Minggu, 04 Maret 2018

Renungan Tentang Malam

Malam
Hari hari yang ceria, diisi dengan berbagai ingatan yang telah lalu dan berlalu, tak henti hentinya terpikirkan.
Bangun pagi pagi, sembahyang subuh, bertemu dengan akhwan dan saling sapa, salam dan bercengkrama, pulang dari mesjid kulihat di tumah masih sepi, pagi paginya aku duduk di kursiku, sambil menikmati kopi yang di sediakan istriku, alhamdulilah aku masih bisa menikmati dan merasakan nikmatnya rasa kopi.
Selangkah aku berjalan kedepan kulihat sahabat sahabat ku menyapa sambil tersenyum penuh kebahagiaan, meminta curahan air akan tetapi mereka telah segar di guyur hujan malam, maka sapa mereka dengan tanganku mencabuti tanaman yang selalu mengganggu mereka.
Tidak terasa kumandang adzan dhuhur pertanda matahari itu telah diam di atas awan sambil tersenyum memancarkan cahaya yang terang benderang, dan aku melangkah menuju altar mesjid untuk bersujud memuji Tuhanku yang telah memberikan kenikmatan yang tak terhingga, kita di beri kesempatan menghirup udara tanpa batas dan biaya, demoga Allah menambahkan kenikmatan yang tak terhingga.
Taklama kembali kerumah, segala puji bagi Tuhan Seru sekalian alam, tuhan melalui tangannya istri telah menyiapkan segala seatunya untuk mengisi perut yang sudah bernyanyi menanti di isi.
Sambil bercengkrama, berbicara, hilir mudik dari kamar ke dapur dan ruang depan, kulihat matahari sudah condong ke arah barat pertanda sore hari sudah tiba, dan kudengarlagi kumandang adzan yang di lantunkan oleh bapak tua, aku bergegas bersujud dan bersyukur bahwa aku telah di beri limpahan rahmat yang tak terhingga, banyak yang aku temukan hari ini menjelang sore, dan akupun berjalan perlahan menuju rumah, duduk di bangku teras menjadi kebiasaan menjelaang malam, kutatap sekali lagi teman temanku, mereka terlihat sudah pada lelah menatap matahari pagi dan sore, ku ucapkan selamat sore sahabatku.
Aku berdiri kudengar adzan magrib, maka aku berlari menghampirinya dan sambil bersujuf aku bermohon kepada Tuhanku, kuatkanlah aku, istriku, keluargaku dan saudara saudaraku, untuk tetap berdujud dan bersyukur kepadamu, karena engkau telah memberikan kekuatan hingga malam hari,
Pada akhirnya panggilan malamMu terdengar mengumandang lagi, dan aku lari bersujud tersungkur sambil berdoa Ya Alloh, lindungilah aku dalam tidurku dan bangunkanlah aku, sebagaimana engkau ciptakan aku untuk beriman kepadamu sambil aku ber ucap Ashadu anlla illa ha illalloh, waashadu anna Muhamadar rosullullah, aku bersakti tiada tuhan selain Alloh, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhamad adalah utusan Alloh.

https://banghuis.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar