',*
Tak ada Waktu untuk :
» Berpikir Licik,
» Curang,
» atau Dengki,
sekalipun terhadap Orang lain.
*11. Bekerja Keras adalah 'Bagian Dari Fisik',* Bekerja Cerdas merupakan 'Bagian Dari Otak', sedangkan Bekerja Ikhlas adalah
'Bagian Dari Hati'.
*12. Jadikanlah setiap 'Kritik'* bahkan 'Penghinaan' yg Kita Terima sebagai 'Jalan Untuk Memperbaiki Diri'.
*13.Kita tdk pernah tahu Kapan* 'Kematian' akan 'Menjemput Kita, tapi yg Kita Tahu adalah kematian itu pasti datang & seberapa Banyak Bekal rohani yg Kita Miliki untukn Menghadapinya..