Minggu, 15 September 2019

ISTRI SHALEHAH MENURUT NABI MUHAMMAD SAW


Disadur Oleh : Gus Muhammad 

*(Dinukil dari Kitab Durrotun Nashihin karya Syekh Usman bin Hasan bin Ahmad Syakir Al-Khaubawi ulama’ besar bermadzhab Hanafi. Dan kitab Tanbihul Ghofilin karya Al-Faqih Abu Laits Samarqondi).*

Tulisan di bawah adalah nukilan dari dua kitab legendaris karya dua ulama yang disebut di atas.

Pesan saya, kepada *para istri khususnya, dan kepada para wanita umumnya, dalam membaca tulisan ini agar jangan pasang mulut manyun atau wajah ditekuk2 atau hati ngomel2 tak karuan karena jengkel melihat isi tulisan ini yang terkesan hanya ngebela para suami.* Sungguh benar2 tidak !.

Apa2 isi tulisan ini benar2 disampaikan oleh Rasulullah saw. Rasulullah dari malaikat Jibril, atau langsung dari Allah. *Jika para istri atau para wanita jadi manyun bin monyong mulutnya atau menekuk wajah alias njegadul dan hatinya nggumam2 jengkel ora genah karena baca tulisan ini, semuanya tidak  tertuju marahnya ke saya, melainkan pada Rasulullah, Jibril dan Allah ?.*

Kiranya, *para istri/wanita tinggal berdoa ke Allah, semoga, bisa di-shalehah-kan oleh Allah. Tidak usah frontal ingin berubah pol untuk ikuti syarat2 sebagai wanita shalehah (seperti dalam tulisan ini), melainkan, pelan2lah berupaya berubah untuk menjadi wanita yang shalehah menurut Rasulullah, Jibril dan Allah !.* Jadi, jangan baper atau BT aau PA atau manyun bin monyong bin njegadul, dll.

Kepada para suami, *kalian ya jangan pada kege'eran juga ya ?. Jangan mentang2 ada tulisan kayak di bawah, kalian jadikan modus atau alibi untuk tambah "menekan atau menzalimi" istri. Suami yang bagaimana, yang harus diperlakukan seperti dalam tulisan ini ?. Tentunya, suami yang shaleh dan baik juga ?. Suami juga harus memuliakan istrinya, semulia2nya.*

Kepada para suami yang *masih "preman2", ngaca dulu-lah, sebelum ingin diperlakukan mulia oleh istri kalian (seperti dalam tulisan di bawah). Perbaiki dulu-lah perilaku2 dan sifat2 "preman"  bin acakadutmu seperti : egoismu, sok kuasamu, sok pencari nafkahmu, kasarmu pada istri, sok main perintahmu pada istri, cuek-bebekmu pada istri, blontang-blanteng shalat 5 waktumu, acakadut shalat malam (qiyaamul-lail)-mu, suka judimu, suka mendhem/mabukmu, tiap malam suka kluyuranmu yang hobi nongkrong2/gitaran2 di siskamling buang2 waktumu (daripada menemani istrimu), malas menafkahi istrimu, jorokmu saat di rumah sehingga si istri jadi nek/mau muntah oleh aroma badanmu (yang lebih tengik daripada bau kerbau) lan sakpiturute (dan lain2nya).*

Tulisan di bawah sangat penting dibaca, mengingat sekarang ini telah riil-nya distorsi hakekat peletakan peran suami dan istri dalam konstelasi kerumahtanggaan (yang secara Islami).

Distorsi tersebut terdukung kuat oleh gencarnya jargon2 emansipasi wanita (oleh Yahudi dan negara2 Barat) yang ajarkan "kesetaraan suami-istri" dalam  rumah tangga. 

Juga, ajaran2 yang diajarkan di sinetron2, kajian2 ilmiah, bahasan2 tentang "kesetaraan suami-istri", di mana, merupakan hal lumrah jika istri membangkang atau melawan atau tidak takzim pada suami. Jargon2 tersebut, dengan berbagai sistem pembenaran, akan praktis benarkan jika istri membangkang/melawan suami.

Padahal, menurut Rasulullah, atau menurut ajaran Islam, sistematika pergaulan persuami-istrian tsb, sudah tersistem sangat baik dan lengkap (yang semuanya berdasar dari ajaran/wahyu Allah). Dalam perspektif tsb, maka, apa2 yang dari Allah-lah (yang disampaikan melalui rasul-Nya) diyakini mengandung kebenaran mutlak.

Berikut nukilan dari dua kitab tersebut. Semoga, pembaca berkenan membacanya hingga selesai, agar dicapai pemahaman yang utuh dan lengkap. Mari kita simak.

Bahwa kaum laki-laki adalah pemimpin bagi kaum perempuan, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. 

Oleh sebab itu, maka perempuan yang shalehah, ialah yang taat kepada Allah dan memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahasia dan harta suaminya) ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). 

Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan nusyuz-nya (meninggalkan kewajiban sebagai seorang istri atau meninggalkan rumah tanpa izin suaminya), maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. 

Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. AN NISAA’ 34)

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw, bersabda: *Seorang istri terbaik yaitu yang menggembirakan hatimu ketika dipandang, setia kepadamu, kalau disuruh segera melaksanakan perintahmu, dan pandai memelihara kehormatan dirinya, pandai menjaga hartamu ketika engkau tiada, kemudian beliau saw, membaca Al-Qur’an surat An Nisa’ 34.*

Dari Anas bin malik ra, Nabi saw, bersabda : *Seorang istri yang aktif shalat 5 waktu, puasa Ramadhan, dan pandai memelihara kehormatan dirinya, serta taat kepada suaminya, maka ia bakal masuk surga dari pintu mana saja ia inginkan.*

Dari Abdurrahman bin ‘Auf, Nabi saw, bersabda : *Seorang wanita shalehah adalah lebih baik dari pada 1000 pria tidak shaleh, bahkan seorang istri setia melayani suaminya selama 7 hari, baginya tertutup 7 pintu neraka, dan terbuka 8 pintu surga, ia dipersilahkan masuk dari pintu mana saja ia inginkan, tanpa hisab.*

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi saw, bersabda :  *Ketika seorang istri mencuci pakaian suaminya, maka Allah menentukan 1000 kebaikan untuknya, mengampuni 2000 kesalahannya, dan dimohonkan ampun oleh semua makhluk yang disinari matahari, serta ditingkatkan derajatnya 1000 tingkat.*

Dari Abu Dzar ra, Rasul saw, bersabda :  *Seorang istri yang berani kepada suaminya dengan mengucapkan : “Mudah-mudahan kamu dikutuk oleh Allah” dan ia berbuat aniaya, maka ia sendiri yang dikutuki Allah dari atas 7 langit, dan dikutuki oleh semua makhluk-Nya, kecuali manusia dan jin.*

Dari Abdurrahman bin ‘Auf ra, Rasul saw, bersabda :  *Seorang istri yang memaksa suaminya menjadi sedih akibat urusan nafkah atau membebaninya di luar kemampuan suami, maka Allah tidak menerima kesetiaan dan keadilannya.*

Dari Abdullah bin Umar, Rasul saw, bersabda : *Seandainya seorang istri membawa emas perak sepenuh isi bumi ke rumah suaminya, lalu pada suatu hari ia membanggakan harta tersebut dengan mengucapkan “Siapa sih sebenarnya kamu itu, semua harta ini kan aku yang punya, bukan pembawaanmu” maka lenyaplah  semua amalnya, sekalipun banyak.*

Dari Ibnu Abbas ra, Nabi saw, bersabda : *Ketika seorang istri sesudah berhias diri keluar dari rumahnya, pakai parfum segala, dan sang suami tenang-tenang saja / merelakannya, maka suami tipe bulus ini bakal dibangunkan gedung bertingkat di neraka.*

Dari Ibnu Abbas ra, Rasul saw, bersabda : *Seorang istri yang keluar dari rumah suaminya tanpa seizinnya, maka istri itu mendapat kutukan semua makhluk yang disoroti sinar matahati dan bulan, kecuali jika ia segera kembali ke rumah suaminya.*

Dari Thalhah bin Abdullah ra, Rasul saw, bersabda : *Seorang istri yang acuh dan bermuram durja di hadapan suaminya, hingga mengakibatkan sang suami bersedih hati, maka ia dimarahi Allah, kecuali jika segera mengeluarkan senyum simpul yang melegakan hati suaminya.*

Dari Abu Hurairah ra, Nabi saw, bersabda : *Ketika sang suami mengajak tidur bersama istrinya, lalu istri tersebut menolaknya, hingga suami tidur semalam dalam keadaan marah kepadanya, maka para malaikat mengutuki istri tersebut sampai pagi.*

‘Athak dari Ibnu Umar berkata,  *“Seorang wanita bertanya : Ya Rasul apa hak suami atas istrinya (kewajiban istri terhdap suaminya) “.* Jawabnya :
*1. Sekali-kali jangan menolak ajakan suami untuk berhub.suami istri, sekalipun berada di atas kendaraan (unta atau mobil atau KA atau pesawat).*
*2. Sekali-kali jangan berpuasa tanpa izin suami, kecuali puasa Ramadhan, maka jika istri puasa sunah, pahalanya untuk suaminya, si istri malah berdosa.*
*3. Sekali-kali jangan keluar rumah, kecuali atas izin suami, pelanggaran dalam hal ini, akibatnya dikutuk oleh malaikat rahmat dan malaikat adzab, hingga ia pulang ke rumah.*

Dari Anas bin Malik ra, Nabi saw, bersabda : *Seandainya seorang istri ketika menjilat darah dan nanah yang mengalir dari kedua lubang hidung suaminya, belum cukup (untuk memenuhi semua hak suaminya).*

Dari Buraidah, Nabi saw, bersabda : *Jangan sujud kepadaku, seorang tidak diperkenankan sujud kepada makhluk, dan seandainya aku memperkenankan hal itu, pasti aku akan menyuruh seorang istri sujud pada suaminya, untuk memperlihatkan kebesaran hak seorang suami.*

Dari Hasan, Nabi saw, bersabda :  *Ketika seorang istri lari meninggalkan  suami tanpa alasan nyata (hak), maka selama itu shalatnya tidak diterima, hingga ia menyerah kepada suaminya, dan menyatakan : “Laku-kanlah sesuka hatimu kepadaku.”.*

Dari Qatadah, Ka’ab berkata : *Yang pertama ditanyakan kepada seorang wanita kelak di hari kiamat,* yaitu :
*1.  Kewajiban shalat 5 waktunya.*
*2.  Kewajiban atas ketaatannya terhadap suami.* Wallaahu a'lam bhishawab.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar